49| Panas dingin

298 34 60
                                    

"buruan njing..." Bisik salah satu dari beberapa pemuda yang memasuki daerah balkon.

"Kunci, entar kalau ketahun pak Dio bisa² habis kita.."

"Keluarin koreknya..." Mintanya lagi pada salah satu temannya.

"Bjir lo habis makan apaan, kok kek bau amis??".

"Lo belum mandi makanya bau"

"Woy serius njing, kek bau darah"

"Lah mana gue tau bego, mending lo periksa noh" ucap pria itu sembari mengisap rokok yang baru saja di bakarnya.

Salah satu pemuda tersebut sedikit berjalan dari daerah pintu, sangat terkejutnya pria itu hingga tersungkur ketakutan melihat seseorang yang tergeletak dengan darah yang begitu banyak.

"ANJING MAYAT BJIR..!!!" Terkejut pria itu hingga menggeser tubuhnya seakan menjauh.

Kedua temannya tadi juga terkejut melihat Tubuh dengan banyak luka bahkan darah yang sudah mengering di tanah, dengan keadaan gemetar salah satu pria tersebut menelpon Ambulance "H-halo pak, ada mayat pak.. d-di SMA Gemilang Lokasi Balkon..."

"Matiin rokoknya njing...!!!" Ucap Salah satunya membentak ketakutan.

***
*Plak...*

"Altha.. lo sadar brengsek!!!"

"Gue nggak main² nolak lo, Mau sampai kapan pun lo berusaha tapi kalau gue nggak cinta nggak bakal ada yang berubah tha!!!"

"Gue mohon berhenti.., dengan lo lakuin ini itu semua cuman nge buat gue takut sama lo.."

"Lo nggak benar² cinta sama gue, lo cuman obsessed karena hidup kita hampir sama tha..."

"Lo selalu di paksa sama ortu lo buat jadi yang pertama dan harus dapatin apa yang lo mau biar ortu lo puas, tapi bukan berarti lo harus lakuin itu juga ke gue..., gue manusia tha bukan nilai yang lo kejar dan dapatin dengan cara lo sendiri!!!"

"Udah??.." tanya Altha seakan menaikkan alisnya.

Pria itu menarik nafasnya lalu menyimpan bunga putih tersebut di meja kemudian mendekati Delta perlahan.

Delta memundurkan langkahnya, diam² gadis itu menekan tombol ponselnya ke sembarang nomor lalu menekan tombol panggilan, tetapi karna tidak fokus ia tersungkur ke jatuh ke lantai.

Altha berjongkok menyamakan posisinya pada Delta, dengan satu kaki sebagai tumpuan, "Lo liat ta, buka mata lo lebar²... Gue lakuin ini semua karna gue cinta sama lo..!!!"

"Gue usaha mati²an biar lo suka sama gue, di antara semua orang yang benci lo dulu cuman gue yang lo bisa ajak bicara tanpa liat watak lo yang lebih dari kata buruk..."

"Dengar ta... Gue nggak pernah sekalipun kalah dari siapapun... Mau itu akan ngerugiin orang lain, gue nggak peduli asal gue bisa dapatin apa yang gue mau..."

"Maaf karna buat lo takut kayak gini, tapi gue terpaksa ta..."

"Nggak akan ada lagi yang bakal gangguin kita... Termasuk Calvin, karna gue udah beresin cowo itu..."

"Calvin udah mati!!!, lo mau liat sendiri hah??..." Altha mengeluarkan ponselnya mengotak-atik seakan mencari sesuatu.

Pria itu menunjukkan potret Calvin dengan darah yang masih basah, luka dan tusukan terlihat disana walau tak begitu jelas.

Delta mengerjapkan matanya beberapa kali tidak percaya dengan apa yang di perlihatkan cowo gila di depannya itu, "AAAAAAKHHhh..." Delta histeris melihat foto tersebut, tanpa sadar gadis itu mengeluarkan air matanya dengan gemetar.

Bitter RealityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang