22| Rahasia Gesya

4.8K 228 20
                                    

"Baper lo ya..." lanjut Delta tersenyum jahil.

Alvin menormalkan ekspresinya, dia benar² tertipu dengan ucapan Gadis di depannya.

Delta melompat cepat merangkul Alvin, "yok lah jajan nanti Bian yang bayar" ucap Delta bersemangat.

"Btw ice Cream Nya buat gue ya??.." tanya Delta melirik kedua pria tersebut.

"Hm..., lo makan punya gue aja" balas Albian yang membuat Delta tersenyum senang.

Delta mengambil satu ice Cream di tangan Alvin berhati² kemudian memakannya pelan, "makasih" ucap Delta kemudian jalan duluan bersama Alvin mencari barang/jajanan yang ingin ia beli.

Beberapa menit berkeliling tidak terasa sebentar lagi akan malam, Mereka sekarang berada di penjual Aksesoris karena Delta yang ingin membeli beberapa Gelang dan jepitan rambut untuk ia pakai.

"Makasih mbak" ucap Delta memberikan uang tunai pada penjual tersebut, kali ini ia yang bayar sendiri nggak mungkinkan pakai uang bian terus, dia juga punya malu kali.

Delta keluar dari toko tersebut mencari keberadaan Alvin dan Bian sampai tatapannya terhenti pada 2 pria yang kelelahan Di meja bulat dengan beberapa barang.

Delta berjalan menuju keberadaan pria tersebut, "udah malam, kita balik yuk" ucap Delta mulai membereskan beberapa jajanan yang berserakan di meja.

"Akhirnya..." Gumam Bian lelah, ini baru sehari bagaiman jika seminggu nanti, bisa² bangkrut dia.

Mereka membersihkan tempat tersebut setelah itu berjalan menuju ke luar taman.

Delta menghentikan langkahnya shock dengan apa yang ia lihat, Alvin yang sadar akan hal itu pun menghentikan langkahnya mengikuti tatapan Delta.

Sangat terkejutnya pria itu melihat hal yang baru saja ia lihat, "Parah..!!!" Gumam Alvin cepat² menutup Mata Delta.

Alvin melirik Ke arah Bian yang juga menatap Situasi tersebut, mata pria itu memerah dengan tangan yang sudah terkepal keras memancarkan ke emosian.

"Lo balik duluan... antar Delta pulang, gue ada urusan di sini" ucap Albian dengan suara bergetar.

Alvin Menatap Albian khawatir, "jangan sampai lo buat berlebihan" ucap Alvin setelah itu menarik tangan Delta keluar taman.

Delta merenung masih kaget dengan apa yang ia lihat tadi, "Vin..." Panggil Delta pelan.

"Kenapa??..." Tanya Alvin masih fokus mengendarai mobilnya.

"Kalo lo punya Cewe lo-" Belum Sempat Delta melanjutkan ucapannya Alvin menghentikan gadis di sampingnya.

"Enggak, lo lupain aja nggak usah pikir yang aneh²" ucap Alvin.

Delta menarik nafasnya, "jomblo ternyata nggak seburuk itu" Batin Delta melihat langit Gelap di sepanjang jalan.

Alvin menghentikan mobilnya tepat di depan rumah Delta, "ingat lo nggak usah cerita ke siapa² dulu, nanti biar Bian yang urus" ucap Alvin yang langsung mendapatkan anggukan Delta.

Delta memasuki kamarnya menyimpan barang di atas kasur kemudian membaringkan tubuhnya, "Itu beneran Gesya kan??..." Gumam Delta bertanya-tanya.

"Huh... Tau ah bukan urusan gue" ucap Delta menutup matanya tertidur.

***
Delta berjalan pelan sambil berfikir "Gesya beneran selingkuh nggak sih??" Pikir Delta, "tapi kan masih pacaran emang bisa di bilang selingkuh ??".

"Padahal kemarin mau tanya Alvin kalo misalnya dia punya pacar kira² cari cewe lain juga nggak sih, eh malah di kira pikir yang aneh²" gumam Delta sambil memasuki kelasnya.

Apa yang di lihat Delta kemarin... dimana Gesya dan seorang pria yang ia tidak kenal melakukan Sentuhan fisik seperti pelukan hanya itu yang Delta lihat sebelum Alvin menutup matanya, selebihnya ia benar² tidak tau karna Alvin yang membawanya pergi begitu saja.

Delta menatap Calvin Lama kemudian duduk di bangkunya, "Calvin..." Panggil Delta yang membuat pria itu berbalik cepat.

Calvin menaikkan satu alisnya seakan bertanya, karna baru kali ini Delta yang memanggilnya terlebih dahulu.

Delta terlihat seakan berfikir, "kira² kalo lo udah punya cewe lo bakal cari cewe lain juga nggak??..." Tanya Delta ngabrut membuat Calvin tak percaya.

"Nih anak belajar dari siapa lagi sih??.." batin Calvin frustasi, belum pacaran aja dah di kira selingkuh.

"Nggak, lo pikir gue cowo apaan" balas Calvin dingin tapi terlihat sangat frustasi.

"Dengar... lo nggak usah pikir yang enggak², Emang lo dapat pertanyaan kek gitu dari mana hah??.." tanya Calvin.

"Nggak ada, cuman tanya doang" jawab Delta menghindari Pertanyaan Pria itu.

Delta mengambil bukunya dari bawa laci kemudian kembali melirik Calvin yang juga menatapnya dengan tatapan yang sulit di artikan, "Lo boong kan??..." Tanya lagi Delta yang mendapatkan tatapan sinis Calvin.

"Diam nggak lo, sekali lagi lo tanya shh-" tahan Calvin tidak ingin mengatakan hal² yang akan keluar dari mulutnya karena emosi, dengan tatapan tajamnya pria itu berusaha sabar dengan Gadis di sampingnya ini.

"Diam!!" Tekan Calvin setelah itu membaringkan kepalanya lagi di atas meja dengan emosi.

***
"Ta lo ikut kan??..." Tanya Hera melirik Delta sambil memakan cemilan yang berada di meja.

"Kemana??..." Tanya Abel balik bingung dengan pertanyaan Hera.

"Study tour, lo pada ikut kan??..." Ulang Hera bertanya.

"Ikut dong masa nggak kan wajib" balas Abel dengan nada menyebalkannya.

"Iya juga sih, yaudah kita beli perlengkapannya bareng aja yah" ucap Hera yang mendapatkan anggukan dari keduanya.

Hera melirik Delta bingung gadis itu mengangguk tetapi dengan tatapan kosong seakan berfikir, "lo mikirin apaan sih sampai se serius itu??..." Tanya Hera penasaran dengan sikap Delta sedari tadi.

Delta berbalik menatap Hera, "enggak ada.., gue balik duluan ya nanti kalo mau pergi cari barang telfon aja" ucap Delta dengan tersenyum kemudian beranjak dari duduknya meninggalkan kantin setelah mendapatkan anggukan dari kedua sahabatnya.

sebenarnya mereka sudah pulang sejak tadi cuman Hera dan Abel mengajaknya untuk ke kantin sebentar jadilah ia ikut.

Ia berjalan di sepanjang koridor menuju gerbang keluar dengan tatapan yang fokus pada ponsel, "Delta" panggil seseorang dari belakan membuatnya berbalik.

Dengan tatapan bingung Delta menatap sekelompok orang itu mungkin sekita 2 pria dan 3 perempuan dengan berpenampilan seperti murid nakal, "kenapa??..." Tanyanya bingung.

"Kakak lo cariin lo tuh disana" tunjuk Pria yang memanggilnya tadi.

Delta mengikuti arah tunjuk pria itu yang memang menuju ke arah lorong kelas Daren, "nanti gue telfon Daren langsung" ucap Delta tidak terlalu mempercayai ucapan pria tadi.

"Nggak usah dia maunya kita yang antar lo langsung" ucapnya lagi memaksa Delta agar ikut dengan mereka, Perasaan tidak enak muncul tetapi ia hanya pasrah dan mengikuti beberapa orang tadi.

Mereka berjalan sampai tepat di depan kelas Daren tapi bukannya berhenti mereka malah menarik Delta agar terus berjalan, "kelas kakak gue udah lewat" ucap Delta dengan suara yang sedikit bergetar.

Ia tidak bisa berhenti karna tangannya yang di gandeng oleh salah satu perempuan tadi, "udah ikut aja" balas perempuan itu dengan nada suara yang berbeda.

Bersambung...

Minggu, 28 januari 2024.

Bitter RealityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang