25•||BASKARA OR BASWARA

2 3 0
                                    

.
.
.

Alvano dan yang lainnya berpisah di pertigaan jalan.sekarang Alvano tengah menenangkan pikirannya di rumah.meluapkan emosinya pada ring tinju yang berada dirumah.

Bulir keringat berjatuhan membasahi keningnya hingga leher.Alvano hanya mengenakan celana sebatas lutut tanpa atasan.

Kejadian dimana ia melihat Frresya berboncengan dengan Baskara cukup membuatnya cemburu.tapi dimana mereka saling mengenal?apakah mereka telah sedekat itu?

Alvano memberi bogeman terakhir pada ring tinju dengan amat keras tak memperdulikan tangannya yang memerah sebab dirinya tidak mengenakan sarung tinju.

'ternyata cewe lo keras kepala lex,sama kayak lo' ucap Alvano dalam batin.

Dirinya duduk di sofa ujung ruangan,mendongak kemudian meminum air dari botol yang menyebabkan jakunnya naik turun ditambah keringat yang mengalir membuat kadar ketampanannya naik berribu kali lipat.

"All!"teriak Calvin terdengar di pendengaran Alvano namun dirinya tetap acuh.

"ALVANO?!WOY VANOO"masih dengan panggilan dari Calvin.pintu ruang tersebut terbuka menampakkan batang hidung sang kakak.

"Yee dipanggil bukannya nyamperin!"ketus Calvin melangkah mendekati adiknya.

"Apa?!"ucap Alvano dingin.

"Itu temen lo nyariin"beritau Calvin.sang abang berdiri didepannya.

"Gue tau lo lagi ada masalah,dan gue mau lo pikirin baik-baik bukan memperrumit masalah dengan perilaku lo yang kaya gini!"ucap Calvin menasihatinya.

Sejujurnya Calvin sudah mengetahui hal demikian dari Langit.seperti yang mereka pernah bilang.mereka akan selalu disamping sang adik,menasihati dan menyemangatinya.

"Lo ngga tau apa-apa"ketus Alvano bangkit hendak menemui temannya.

"Gue tau lo lagi marahan sama freesya!"

Alvano menghentikan langkahnya sejenak.

"Dan gue tau lo abis bentak dia.harusnya lo lebih sabar!kalo ngga mau dia kenapa-napa jagain!bukannya buat dia kenapa-napa sama perilaku lo!"lanjut Calvin bijak.

Alvano termenung meruntuki perilakunya yang telah kasar kepada Freesya.kemudian melanjutkan langkahnya tanpa mendengar lanjutan dari ucapan Calvin.

Diruang tamu terdapat Aldi,Rayyan,dan Baskara yang duduk mengobrol.

Lihat!bahkan setelah pergi mengantar gadisnya Baskara tampak tenang bak tak terjadi sesuatu.padahal dulu Baskara sempat mendukung hubungannya dengan Freesya.

Mengingat kejadian dimana Baskara memakaikan helemnya pada sang gadis membuat dirinya melangkah tegas mendekati mereka bertiga.

Tanpa sepatah kata Alvano menarik kerah jaket Baskara hingga berdiri.menatap nyalang seseorang didepannya.

"Urat malu lo udah putus?setelah nganter cewe orang lo dengan santainya dateng kerumah gue"

"Apa kurang lo buat gue sakit hati liat kelakuan romantis kalian?"

"Bahkan lo orang yang selalu kasih gue dukungan buat jalin hubungan sama dia.sekarang lo juga yang mau nikung?"ucap Alvano dengan suara keras.

Aldi mendekat gendak memisahkan mereka berdua,namun malah dirinya yang mendapat dorongan keras dari Alvano membuatnya tersungkur.

"Lo ngomong apa si?!"sentak Baskara tersulat emosi.

"JANGAN BERLAGAK SOK NGGA TAU LO"bentak Alvano.

Bugh...

WIR SIND ANDERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang