26•||RASA BERSALAH

2 3 0
                                    

.
.
.

Cahaya matahari bersinar langsung menuju rofftop sekolah,disana terdapat pria jangkung dengan sebatang rokok yang terapit dijari telunjuk dan jari tengahnya.

Jika terdapat masalah seperti ini Alvano selalu membuat pelarian pada rokok.

Suara langkah sepatu terdengar semakin mendekat terdengar dari indra pendengaran Alvano.

"Dengan ngrokok lo gabakal nyelesein masalah"tegur orang tersebut merebut sebatang rokok yang hendak dihirup oleh Alvano.

Aldi menjatuhkan bahan nikotin tersebut kemudian menginjaknya.dirinya tau betul jika sahabatnya memiliki masalah pasti akan menyendiri di tempat sepi kemudian merokok jika tidak rokok maka miras.

"Tapi gue bisa lupain masalah"ucap Alvano menyangkal.

"Apa masalahnya bakal ilang setelah ro ngerokok?"

"Engga kan?malahan lo tambah banyak masalah!setelah alex pergi lo jadi nyepelein kesehatan lo!lo pikir karna ngga ada lagi yang negur lo bisa seenaknya kaya gini?"ucap Aldi.dirinya tau Alex dan Alvano sahabat dekat,mereka saling mengingatkan sesama.

"Inget ginjal lo bermasalah,kalo lo candu rokok lo juga mau paru-paru lo rusak?"lanjut Aldi menasihati sahabatnya.

"Harusnya dulu yang mati gue bukan alex,gue gagal jagain orang yang gue sayang.gue bentak dia,gue juga mukul dia!harusnya gue jaga bukan sakitin"ucap Alvano.

Cahaya matahari terganti dengan gelapnya awan yang berkerumun.udara hangat berubah menjadi angin yang berhembus kencang seperti pagi tadi.

"Kalo lo ngerasa bersalah lo perbaiki,lo minta maaf bukannya ngehindar dari masalah!"ucap Aldi bijak.

"Hilangin gengsi lo,kecilin ego lo!kalo jadi laki-laki harus gentle,lo dateng ke dia minta maaf!"

"Lo nyindir atau nasihatin gue?"sinis Alvano menatap tajam Aldi yang berada disampingnya.

"Kalo bisa dua-duanya ngapain harus satu?"Aldi menepuk bahu Alvano kemudian berbalik hendak pergi.

"Sebelum bertindak lo harus mikir dulu jangan asal ambil tindakan yang ngebuat lo rugi"kalimat terakhir yang terdengar sebelum Aldi benar-benar menghilang ditelan pintu.

Pandangannya kosong namun isi otaknya penuh dengan masalah.banyak kejadian yang membuatnya merasa bersalah.

'sory lex,gue udah sakitin cewe lo,gue udah gagal jagain dia.harusnya gue jadi perisai buat dia bukan jadi tombak yang nyakitin dia'

...

Lima gadis memenuhi ruang UKS.atas dasar paksaan akhirnya mereka berhasil membawa Freesya untuk mengobati lukanya.

Kapas dan alkohol yang mengenai luka di wajahnya membuat Freesya sedikit meringis.

Bau obat-obatan khas ruang kesehatan memasuki indra penciuman.terdapat satu dua murid yang berbaring di brankar akibat sakit.

"Sya,harusnya tadi itu lo yang mukul mereka berdua!"seru Hilya,dirinya masih emosi karna sahabatnya mendapat luka pukulan dan bukannya minta maaf malah langsung melenggang pergi.

WIR SIND ANDERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang