.
.
.
Setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit akibat kecelakaan yang menimpa Freesya,akhirnya gadis itu sudah diperbolehkan pulang oleh sang dokter.Beberapa hari ini juga murid sekolah selalu mempertanyakan keadaan Freesya.dengan cepat vidio Alvano yang menggendong Freesya menuju rumah sakit tersebar.
Banyak kaum hawa yang menginginkan berada di posisi Freesya.memiliki laki-laki yang sangat effort dan sayang kepadanya,dicintai dengan hebat walaupun mereka berdua berbeda keyakinan.
Walaupun sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit tetap saja Freesya belum diperbolehkan berangkat ke sekolah oleh orang tuanya.
Saat ini,tujuh orang tengah berkumpul di kantin sekolah.duduk,memesan makanan,menghawatirkan Freesya,hingga mereka tak jadi makan.
"Gue kangen freesya!!"seru Aurora frustasi.
"Emang lo doang yang kangen dia?!gue juga...gue kangen ngerosting freesya langsung didepannya"ucap Lisha yang langsung mendapat sentilan di dahi oleh Baswara.
"Adek gue!"tekannya.
Lisha mendengus,mengusap dahinya yang mungkin saja memerah akibat sentilan Baswara.
"Gue yakin,ingatan dia bakalan kembali,dia bakal sembuh,bakalan nginget kita-kita lagi"ucap Aldi dengan pandangan lurus kedepan.
"Gue ngga yakin,tapi gue bakalan selalu berdoa"lirih Alvano.
Sejauh ini Alvano masih selalu berusaha agar ingatan gadisnya kembali seperti semula.setiap hari laki-laki itu selalu berdoa kepada tuhannya,berdoa untuk kesembuhan gadisnya.
"Lo yang sabar!walaupun sekarang ini freesya lupa sama lo,gue yakin kalo di hatinya masih tertera nama lo,kenangan kalian,semua tentang lo!"ucap Aldi setelah menepuk bahu Alvano dua kali.
"Bahu lo kenapa?"tanya Aldi penasaran,setelah Aldi menarik sedikit lengan baju seragam Alvano mereka dapat melihat bekas gigitan yang sudah membiru namun masih terlihat baru.
Alvano tersenyum"semalem gue di gigit freesya lagi"ucapnya memberi tau.
Ketiga gadis yang mendengarnya melebarkan kedua bola mata dengan mulut yang sedikit terbuka.mereka bergidik ngeri melihat gigitan itu yang pastinya terasa sakit.
"Lagi?"bingung Baswara menaikkan sebelah alisnya.
"Hal kaya gini udah jadi makanan gue sehari-hari.freesya gadis spesial di mata gue,saat perempuan lain membutuhkan bahu untuk bersandar cuma dia yang membutuhkan bahu buat di gigit"jelas Alvano.
"Emang semalem lo abis ngepain?sampe di gigit gitu?"tanya Lisha dengan kesan bad nya.
"Semalem gue diem-diem dateng ke ruangannya lewat jendela,gue kira dia udah tidur,eh ternyata enggak!buru-buru gue peluk dia waktu mau teriak,gue seneng!akhirnya yang selama ini gue kangenin bisa gue alami lagi,gue pelukan sama freesya lama,dia juga gigit bahu gue"jelasnya.
Yang lain mengangguk mengerti.
"Ngeri juga"celutak Hilya bergidik.
"Kenapa dulu sama gue enggak?"tanya Aldi mengercutkan bibirnya kebawah.
"Lo cuma cinta monyetnya,sedangkan gue cinta sejatinya"sombong Alvano menekuk kedua tangannya didepan dada.
"Heleh!kalo cinta sejati lo ngga bakal di-
"Bacot!!"serobot Alvano sebelum Aldi menghabiskan ucapannya.
Kriiinggg....
Bel masuk berbunyi,menandakan istirahat telah habis.