66•||UJIAN

1 2 0
                                    


.
.
.

Setelah sekian hari akhirnya hari ini kelas 12 melaksanakan ujian kelulusan yang akan berlangsung selama kurang lebih empat hari kedepan.

Kelas 12 yang sudah stay dihadapan buku-buku tebal dan membacanya,walaupun tidak masuk kedalam otak mereka.

Sementara kelas 10 dan 11 yang masih rebahan ria di rumah masing-masing.

Karna mereka terbagi menjadi dua sesi,dimana kelas 12 sesi pertama yaitu pagi hari menjelang siang sementara kelas 10 dan 11 sesi dua yaitu setelah kakak kelas mereka menyelesaikan ujian hari ini.

Di pojok kelas Alvano bersama dua kurcacinya sedang fokus berkomat kamit memahami materi.

"Van,al?!nanti bisa lah kasih gue contekkan hehhehe"bisik Rayyan yang hanya mendapat tatapan sinis dari Alvano.

"Yang ada lo yang nyontekkin gue ege!"jawab Aldi ketus.

"Daripada gitu mending kita nulis contekkan aja di kertas kecil"usul Aldi dibalas seringaian licik dari Rayyan.mereka berdua menyobek kecil kertas untuk mencatat sesuatu penting.

Krriiinnnngggg.....

Namun baru saja Rayyan mendaratkan huruf 'A' di kertas itu bel tanda ujian segera dimulai sudah dibunyikan.

Alvano terkekeh singkat"tandanya tuhan gak ngebolehin lo berdua berbuat curang"ucap laki-laki itu bangkit dari duduknya,memasukkan membali buku besar yang baru dipelajari kedalam ranselnya.

Pada akhirnya Rayyan dan Aldi bangkit mengikuti Alvano yang sudah duduk di bangku miliknya,mereka berdua menampakkan ekspresi lesu.

Beberapa menit kemudian guru masuk membawa tumpukkan kertas kematian bagi mereka,dimana kertas tersebut menjadi hasil akhir penentu lulus atau tidaknya mereka.

Kertas-kertas tersebut dibagikan,mereka mengerjakannya dengan tenang membuat suasana di kelas tersebut mencengkram,apalagi guru pengawas yang berkeliling untuk memastikan tidak ada yang saling menyontek membuat Aldi dan Rayyan kelimpungan sendiri.

Berbeda dengan Alvano yang amat teliti dan tenang mengerjakkannya,laki-laki berrahang tegas yang sekarang ini berambisius untuk menyamakan peringkatnya dengan Baswara,si ketua osis juga peringkat satu pararel.

Setelah beberapa kali guru itu berkeliling akhirnya ia terduduk di meja gurunya dan memainkan ponsel.hal dimana para murid menunggunya.

Dirasa sudah aman Aldi berdehem singkat.

"Psssttt..."Aldi mencoba untuk memberi kode pada Alvano yang berada di bangku sampingnya.Alvano menatap jengah kemudian mengangkat satu alisnya.

"Nomor 7"bisik Aldi mengarahkan jari telunjuk dan ibu jarinya kebawah membentuk angka tujuh.

"Ck!!D"jawab Alvano turut berbisik dan memberi kode yang hanya mereka bertiga yang mengetahuinya.

"Al,,21...?"tanya Rayyan yang berada agak jauh dari mereka berdua.

"Plus"jawab Alvano ngasal dengan wajah datar.

Aldi yang mendengarnya berusaha menahan tawa yang hampir meledak itu.jangan sampai guru pengawas mendengar keributan mereka.

"Oh oke-oke"sahut Rayyan yang tidak terlalu jelas mendengar jawaban Alvano.

Aldi dan Rayyan menjalankan aksi ninjanya dengan menengok kanan kiri berusaha melihat jawaban teman sebangku depan dan belakangnya.

...

Setelah kelas duabelas selesai mengerjakan ujian,kali ini giliran kelas sepuluh dan sebelas yang melaksanakan ulangan kenaikan kelasnya.

WIR SIND ANDERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang