51•||BERSATUNYA SIKEMBAR

4 2 0
                                    

.
.
.


Keesokan harinya mereka mulai melakukan rencana yang sebelumnya sudah direncanakan.sedikit nekat namun semua ini demi kebaikan Baskara dan Baswara.

Mulai dari mempersiapkan jadwal,ngebooking tempat,hingga catring untuk makan bersama di tempat yang ditentukan sudah Freesya siapkan.

Kebetulan hari ini merupakan tanggal merah yang berarti sekolah dilibuarkan.

Kemarin Langit sudah mempertemukan Baskara dengan kedua orang tuanya tanpa sepengetahuan Baswara yang memang masuk kedalam rencana mereka.

Amanda dan Caka menangis bahagia ketika mengetahui putra sulung mereka yang ternyata masih hidup dari kejadian beberapa tahun lalu.

Semalam ini Baskara tinggal di appartemen miliknya untuk mengemas barang yang akan dibawa menuju rumah barunya dan tinggal bersama keluarganya kembali.

"Gimana li??" tanya Freesya pada Lisha melalui panggilan telfon.

"Aman,kak baswara lagi siap-siap"jawab Lisha dengan suara pelan.

Gadis itu berada di kediaman sang kekasih untuk mengajaknya ke suatu tempat yang memang sudah di rencanakan.

"Okke,gue percayain rencana ini sama lo" sahut Freesya di sebrang.

"Shap,gue tutup dulu telfonnya!kak baswara udah selese"

Tut....

Tanpa menunggu jawaban dari sebrang telfon Lisha mematikan sambungan secara sepihak.memasukkan kembali benda pipih tersebut kedalam tas selempangnya.

Memandang laki-laki berpawakan tinggi dab tampan yang sedang berjalan dengan langkah jenjangnya menuruni anak tangga dan menghampirinya.

"Yok,kita berangkat sekarang?"ucap Lisha berdiri dari duduknya kemudian menautkan jari jemarinya dengan milik Baswara.

Sedari tadi Baswara tak dapat mengalihkan tatapannya dari gadis cantik didepannya.wajah cantik natural,pakaian feminim yang dikenakannya,rambut dengan ujung yang dibuat bergelombang,dan senyum indah yang selalu terukir di bibirnya.

"Cantik"puji Baswara berjalan disamping gadisnya dengan kedua tangan yang saling menaut.laki-laki itu menampakkan senyum tipis yang terukir di bibir merah muda alaminya.

"Dua puluh tiga kali kakak ngomong gitu sejak gue dateng"ketus Lisha berhenti di samping mobil yang dirinya bawa.

Baswara tak menanggapinya.laki-laki itu nengulurkan telapak tangannya dihadapan sang gadis.

"Apa?"tanya Lisha bingung.walaupun sudah sedikit lama menjalin hubungan dengan laki-laki didepannya tetap saja Lisha masih sedikit bingung dengan bahasa singkat dan kode lelaki itu.

"Kunci"

Setelah sedikit melamun Lisha memberikan kunci mobil miliknya pada Baswara.

Kemudian laki-laki itu membukakan pintu samping pengemudi hingga gadisnya benar-benar sudah duduk aman.

Mengitari depan mobil,Baswara masuk dan menyalakan mesin kemudian melajukan kendaraan tersebut membelah jalanan.mengikuti instruksi yang diberikan Lisha.

Lisha hanya menunjuk jalan dan mengarahkan tanpa ada pembicaraan lainnya.

Beberapa menit sebelum sampai di titik lokasi Baswara sudah curiga.namun tetap laki-laki itu urungkan untuk menolak ajakan sang kekasih.

"Nah,abis ini belok kiri kak"instruksi Lisha yang diikuti dengan baik oleh Baswara.

Hingga mereka tiba di tempat yang sudah ditentukan.

WIR SIND ANDERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang