43•||VASYA DITEMUKAN

2 3 0
                                    

.
.
.

Bughhh...byurrr

Karna langkah kaki yang tidak seimbang Freesya terjatuh ke dasar lubang termasuk Alvano karna mereka berdua berjalan berdekatan dengan tangan mereka yang masih menaut.

Blubuk...blubuk..

Kepala mereka berdua menjumbul ke daratan.karna lubang yang digali ternyata berisi air mungkin terisi oleh hujan deras yang turun saat ini.

Alvano meraih pinggang Freesya ketika gadis itu hendak tenggelam.

"K-kak,aku ngga kuat"lirih Freesya dengan nafas tersenggal juga badan menggigil.

"Kamu harus kuat sya,kita coba naik ke atas ya"ucap Alvano.

Karna lubang dengan tinggi sekitar dua meter membuat mereka kesulitan memanjat juga air yang semakin tinggi membuat keadaan semakin rumit.

"TOLONGG!!"teriak Alvano kencang.

Berkali-kali Freesya hendak tenggelam ke dalam air namun Alvano segera menahannya agar terapung di air.

"SIAPAPUN TOLONGIN KITA"teriak Alvano sekali lagi.

Sepertinya saat ini sudah tidak ada harapan lagi bagi mereka berdua untuk pulang.

...

Tujuh laki-laki dan tiga perempuan masih bersemangat untuk mencari jejak keberadaan Alvano dan Freesya.meski hujan lebat yang mengguyur namun tak mematahkan semangat mereka untuk menemukan keberadaan mereka berdua.

"Lo yakin lewat sini lang?"tanya Calvin sedikit kesusahan berjalan karna banyaknya rerumputan liar juga jalan yang licin.

Langit mengangguk"gue yakin"ucapnya.

"Tiati ay"peringat Rayyan pada Hilya yang berjalan didepannya bersama kedua sahabatnya.

"Hmm"

"Akhh,asuuu"umpat Farell karna terpeleset dan menyebabkan dirinya terjatuh.

Sontak Ervin yang berada disampingnya meledakkan tawa atas apa yang menimpa Farell.

"Ahahhaha,jalan pake mata makannya!"seru Ervin diiringi tawa.

"Bangke!seneng yo ndelo rencang sengsara?"tanya Farell ketus,dirinya berusaha bangkit tanpa bantuan setan didepannya.

"Gue tinggalin lo berdua di hutan kalo masih gelud"teriak Langit yang sudah berjalan didepan bersama yang lainnya hanya Farell dan Ervin yang masih tertinggal dibelakang.

Karna hujan lebat uang turun juga mengurangi penglihatan mereka namun hal demikian masih bisa dilalui jika melakukannya bersama.

"TOLONGG!!"

Samar-samar suara seseorang meminta tolong terdengar dari indra pendengaran mereka.langkah kaki yang sebelumnya masih berjalan sekarang terhenti tiba-tiba.

"Kalian denger nggak si?"tanya Lisha pada semuanya.

"Hmm,gue denger!jadi pendengaran gue masih aman ya"ucap Aldi.

"Gue denger"jawab Langit menatap sekeliling.

Mereka kembali menajamkan pendengaran takut-takut jika orang yang meminta tolong ternyata Alvano dan Freesya.

"SIAPAPUN TOLONGIN KITA"

Sekali lagi mereka mendengar teriakan orang meminta tolong.

Calvin mengenali suara tersebut meski tersamarkan oleh suara rintik hujan lebat yang turun.

"Itu suara alvano,gue kenal sama suara itu"beritaunya.

"ALVANOO!!FREESYA!!KALIAN DIMANA?"teriak Langit melangkah perlahan untuk mencari keberadaan suara tersebut.

WIR SIND ANDERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang