31•||KECURIGAAN

2 2 0
                                    


.
.
.

Siang menjelang sore ini Alvano dan Freesya berada di alun-alun kota.mungkin sekarang mereka ini sudah sedikit berbaikan dan kembali dekat seperti biasa.namun entah yang namanya hujan badai akan datang dari manapun dan kapanpun tanpa sepengetahuan mereka.mungkin jika hanya hujan dapat mereka lalui bersama,tapi bagaimana jika hujan tersebut disertai dengan badai dan petir?

Berjalan mengitari tempat ramai pengunjung yang datang pergi,kini mereka berada duduk dibawah pohon beringin rindang yang tumbuh ditempat tersebut.menyaksikan pemandangan sore dan memakan aneka jajanan yang sempat mereka beli.

Hal sederhana kadang menjadi teramat berharga ketika dilakukan bersama orang tersayang.

"Apaan si kak?"marah Freesya dikala Alvano menjahilinya dengan menampel ice cream corn yang sedang dirinya makan sehingga mengenai hidungnya.

"Ahahah kek bocil"canda Alvano diiringi tawa yang sayangnya membuat gadis didepannya salfok pada senyum manis tersebut.

Senyum lebar dengan kedua mata yang turut menyipit bagaikan sedang turut tersenyum membuat siapapun yang melihatnya dibuat candu.

Sementara Alvano sibuk dengan tawanya Freesya mencuri kesempatan tersebut untuk membalaskan hal yang serupa.

"Muka kakak belepotan hahaha"balas Freesya turut tertawa membuat Alvano berhenti tetawa kemudian membersihkan bagian wajahnya yang terkena ice cream.

Mereka berdua bangkit kemudian melakukan aksi kejar-kejaran seperti anak kecil yang berada ditempat tersebut.

Tawa keduanya terdengar disetiap penjuru alun-alun membuat para pengunjung memuji keserasian mereka.

Alvano menatap indahnya bidadari yang dirinya kejar.tawa dengan suara manis yang terdengar,juga bahagianya mereka berdua tak dapat ditebus dengan apapun.

Moment inilah yang mereka berdua rindukan.momen dimana mereka tertawa bahagia seperti saat ini.

Alvano berhenti mengejar saat Freesya berhenti membeli balon air dari penjual di tempat terebut.

Berbalik kemudian meniup air yang sudah tercampur dengan bahan lain membuat gelembung.

Ratusan gelembung dari sabun beterbangan tertiup angin kemudian meletus dikala bersentuhan dengan tajamnya rumput ataupun ditangkap oleh anak kecil yang melihatnya.

"Udah lah kak aku cape"ucap Freesya dengan nafas tersenggal-senggal.

Alvano menarik lengan tangannya kemudian dibawa ketempat semula mereka duduk.mengambil air mineral yang barusan dirinya buka kemudian menyodorkannya pada Freesya yang langsung menerimanya.

"Thanks"

'Allah huakbar Allah huakbar
Allah huakbar Allah huakbar

Ashaduala ila hailallah-'

Suara azan asar berkumandang dari masjid sulaiman yang berada disebrang alun-alun.

Setelah mendengar habis suara azan tersebut kemudian berdoa.Freesya bengkit menarik lengan kekar Alvano yang terdapat gelang hitam melingkar dipergelangan tangan tersebut.gelang couple yang mereka beli dengan inisial nama yang ditukar.

Menarik tangan tersebut menyebrangi jalan kemudian berhenti beberapa meter didepan masjid karna Alvano yang mencekalnya.

"Kemana?"tanya Alvano basa basi walau tau akan dibawa kemana dirinya.

"Kemana lagi?udah masuk waktu solat,kita solat berjamaah ya?!"ajak Freesya menengadahkan kepalanya untuk bertatapan dengan Alvano yang lebih tinggi darinya.

WIR SIND ANDERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang