48•||KEBUSUKAN SEBENARNYA

3 3 0
                                    


.
.
.

"Apa yang lebih mustahil disatukan selain minyak dan air?"

"CINTA BEDA AGAMAA!!!"

Seketika langkah kaki Alvano dan Freesya yang melangkah berdampingan terhenti.netra mereka terkunci pada segerombol murid yang sayangnya teman-teman mereka.

"Damn it!"umpat Freesya menatap nyalang segerombol orang tersebut yang masih dengan tawa mengejeknya.

"Syaa!"tegur Alvano merangkul bahu sang gadis untuk menenangkannya.

Mereka berdua berjalan berdampingan mendekati mereka ber lima yang sedang duduk di tribun sekolah.

"Makasih loh,kita berdua emang cocok"tekan Freesya tersenyum terpaksa.

"...cocok gabisa disatukan maksudnya"sambung Lisha dengan seringaian di bibirnya.

"Cocote!"

"Freesayang!!!"tekan Alvano ketika gadisnya kembali berkata kasar.

"Dalem Alvanjing!!"jawab Freesya berani.

"Ciri-ciri seseorang yang gabisa disatukan,kids coba sebutkan!"ucap Aurora.

"1.beda agama
  2.beda tuhan
  3.beda tempat ibadah
  4.beda kitab
  5.beda hari raya
  6.beda kalung
  7.beda ngucapin salam
  8.beda cara berdoa
  9.beda keyakinan
  10.beda cara ibadah"
Ucap Lisha,Hilya,Aldi,Aurora dan Rayyan berurutan.

Alvano dan Freesya kompak mendengus.

"Info jual temen?harga 30k!nego dikit boleh!minesnya mereka suka ngerosting orang didepannya langsung"teriak Freesya membuat mereka menjadi pusat perhatian.

"Bangke kadal!"umpat Hilya.

"Siapa juga yang nganggep lo?"sambung Lisha tertawa hambar namun membuat aura seram.

'waah,nyong tuku mamas aldi sabi lahh!'

'dedek aurora buat gue yak?'

'iki seng gae semangat urip'

'borong cowonya boleh nggak?'

'freesya,berarti kalo alvano gue beli boleh yak?'

"Kusus yang ini gaboleh!!"bantah Freesya merangkul mesra lengan Alvano.

Ucapan Freesya membuat kaum hawa mendesah kecewa dibuatnya.lagi pula jika satu pihak tidak menyukai kalian bisa apa?jika yang dua belah pihak saja tuhan tak merestuinya bagaimana yang mencintai sebelah pihak?

"Van,kelas yoo!"ajak Aldi berjalan mendahului bersama Rayyan setelah lelaki itu berpamitan dengan kekasihnya.

"Bentar"sahut Alvano.

"Baru tau aku basa jawanya melambaikan tangan itu ngewe-ngewe"lirih Freesya menatap kosong dua lelaki yang berjalan menjauh.

Alvano yang berada di jarak dekat dengan Freesya yang mendengarnya seketika menatap gadisnya dengan tatapan sulit diartikan.

"Astaga,ngawe-ngawe syaa!siapa yang ngajarin jadi sesad gini si hah?"ucap Alvano menaikkan sebelah alisnya menatap sang gadis.

"Noh,mereka bertiga"jawab Freesya polos menunjuk ketiga temannya membuat mereka melebarkan kedua mata.

"Awas aja lo sya"sahut Lisha turut menunjuk dirinya.

"Playing victim!"seru Aurora menunjukkan jari tengah kearah Freesya.

"Sekali lagi aku denger kamu ngomong kasar aku cium bibir kamu, lagi"bisik Alvano disamping telinga Freesya membuat tubuh gadis itu meremang seketika.

"Dah,aku ke kelas dulu"pamit Alvano melangkah pergi menyusul kedua temannya yang sudah jauh di depan sana.

WIR SIND ANDERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang