REDFLAG - 7

5.6K 306 38
                                    

Raven dan Sapphire menikmati makan malam di sebuah restoran dengan live musik. Selama seharian mereka bersama-sama, dari pagi hingga sekarang sudah malam.

Beberapa kegiatan mereka lakukan setelah pulang kuliah, seperti movie date, main di time zone dan berakhir di restoran dengan live musik.

Sapphire pindah duduk di samping Raven dan menyandar dengan lelaki itu. Mereka bernyanyi bersama dan sesekali berpelukan.

"Sayang, pulang yuk." ajak Raven tiba-tiba.

Sapphire menggeleng cepat. Dia belum ingin pulang. Sapphire masih menikmati lagu dan musik. Lagi pula, kalau sudah di rumah tidak ada kegiatan selain dari bermalas-malasan. Raven menyuruhnya tidur cepat, katanya begadang tidak baik untuk kesehatan.

Sapphire ingin menghabiskan waktu bersama-sama Raven. Bergelayut di lengan lelaki itu dan bernyanyi bersama.

"Dua lagu ya?" tawar Raven dengan lembut.

"Lima,"

"Kemaleman. Kamu belum mandi."

"Kamu juga,"

"Aku bisa mandi jam berapa aja."

"Aku juga."

"Terus kamu meriang besoknya. Terus bolos kuliah."

"Sayang, ih!" Sapphire mengerucutkan bibirnya. Semua yang dikatakan oleh Raven adalah benar adanya. Tetapi Sapphire tidak ingin mengakuinya, Sapphire tidak mau dianggap lemah.

Engkau datang
Ketika aku jatuh bangun dan jatuh
Dalam langkah menyusuri kehidupanku yang kelam
Dan hampir-hampirku tak dapat melangkah lagi

Dirimu hadir
Bagaikan sinar menerangi jalanku
Kau tunjukkan arah mana yang kini harus kutempuh
Agar diriku kutak sesat lagi seperti dulu

Bersama bayanganmu kasih
Seakan-akan kuterjaga dari mimpi-mimpi
Dari kehidupan yang semu dan melenakanku
Membuat kuterlupa akan segala-galanya

Raven dan Sapphire bernyanyi mengikuti musisi. Pengunjung lain juga ikut bernyanyi sehingga restoran semakin ramai dan ricuh.

Senyum Sapphire semakin lemar. Nampaknya semakin malam semakin seru. Lain waktu, dia akan mengajak Raven begadang dan berpesta.

Untuk saat ini, Sapphire sudah kelelahan, dia mengajak Raven pulang. Suaranya serak, namun sangat memuaskan setelah mengeluarkan suara secara lantang dan bebas.

"Sayang, suaraku serak." adu Sapphire manja pada Raven. Menumpu dagunya pada bisep keras Raven sambil berjalan.

"Nanti mampir ke apotik sebentar." kata Raven menenangkan.

"Makasih, Sayang." kata Sapphire sambil menyengir lebar.

Mereka berjalan santai ke parkiran sambil bergandengan tangan.

"Sayang, mau hujan ya?" tanya Sapphire karena langit malam tampak mendung. Sesekali terlihat kilat membelah langit.

"Heum, udah musim hujan." kata Raven sambil ikut memandang langit.

Raven membuka pintu mobil pada Sapphire. Lalu dia juga meletakkan backpack-nya ke jok belakang.

Euforia live musik tadi masih terasa di benak Sapphire. Dia menyalakan radio dan ikut bernyanyi. Raven tidak mau ketinggalan sambil mengetuk jarinya pada setir.

Mereka mampir ke sebuah apotik membeli obat untuk memulihkan suara Sapphire. Hanya Raven yang keluar, sedangkan Sapphire tetap di mobil.

"Sayang beli minum juga," pesan Sapphire.

REDFLAG [17+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang