REDFLAG - 21

3.1K 176 33
                                    

REDFLAG - 21

Luciana tidak yakin pada Raven dan Sapphire hanya tidur tanpa melakukan hal intim di kamar mereka.

Kamar Raven dan Sapphire berada di lantai dua. Sedangkan yang lain berada di lantai satu.

Kawanan itu bubar setelah tengah malam. Luciana baru saja kembali dari dapur mengambil air minum, secara tidak sengaja memergoki Raven dan Sapphire tengah berciuman di tangga.

Sapphire memeluk leher Raven dan kedua kakinya melingkari pinggang lelaki itu. Keduanya terlalu fokus, sehingga hanya menaiki satu persatu tangga.

Sapphire terkikik kegelian. Memendekkan leher dan menggeliat sembari menahan rintihan. Raven menyeruakkan wajahnya pada leher gadis itu. Lalu, Sapphire menahan kepalanya, membingkai wajah dan mengecup bibirnya.

Luciana diam di tempat dan menyaksikan kemesraan pasangan itu. Isaac dan Fika dipastikan sibuk di kamar mereka. Sementara Owen mungkin sudah tidur atau menunggu kedatangan Luciana.

"Sayang," rintihan Sapphire dengan wajah memerah. Punggung Sapphire menempel pada dinding, tampak khawatir bila mereka jatuh karena posisi tersebut terlalu ekstrim.

Raven tampak tidak sabaran. Dia memperbaiki posisi Sapphire di pelukannya lalu berjalan cepat menaiki tangga.

Mereka tertawa dan suara pintu tertutup terdengar kasar. Luciana tahu apa yang sedang mereka perbuat tanpa dijelaskan.

Gadis itu mencibir. Tentu saja tidak percaya dengan perkataan Raven tentang tidak ada rasa ketertarikan pada Sapphire. Mereka menjalin hubungan hanya sebatas bermain-main saja.

Tidak mungkin! Raven bahkan mengizinkan Sapphire tinggal bersamanya. Beberapa kali Raven pulang karena Sapphire. Dan berapa kali Raven melakukan dengan kasar karena Luciana mempermainkan Sapphire.

Tiba-tiba Luciana kesal. Mengutuk Raven dan Sapphire, mereka berdua sama saja. Luciana kembali ke kamar dan menyerang Owen yang sedang main ponsel.

"Sabar dong," kekeh Owen sembari memperbaiki posisi.

Owen terima-terima saja. Mereka semua sudah rusak dari awal. Asalkan tidak melibatkan perasaan, dengan siapapun pasangan bercinta, jangan berhenti sebelum puas.

Sementara di kamar Sapphire dan Raven. Pasangan itu masih sibuk bercumbu. Raven menimpa Sapphire, lelaki itu membelai wajahnya sambil tersenyum tipis.

"Sayang, nanti kalau kamu mau mendaki gunung lagi, aku ikut ya?" pinta Sapphire. Belum puas dengan cerita sebelumnya, Sapphire ingin mendukung kegiatan yang disukai kekasihnya tersebut.

"Kamu yakin kuat? Mendaki gunung tinggi yang licin dan sempit. Kiri kanan jurang."

"Iya," jawab Sapphire sambil memainkan rambut Raven di tengkuk.

"Badan harus kuat."

"Badan aku kuat kok,"

Raven mencibir, "Banyak hal mistis."

"Kan ada kamu," Sapphire mengerucutkan bibirnya. Meskipun tadi Owen dan Isaac bercerita hal mistis yang biasa terjadi saat mendaki gunung, namun Sapphire tetap ingin ikut.

"Aku nggak kuat gendong kamu naik gunung. Jadi, kalau kamu nggak kuat, kamu tinggal di pos."

"Sayang, kamu tega ninggalin aku?" tanya Sapphire dengan raut wajah sedih.

Raven terkekeh, mencium bibir Sapphire dengan gemas. Membingkai wajah gadis itu dan mencumbuinya.

"Sayaaaanggg ...," rengek Sapphire manja.

REDFLAG [17+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang