REDFLAG - 5

4.7K 307 46
                                    

Setibanya Raven di rumah Sapphire, dia tidak langsung keluar dari mobil. Terlebih dahulu memastikan tidak ada tanda-tanda mencurigakan di area leher, lengan dan wajah, seperti bekas-bekas cupang dan cakaran tadi malam.

Dia juga mengambil cincin yang diletakkan asal kemarin malam dalam console lantas mengenakannya di jari manis. Raven keluar dari mobil setelah semuanya sempurna.

Sesuai janjinya tadi malam pada Sapphire akan menjemput pagi-pagi sebelum ke kampus. Raven belum pulang ke apartemennya, dia berangkat dari hotel dan mengganti pakaiannya dengan stok yang telah dia siapkan di mobil.

Saat mandi tadi, Raven menggunakan concelear setelah berhasil menyamarkan bekas cupang yang terbentuk. Clarisa sangat liar dan menandai tubuhnya di beberapa tempat. Raven harus bekerja keras menutupinya. Namun, dia tidak membencinya.

Justru sebaliknya, Raven menyukai gadis agresif seperti Clarisa. Mereka telah berjanji akan melakukannya lagi minggu depan. Clarisa dengan sabar akan menunggu jadwal Raven.

Mereka melakukannya sekali lagi sebelum berpisah pagi tadi. Raven meninggalkan gadis itu masih di hotel dalam kondisi mengenaskan dan tidak berdaya.

Clarisa mengakui dirinya kesulitan berjalan dan bagian bawahnya perih akibat permainkan kasar tadi malam. Bahkan tadi pagi, dia menyerah duluan.

"Pagi, Sayang," sapa Raven saat menemukan Sapphire sedang sarapan di meja makan. Memeluk Sapphire dengan sayang dan mengecup lembut dahinya.

"Pagi," balas Sapphire dengan senyum lebar. Pagi ini gadis itu terlihat sangat bersemangat dan berbinar-binar, dia tidak sabar pergi ke rumah orang tua Raven. "Sayang, kamu belum sarapan, kan? Makan dulu ya?"

"Iya,"

Sapphire segera menyiapkan sarapan untuk lelaki itu. Raven duduk di sampingnya dan meletakkan ponsel di atas meja sisi kiri.

Raven menerima sandwich dan segelas susu yang dituangkan ke dalam gelas oleh Sapphire. Mereka menikmati sarapan sambil mengobrol ringan.

"Sayang, nanti kita nginap di rumah mama kamu, kan?" tanya Sapphire untuk memastikan.

"Iya. Kamu kelasnya sampai jam berapa? Ada yang di reschedule?"

"Sampai jam dua siang. Nanti ada jeda satu kelas."

Raven manggut-manggut, "Aku ada kelas sore. Nanti kamu tungguin di kantin sama Luci kayaknya dia nggak ada kelas sama Fika."

"Oke," Sapphire menganggukkan semangat. "Nanti kita balik lagi ke rumah atau langsung pergi?"

"Kamu udah siap-siap?"

"Udah. Aku udah siapin baju ganti."

"Langsung pergi,"

"Oke, Sayang."

Raven tersenyum membalas Sapphire. Mereka melanjutkan sarapan hingga selesai.

Asisten rumah tangga membersihkan meja setelah keduanya bersiap-siap pergi. Raven membawa tas berisi pakaian Sapphire ke mobil.

"Kamu udah izin ke om kamu?" tanya Raven dengan perhatian.

"Udah, aku dibolehin nginap."

"Sip,"

Sapphire tersenyum sambil menggandeng lengan Raven. Sapphire mengingatkan pada asisten rumah tangga bahwa dia akan pulang besok sore.

Raven meletakkan tas Sapphire ke jok belakang. Setelah itu mereka langsung berangkat.

Sapphire mengambil tangan Raven untuk melihat cincinnya. Raven tidak lupa dengan kesepakatan mereka, setiap bersama akan memakai cincin tersebut di jari.

REDFLAG [17+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang