Bagi Sapphire, pertemuan pertamanya dengan Raven saat dia baru beberapa Minggu masuk kuliah. Semenjak kakeknya meninggal dunia dan pertunangannya batal, Sapphire mengisi waktu luangnya dengan kuliah.
Awalnya dia tidak yakin dengan pilihan tersebut. Tetapi orang-orang di sekitarnya mendukung, jadilah Sapphire memantapkan keputusan untuk melanjutkan pendidikan.
Sapphire tidak memiliki keahlian apapun. Dia juga tidak memiliki rencana masa depan yang dia inginkan. Sapphire hanya melanjutkan hidup yang selama ini dia jalani.
Beruntungnya ia memiliki keluarga kaya raya sehingga apapun yang dia inginkan akan terwujud. Sayangnya, dia hanya sebatang kara dan tinggal bersama beberapa asisten rumah tangga di mansion.
Hubungan Sapphire dengan keluarga mantan tunangannya terjalin baik. Sampai saat ini, mantan tunangannya, Alex yang mengelola aset peninggalan keluarga Sapphire.
Sapphire ingin belajar bisnis karena tidak ada lagi yang bisa dia andalkan selain dirinya sendiri. Lagi pula, dia tidak mungkin merepotkan Alex selamanya. Mau tidak mau, Sapphire memang harus terjun ke perusahaan suatu saat nanti.
Sapphire tidak menyangka akan memiliki pacar selama kuliah. Dia belum memikirkan pasangan sebelumnya, namun Raven sangat menarik baginya.
Bagaimana cara Raven memperlakukannya dengan baik selama ini. Lelaki itu membantunya menunjukkan ruang prodi karena Sapphire kebingungan dan dia juga mendapatkan hal yang tidak menyenangkan sebelumnya.
Ketika dia bertanya pada orang yang dia temui, mereka menunjukkan jalan ke gudang. Sapphire masih kesal bila ingat itu.
Sapphire tidak berani bertanya lagi, dan akhirnya dia hanya berkeliling sampai kedua kakinya seperti akan lepas dari sangganya.
Beruntungnya Raven yang kebetulan ada di sana, mengajak Sapphire bicara. Sapphire yang awalnya takut-takut dan khawatir akan dibohongi, menolak Raven bicara.
Namun, lelaki itu tampak tulus. Dia mengantar Sapphire ke ruang prodi. Saat itu juga, Sapphire mempercayai Raven sepenuhnya. Dia bercerita hal yang tidak menyenangkan yang dia alami barusan. Menunjukkan betapa kesalnya dia pada anak-anak itu namun tidak bisa berbuat apa-apa.
Raven menunggu Sapphire menyelesaikan urusannya di ruang prodi. Lalu mereka melanjutkan makan ke kantin sambil berkenalan.
Hubungan mereka berlanjut dari hari ke hari, hingga akhirnya Raven mengajaknya pacaran. Sapphire saat itu kebingungan, dia belum pernah memiliki hubungan spesial dengan seseorang. Namun, dia tidak mau membuang kesempatan dan akhirnya menerima Raven.
Hubungan mereka sangat baik hingga saat ini. Raven perhatian dan meskipun kadang kesal padanya karena Sapphire keras kepala, tetapi lelaki itu tidak pernah menghilang tiba-tiba atau mencurigakan.
Ini versi Sapphire yang menganggap hubungan mereka sangat istimewa seperti cerita putri dan pangeran dalam dongeng.
Berbeda dengan Raven. Bagi Raven, pertemuan pertama mereka bukan di hari Sapphire ke ruang prodi. Melainkan di toilet wanita.
Saat itu Raven dan Luciana sibuk bercinta di bilik toilet wanita. Toilet dalam proses perbaikan, sejujurnya ada plang peringatan di luarnya. Namun, sepertinya Sapphire tidak menyadarinya.
Tentu saja, Raven mengetahui gadis itu ceroboh dan agak lemot setelah mengenalnya. Awalnya Raven mengira gadis itu menyembunyikan identitasnya dan menunjukkan sisi lugu agar Revan lengah.
Revan yang merencanakan pertemuan mereka termasuk perbuatan tidak menyenangkan dari beberapa orang yang sengaja mengarahkan Sapphire ke gudang. Lelaki itu ingin memastikan bahwa Sapphire tidak mengetahui siapa pelaku perbuatan tidak senonoh di toilet wanita.
KAMU SEDANG MEMBACA
REDFLAG [17+]
RomanceSapphire sangat mencintai Raven. Pria itu treat Sapphire like a queen. Hubungan mereka sangat sempurna. Namun, satu hal yang tidak disadari oleh Sapphire, bahwa Raven memiliki banyak rahasia. Raven tidak sebaik yang dia kenal selama ini. Raven adala...