REDFLAG - 65
Raven menunggu Sapphire seperti biasa di depan rumahnya. Nongkrong di mobil sambil mengecek laporan penjualan restorannya. Sepertinya wanita itu lembur, sekarang hampir tengah malam tetapi dia belum pulang.
Raven memiliki nomor Sapphire. Tetapi wanita itu enggan menerima panggilan telepon maupun pesan dari Raven.
Mereka tidak bertemu selama beberapa hari. Setelah acara amal tempo hari, keesokan harinya Sapphire pergi ke luar negeri untuk urusan pekerjaan.
Sapphire pulang dua hari yang lalu. Hari pertama kepulangannya, dia bertemu dengannya Asher. Raven menunggu dengan sabar, dia hanya memiliki kesempatan mencuri-curi waktu seperti ini.
Pertemuan yang hanya berlangsung beberapa menit saja namun sangat berharga bagi Raven. Dia juga tidak mau memaksa harus bertemu Sapphire dengan seenaknya. Raven sadar akan kesalahannya dulu, tidak ingin membuat Sapphire semakin membencinya karena keegoisan.
Raven menegakkan badannya ketika melihat mobil Sapphire mendekat. Jantung Raven berdebar-debar, dia gugup meskipun perasaannya sedang tidak keruan karena ulah wanita itu.
"Sapphire ...," Raven berlari kecil menghampiri Sapphire yang baru keluar dari mobil. Menepuk bahu petugas penjaga rumah yang hanya geleng-geleng kepala dengan kegigihan Raven menemui Sapphire selama beberapa tahun ini.
Sapphire menoleh sekilas. Dalam hati dongkol. Lelaki itu pantang menyerah. Sudah jelas-jelas Sapphire menolak secara kasar. Rumahnya telah disumbangkan secara cuma-cuma sebagai penolakan.
"Apa kabar?" tanya Raven berbasa-basi. "Kamu baru pulang ya?"
"Ada perlu apa?" Sapphire mengabaikan pertanyaan itu. Dia bertanya balik dengan nada ketus. Melangkah sedikit cepat agar pertemuan itu segera berakhir.
"Kamu menjual rumah yang kuberikan waktu itu?" tanya Raven tanpa ada waktu berbasa-basi lagi. Waktunya hanya sedikit. Hanya melewati sebidang tanah dari garasi yang terpisah dari rumah utama.
"Hanya memberikan kepada yang membutuhkan," jawab Sapphire santai.
"Sapphire, rumah itu-"
"Saya nggak butuh!" potong Sapphire cepat membuat Raven terdiam. Mereka berhenti berjalan dan saling berhadap-hadapan. "Saya nggak butuh apapun dari Anda. Saya malas berdebat karena Anda pemaksa. Kalau Anda keberatan, jangan memberikan apapun lagi!"
Untuk pertama kalinya setelah pertemuan mereka, Sapphire bicara panjang lebar. Sayangnya untuk meluapkan emosinya agar Raven berhenti mengganggu.
"Tolong jangan berharap apapun lagi. Saya punya kehidupan pribadi. Dan, saya sangat menghargai kalau Anda berhenti membuat kekacauan di rumah saya. Pekarangan rumah saya bukan parkiran umum,"
Raven terkejut. Dia mematung. Membiarkan Sapphire meninggalkannya tanpa menoleh ke belakang.
Bukan ini yang diharapkan Raven. Dia memandang Sapphire yang sedang menutup pintu rumahnya. Lelaki itu berdiri di tempatnya cukup lama dengan pikiran semakin kacau.
Seharusnya Raven tidak pernah muncul lagi di hadapan Sapphire meskipun wanita itu batal menikah. Dia batal menikah tidak ada hubungannya dengan Raven.
KAMU SEDANG MEMBACA
REDFLAG [17+]
RomanceSapphire sangat mencintai Raven. Pria itu treat Sapphire like a queen. Hubungan mereka sangat sempurna. Namun, satu hal yang tidak disadari oleh Sapphire, bahwa Raven memiliki banyak rahasia. Raven tidak sebaik yang dia kenal selama ini. Raven adala...