REDFLAG [17+]

REDFLAG - 51

REDFLAG - 51

Ganendra tersenyum lebar memandang Ciara tengah berlari menghampirinya begitu keluar dari mobil. Suara Ciara terdengar begitu bahagia memanggilnya. Lelaki dewasa itu sengaja berdiri di tempat, membiarkan Ciara dengan kemampuannya berlari padanya.

Menangkap tubuh gadis kecil itu sambil terkekeh, Ganendra memeluknya sangat erat. Mengecup wajahnya bertubi-tubi hingga puncak kepala. Dia sangat menyayangi gadis kecil itu. Menunggu kedatangan mereka bersama putri-putrinya di teras rumah.

"Papi, Ciara kangen banget sama Papi!" ucap Ciara sambil membuat jarak dan membingkai wajah Ganendra dengan tangan kecilnya.

"Baru Minggu lalu ke sini, Ciara sudah kangen Papi?" tanya Ganendra pura-pura terkejut.

"Heum, kangen banget!" Ciara membenarkan.

"Papi juga kangen Ciara," gumam Ganendra dan mereka berdua kembali berpelukan.

"Ciara kangen kakak juga nggak?" tanya Kley.

"Kangen," jawab Ciara mengangguk membenarkan.

"Sama kak Versace?"

"Iya,"

"Kak Zara?"

"Iya,"

Lelaki itu menurunkan sedikit badan Ciara untuk mencium putri-putrinya. Menunjukkan rasa sayang dan rindu yang menggebu.

Sapphire dan Zayyan menyapa Ganendra. Anak-anak Ganendra juga menyapa tamu yang datang. Seperti yang dilakukan oleh Ciara pada Ganendra, anak-anak itu pun melakukan hal yang sama pada Sapphire dan Zayyan.

Hubungan mereka sangat dekat, sehingga ketika keluarga Sapphire bertamu. Rumah semakin ramai, berbagi cerita dengan penuh antusias.

Lalu mereka semua masuk ke dalam rumah. Duduk di ruang tamu yang luas dan hangat.

"Ciara mau peluk Mami," Ciara minta diturunkan dari gendongan Ganendra ketika melihat Mauren membawa makanan ke rumah tamu.

"Ciara, sini, Sayang." ajak Mauren dengan senyum lebar. Meletakkan makanan di atas meja dan mempersilakan tamu menikmatinya, lalu duduk di sofa sambil melebarkan kedua tangan.

"Ciara kangen Mami nggak?" tanya Sapphire pada putrinya. "Kemarin katanya kangen banget sama mami sama papi,"

"Kangen banget," jawab Ciara sambil mencium pipi Mauren.

"Mami juga kangen Ciara," ungkap Mauren dengan antusias. Mereka berpelukan erat sambil menggoyang-goyangkan badan. "Ciara apa kabar?"

"Ciara baik, Mami,"

"Ugh, pinternya," puji Mauren sambil mengecup pipi Ciara dengan gemas.

"Ciara kemarin ngomong sama Zara, nanti hari Minggu datang ke sini." jelas Zara mengingatkan lagi.

"Iya, mama aku bilang kami mau ke rumah Papi," jawab Ciara dengan polos.

Semua tertawa, berkumpul di ruang tamu sambil menyantap makanan.

"Eyang di mana?" tanya Ciara sambil mengedarkan pandangannya.