REDFLAG - 30

3K 159 10
                                    

REDFLAG - 30


"Sayang, kita ke bengkel jam berapa?" tanya Sapphire berusaha menahan kantuk.

Raven mengintip jam beker di atas nakas dan menghela napas panjang. Memperbaiki posisi wajahnya tepat di dada Sapphire. "Satu jam lagi,"

"Heum," gumam Sapphire setuju. Mereka memiliki sedikit waktu untuk istirahat. Sapphire mengendurkan kedua kakinya dan menyusul Raven tidur.

Mobil Raven telah selesai diperbaiki. Hari ini mereka hanya satu kelas. Lalu keduanya langsung pulang untuk bersenang-senang.

Hubungan mereka semakin erat dan mesra. Raven semakin perhatian padanya. Melakukan segala hal bersama-sama. Raven tidak lagi canggung-canggung mengumbar kemesraan di depan teman-temannya.

Memeluk, mencium, memandangi dan menuruti semua keinginan gadis itu tanpa adanya rasa keberatan seperti yang dia rasakan sebelumnya terutama di depan Luciana.

"Sayang, kita mau ke bengkel!" protes Sapphire saat tangan Raven mulai ke mana-mana begitu dia bangun tidur.

"Sebentar lagi," Raven tidak mau melepaskan Sapphire.

Gadis itu menjerit sambil tertawa. Dia pun tidak bisa menolak sentuhan kekasihnya tersebut.

Mengulang kembali aktivitas intim itu dengan nikmat yang sama.

Sapphire memejamkan mata hendak tidur lagi. Dia sangat kelelahan. Bercinta setiap hari dengan lelaki yang sangat dicintainya.

Kali ini mereka benar-benar pergi ke bengkel untuk mengambil mobil setelah istirahat sekitar tiga puluh menit kemudian.

Mengendarai taksi sambil bergandengan tangan dengan mesra. Sapphire tidak mau tinggal di apartemen, mereka memutuskan sekalian makan di luar.

Pegawai bengkel sedikit kesal karena Raven datang terlambat. Terpaksa menunggu dengan gerutunya. Raven hanya terkekeh dan memberikan makanan sebagai sogokan, juga uang tip.

"Masnya marah?" tanya Sapphire setengah berbisik. Menyandar di bahu lelaki itu dan mengintip malu-malu.

"Nggak," jawab Raven santai. Menggenggam tangan Sapphire mesra dan sesekali membawa ke bibirnya.

Mereka sedang menunggu mobilnya dikeluarkan. Pegawai itu sudah berjanji akan pulang jika Raven tidak datang segera.

"Dia teman kamu ya?"

"Iya," jawab Raven membenarkan.

Sapphire sedikit lega mendengarnya. Lelaki itu memutar lehernya sambil terkekeh. Dia tidak sengaja melihat bercak-bercak kemerahan di bahu hingga leher Sapphire dan segera menutupinya dengan merapatkan atasan gadis berambut sepunggung itu.

"Kenapa?" tanya Sapphire penasaran.

"Kebuka,"

Raven mengajak Sapphire berdiri setelah pegawai bengkel datang menyerahkan kunci.

"Udah nih, coba cek dulu."

"Nggak usahlah, gue percaya sama lo." elak Raven mengibaskan tangan.

REDFLAG [17+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang