REDFLAG - 32

2.5K 161 1
                                    

REDFLAG - 32

Sapphire melenguh dan menggeliat kecil. Gerakan samar di sekitarnya menganggu tidur pulasnya. Dia meracau, hawa dingin kian mengendap di badannya.

Bersamaan dengan itu, tubuhnya terasa berat dan benda kenyal berkali-kali menempel di wajahnya.

"Sayang," Sapphire cemberut sebal. Pelakunya siapa lagi kalau bukan kekasihnya yang mesum.

Raven menyingkap selimut yang menutupi tubuh Sapphire dan selanjutnya lelaki itu melepaskan celana piyamanya. Melebarkan kedua kaki Sapphire dan membelai betis hingga jari-jari kaki.

Raven menundukkan badannya untuk mengecupi kaki Sapphire hingga ke paha.

"Sayang, masih pagi!" Sapphire mengingatkan sambil merapatkan kedua kakinya. "Nanti ketahuan sama mama dan papa kamu," cegah gadis itu berusaha menyadarkan Raven bahwa saat ini mereka berada di rumah orang tua lelaki itu. Sapphire masih ingat akan hal itu meskipun dia baru bangun dengan kesadaran belum sepenuhnya terkumpul.

"Mereka sudah pergi jogging," elak Raven sambil meloloskan atasannya dan melempar asal.

Sapphire merasa malas bergerak untuk bangun. Dia pasrah saja ketika Raven mencumbui paha dalamnya dan menggigit kecil-kecil.

"Kalau mereka pulang gimana?" tanya Sapphire lagi.

Tidak sabaran, Raven meloloskan lagi celana terakhir gadis itu. "Mereka biasanya pulang jam sepuluh. Kita punya waktu banyak. Aku janji kita cuma main sebentar, habis itu kamu tidur lagi."

"Sekarang sudah siang, eugh ...," Sapphire merinding. Raven memeluk kedua pahanya dan fokus bagian pribadinya.

"Masih pagi," jawab Raven berhenti sejenak.

Sapphire meraih ponselnya dan mengecek jam. Waktu menunjukkan pukul setengah tujuh pagi. Sapphire tidak fokus, Raven mengguncang di bawah sana.

"Sayang ...," Dia meracau dan ponselnya jatuh dari tangan. Beralih mencengkeram
seprai dan dada naik turun.

Setelah Raven merasa Sapphire sudah siap untuknya. Dia bergerak menyamai wajah gadis itu dan melumat bibir sambil menggulung atasannya.

Sapphire menggigit bibirnya dan mengalungkan kedua lengannya pada leher Raven.

"Sayang, kan bisa nanti malam." ujar Sapphire berusaha berpikir jernih. Wajahnya memerah dan bergerak gelisah.

"Nanti malam udah capek, kamu pasti langsung tidur. Besok udah pulang, capek lagi. Waktu yang tepat cuma sekarang. Aku pengen banget sekarang."

Cemberut manja sambil memukul bahu Raven mesra. Sapphire berdecak kecil, "Kamu udah masukin," protesnya.

Raven hanya tertawa dan membawa Sapphire tenggelam dalam permainan hingga selesai.

"Sayang, nggak hilang ya?" tanya Sapphire sambil memandang Raven sedang menggosok seprai di bagian selangkangannya.

"Heum,"

Sapphire menopang tubuhnya dengan kedua tangan di belakang dan kedua kaki dilebarkan. Raven berada di tengah-tengahnya sedang menampung cairan yang masih tersisa.

"Gimana dong?"

"Nanti di cuci,"

"Tante nggak curiga nyuci seprai pagi-pagi?"

"Nggak," elak Raven santai. "Nanti bilang aja kamu datang bulan,"

"Aku baru datang bulan Minggu lalu,"

REDFLAG [17+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang