REDFLAG - 56

1.8K 188 10
                                    

REDFLAG - 56

Raven masih berusaha mencari cara agar bertemu dengan Sapphire secara langsung. Sulit sekali menjangkau wanita super sibuk itu.

Terhitung sejak satu Minggu kepulangan Sapphire dari berlibur dengan keluarga. Dia tinggal di rumah Ganendra dan setiap hari mereka pergi bekerja bersama. Lelaki itu menjaga Sapphire dengan ketat.

Raven tidak memiliki nyali sebesar itu menemui Sapphire ke perusahaan atau ke rumahnya. Sama saja mengantarkan diri ke malaikat pencabut nyawa. Bahkan bertemu dengan Ganendra saja belum terlintas di pikirannya.

Raven hanya ingin bicara dengan Sapphire. Meminta maaf dengan tulus atas perbuatannya di masa lalu. Raven sangat menyesal hingga hidupnya tersiksa selama sepuluh tahun ini.

Sembari menunggu waktu yang tepat, Raven berkunjung ke restorannya yang lain. Memantau kondisi dan memastikan kepuasan pelanggan.

"Pengunjung semakin ramai, Pak. Para pengusaha menyukai konsep restoran ini sehingga beberapa klien datang lagi dan reservasi makin meningkat. Sampai Minggu depan untuk ruangan meeting sudah penuh." jelas Aldo, sang manager sekaligus orang kepercayaan Raven di restoran itu.

"Kamu sudah pastikan review restoran ini nggak mengecewakan, kan? Saya nggak mau tiba-tiba ada berita yang nggak menyenangkan dari pelanggan karena mereka kurang puas dari pelayanan atau makanan dari restoran ini." kata Raven tegas. "Kamu tahu sendiri, sosial media sekarang pisau bermata dua. Cepat sekali melambungkan tinggi sesuatu dan cepat pula menjatuhkan."

"Semua aman, Pak. Ini review restoran dari pelanggan. Hampir semuanya mengunggah foto dan puas dengan makanan dan pelayanan kita." Aldo menunjukkan layar iPad yang memuat review kepuasan pelanggan dengan bintang lima. Klien mereka bukan sembarangan orang, mereka membicarakan bisnis bernilai ratusan dollar di restoran itu.

"Bagus. Pertahankan ya!" Raven manggut-manggut puas. Semua restoran yang dia tangani berjalan lancar.

Lelaki itu memiliki niat menambah cabang. Namun, untuk saat ini dia urungkan karena Sapphire lebih penting baginya. Raven akan memikirkannya lagi setelah urusannya dengan Sapphire selesai.

Aldo keluar dari ruangan Raven untuk melanjutkan pekerjaannya mengawasi restoran dan anak buahnya. Memastikan semua berjalan dengan sempurna.

Begitu juga dengan Raven, mengecek beberapa dokumen dan merencanakan inovasi baru untuk restorannya.

Dia sangat puas dengan perkembangan restoran-restoran yang dia tangani berkembang pesat. Pelajaran yang diajarkan Hadi tentang berbisnis diserap baik oleh lelaki itu dan sekarang memiliki beberapa bisnis sukses di bidang kuliner.

Raven tidak keluar dari ruangannya sampai sore. Dia berniat pulang lebih awal dan pergi ke kantor Sapphire. Dia menjadi lelaki penguntit, barangkali beruntung bertemu dengan wanita itu.

Raven segera bersiap-siap pulang dan membawa dokumen yang belum selesai dicek.

Dia mengatakan pada Aldo hendak pulang dan melirik pelanggan-pelanggan di restorannya dengan wajah puas. Beberapa pelanggan sedang antri memesan makanan, pegawai-pegawai dengan cekatan membersihkan meja yang baru ditinggalkan pelanggan dan membawa pelanggan baru mengisi meja tersebut.

Langkah Raven memelan saat akan mencapai pintu utama. Tiga orang yang baru keluar dari restorannya sedang bercakap-cakap sambil tertawa kecil. Tampaknya mereka baru selesai meeting di restoran Raven.

Sekali lagi menambahkan rasa puas dalam diri Raven. Orang-orang penting itu menunggu mobil masing-masing, dan ketika sebuah mobil datang dengan pintu terbuka. Mereka saling berpamitan dengan perasaan ringan.

REDFLAG [17+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang