REDFLAG - 40
Mauren bangun pagi-pagi dan langsung bersih-bersih. Berhias di depan cermin, memastikan penampilannya rapi dan sedap di pandang. Lalu menunggu suaminya selesai bersih-bersih sambil menyiapkan pakaiannya.
Ganendra senyum-senyum melihat istrinya yang cekatan. Bukan hanya menyiapkan pakaian untuknya, wanita itu juga memastikan penampilannya rapi. Menata rambut, memastikan kerah pakaiannya rapi dan tentunya wangi.
"Roger kena serangan jantung, sekarang dirawat di rumah sakit," jelas lelaki itu sambil mengangkat dagu saat istrinya mengancingi kaos polo rumahannya.
Mauren mengerutkan dahi dan membiarkan lelaki itu mengecup pipinya. Tadi malam suaminya pulang terlambat dan belum bercerita tentang hari yang dilaluinya. Apapun yang terjadi, lelaki itu akan menceritakan pada istrinya yang senantiasa menunggu kepulangannya.
"Gimana kondisinya?" tanya Mauren, kedua tangannya turun ke dada lelaki itu dan mengibas-ibaskan dadanya.
"Udah lebih baik."
"Kapan kita jeguk ke rumah sakit?"
"Besok atau lusa,"
Mauren mengangguk setuju. Dia juga belum memberitahukan keberadaan Sapphire di rumah mereka. Tadi malam dia ingin langsung bercerita saat suaminya pulang, tetapi lelaki itu sedang membutuhkan pelukan hangat Mauren sehingga menunda niat tersebut.
"Sedah baru berangkat tadi malam, mungkin siang ini sudah sampai."
"Dari mana?"
"Liburan di Swiss,"
"Siapa yang jagain sekarang? Rasya? Papanya Rasya punya riwayat penyakit jantung ya?"
"Iya, sudah lama katanya. Kemarin kami masih makan siang bareng. Sore-sore di kabari papanya masuk rumah sakit."
"Lagi ada masalah di kantor? Atau kelelahan sampai penyakit jantungnya kambuh?"
Lelaki itu menggelengkan kepala tidak yakin. "Mungkin marah karena aku memutuskan nggak setuju dengan perjodohan Sapphire dan Rasya."
Mereka menemukan benang merahnya. Mauren menukik tajam, "Kata Sapphire sudah batal,"
"Nggak mungkin semudah itu. Roger obsesi mau mengambil alih semua warisan Sapphire. Aku ditunjuk sebagai wali Sapphire karena kakek Sapphire nggak percaya sama Roger. Satu-satunya cara untuk menjatuhkan aku dengan cara menjodohkan mereka."
Menghela napas panjang, wanita itu mengalihkan pandangannya pada jendela kamar yang telah dibuka sehingga sirkulasi udara berjalan lancar. "Sapphire ada di sini," jelas Mauren. "Datang sendiri malam-malam. Katanya udah putus sama Raven."
"Putus?" Lelaki itu menukik. "Kemarin dia datang ke kantor."
"Dia belum cerita. Tadi malam nggak mau makan, cuma minum air hangat."
Ganendra menerka-nerka, Roger tiba-tiba masuk rumah sakit dan Sapphire putus dengan Raven. Semakin menguatkan tebakannya bahwa semua masalah kemarin saling berkaitan.
"Anak-anak tidur sama siapa?"
"Di kamar anak-anak,"
Ganendra meringis kecil. Menebak dengan pasti bahwa kedua putrinya tidur dengan Sapphire.
"Tadi malam mereka nggak ada di kamar,"
Mauren mengerutkan dahinya, memandang suaminya dengan serius. "Tadi malam udah tidur di kamar anak-anak." jelasnya. "Mereka pergi ke kamar Sapphire?"
"Heum," Keduanya tertawa. Putri-putri kecil mereka yang bijak dan memiliki tingkat ingin tahu yang tinggi.
Mauren dan Ganendra keluar dari kamar, langsung menuju kamar Sapphire untuk mengecek kondisi anak-anak. Terlebih dahulu mengetuk pintu namun tidak ada respons dari dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
REDFLAG [17+]
Roman d'amourSapphire sangat mencintai Raven. Pria itu treat Sapphire like a queen. Hubungan mereka sangat sempurna. Namun, satu hal yang tidak disadari oleh Sapphire, bahwa Raven memiliki banyak rahasia. Raven tidak sebaik yang dia kenal selama ini. Raven adala...