REDFLAG - 71 (ENDING)
Pada akhirnya Raven memasak Tom Youm sebagai menu makan malam mereka. Lagi-lagi, Sapphire tidak keberatan dengan itu. Dia menikmati makan malamnya dengan tenang dan menghabiskan porsi di piringnya.
"Kamu menyukainya?" tanya Raven untuk menilai masakannya.
"Iya," jawab Sapphire sambil menganggukkan kepala. "Terima kasih,"
Raven tersenyum lebar. Dadanya menghangat. Dia mengambil serbet dari atas pangkuannya lalu mengelap sudut bibir. Makanan yang dia masak malam ini habis tanpa sisa.
Tidak seperti sebelumnya, kali ini Sapphire duduk manis di kursinya meskipun sudah selesai makan.
Lelaki itu sibuk mengepak piring. Tidak mengizinkan Sapphire ikut membantu. Raven ingin memperlakukan Sapphire sebaik mungkin di hari-hari terakhir mereka bersama.
Sapphire memandang punggung Raven. Lelaki itu sedang mengelap peralatan makan yang mereka gunakan dan menyimpannya ke dalam kabinet.
"Ini truffle popcorn, ayo cobain." Setelah bersih-bersih dapur, Raven mengeluarkan makanan lagi dan meletakkan di depan Sapphire.
Sapphire mencoba dengan sedikit ragu. Rasanya enak, lalu mengambil butir yang lain.
"Mau sambil nonton?" tawar Raven beberapa saat kemudian. "Di ruang santai ada DVD film lawas,"
"Boleh,"
Raven segera menyiapkan persiapan menonton. Mulai dari cola, dua gelas dan popcorn untuknya.
Sapphire mengikuti Raven ke ruang santai. Wanita itu duduk di sofa yang telah berumur puluhan tahun dan masih layak pakai. Menikmati popcorn sembari menunggu film ditayangkan.
Sedangkan Raven sibuk menghidupkan televisi usang yang sama seperti sofa. Di rumah itu, mereka seperti kembali di masa lalu. Hampir semua barang di sana telah berumur puluhan tahun.
"Aku belum pernah menonton film ini sebelumnya. Tapi, sepertinya bagus dari sinopsis yang kubaca," jelas Raven sambil duduk bergabung dengan Sapphire. Mereka duduk bersebelahan dan menyisakan sedikit jarak. "Kamu sudah pernah melihat film ini?"
"Belum,"
"Baiklah, mari kita saksikan bersama!" ajak Raven dengan semangat. "Popcorn-nya enak? Keasinan?"
"Enak,"
"Kamu yakin nggak keasinan?"
"Nggak, kamu punya kemampuan luar biasa dalam mengolah makanan." puji wanita itu tidak tanggung-tanggung. Tidak lagi bicara formal seperti hari yang sudah-sudah.
Raven merasa akan meledak. Bibirnya berkedut, berusaha menyembunyikan senyum lebarnya. "Terima kasih," katanya.
Film segera dimulai. Mereka fokus menonton sambil mengunyah makanan masing-masing.
Selama satu setengah jam, hanya beberapa kata saja yang keluar dari bibir mereka tentang film. Hari sudah semakin malam, tetapi keduanya belum merasa mengantuk.
Tepat setelah film berakhir. Raven sedang berpikir keras dan merangkai kalimat dalam pikirannya. Sesekali melirik Sapphire yang diyakini akan kembali ke kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REDFLAG [17+]
Roman d'amourSapphire sangat mencintai Raven. Pria itu treat Sapphire like a queen. Hubungan mereka sangat sempurna. Namun, satu hal yang tidak disadari oleh Sapphire, bahwa Raven memiliki banyak rahasia. Raven tidak sebaik yang dia kenal selama ini. Raven adala...