REDFLAG -24
Raven sedang sibuk dengan game di ponselnya. Dia hanya memesan mie goreng sebagai makan siang di kantin. Sementara teman-temannya, Isaac, Fika, Owen dan Luciana sibuk bercanda tawa.
Seperti biasa, mereka sedang berkumpul di kantin setelah jam kelas selesai. Sekadar nongkrong menghabiskan waktu dan mengobrol hal-hal yang tidak begitu penting.
"Berisik, anjir!" maki Raven sambil meletakkan ponselnya di atas meja lantas meraih es teh yang bagian gelasnya berembun hingga meninggal muara di meja.
"Kalah nih pasti!" cibir Fika.
"Biasanya kalau bocah main game begitu. Kalau menang songong banget sampai dipamerin ke sosmed. Giliran kalah, emosian." tambah Isaac mencibir pedas.
"Si anjing!" Raven memaki lagi. Menyandarkan badannya dan meraih kembali ponsel, menggulir sosial media dan mendapatkan beberapa pesan.
Dia hanya menggulir dan mengabaikan pesan tersebut. Jarinya berhenti bergerak tepat di nama Sapphire. Terakhir kali mereka berhubungan dua Minggu lalu. Sapphire mengabarinya sudah keluar dari kelas dan Raven masih ingat, dia langsung menemui gadisnya ke kelas dan selanjutnya ke kantin bersama-sama.
"Sapphire ke mana, Ven?" tanya Fika mengerutkan dahi. "Jujur deh, lo berantem sama Sapphire, kan?"
"Ketahuan sama yang mana lo?" ejek Owen sambil terkekeh.
"Luci?" Isaac menambahkan dan mereka semua tertawa lebar kecuali Luciana dan Raven.
"Sialan!" Luciana mengumpat. "Emang gue anak kemarin sore?" elaknya tidak terima.
Raven memutar bola mata. Seminggu telah berlalu, hampir setiap hari mereka menanyakan keberadaan Sapphire dan Raven terus-menerus mengalihkan pembicaraan.
"Sekarang lo jujur aja. Kita udah tahu kok tabiat asli lo." Fika melanjutkan lagi. Di antara mereka, hanya dia yang bicara ceplas-ceplos ke semuanya, termasuk Raven. "Gue telepon nih Sapphire!"
Berbeda dengan Luciana, dia terlihat biasa saja dengan Raven dan kadang sangat sensitif jika mereka ada masalah.
Owen dan Isaac tidak mau ikut campur. Raven sudah dewasa dan tahu mana yang baik dan buruk. Keduanya hanya sering mengolok-olok Raven.
"Masih aja nggak percaya!" dumel Raven. "Sapphire lagi sibuk sama keluarganya. Gue udah ngasih tahu ke kalian, sepupunya baru pulang dari luar negeri. Lo telepon aja kalau nggak percaya."
"Oke," Fika menerima tantangan Raven. Segera menelepon Sapphire dan beberapa saat kemudian sambungan terhubung.
Raven meringis. Giliran Raven yang menelepon, Sapphire tidak mau mengangkat.
"Hallo, Sapphire,"
"Iya, Kak?" sapa Sapphire dari seberang line.
"Lo di mana? Kenapa udah seminggu nggak masuk kuliah?" tanya Fika langsung ke intinya. "Kita lagi di kantin nih seperti biasa. Nggak seru kalau lo nggak ada."
"Maaf, Kak. Aku lagi sibuk sama keluarga. Belum bisa masuk kuliah."
"Oh, sibuk ya? Kapan Sapphire masuk kuliah lagi? Kasian nih Raven, semenjak lo nggak masuk kuliah dia mulai stres."
KAMU SEDANG MEMBACA
REDFLAG [17+]
RomanceSapphire sangat mencintai Raven. Pria itu treat Sapphire like a queen. Hubungan mereka sangat sempurna. Namun, satu hal yang tidak disadari oleh Sapphire, bahwa Raven memiliki banyak rahasia. Raven tidak sebaik yang dia kenal selama ini. Raven adala...