Sapphire sangat bahagia bermain sepanjang hari bersama Rasya di taman hiburan. Mereka sudah lama tidak menghabiskan waktu bersama-sama seperti ini. Dulu, sewaktu masa sekolah, keduanya cukup dekat dan sering menghabiskan waktu bersama.
Rasya sepupu Sapphire, mereka tidak tinggal bersama. Tetapi Rasya sering mengunjungi Sapphire.
Sapphire tinggal bersama kakeknya sejak kecil. Kedua orang tuanya meninggal karena sakit. Hanya Rasya orang yang paling dekat dengan Sapphire setelah kakek dan neneknya saat itu.
Sapphire menggandeng lengan Rasya sambil bersenandung. Mereka baru saja turun dari salah satu wahana yang menantang, kora-kora.
Sapphire lumayan takut, sudah lama tidak melakukan permainan itu lagi. Dia memeluk Rasya seerat mungkin. Rasya tertawa terbahak-bahak, mengejek Sapphire yang penakut.
"Kayaknya aku udah nggak berani kayak dulu lagi. Mungkin karena udah jarang naik wahana." keluh Sapphire sambil mengerucutkan bibirnya.
"Alesan!" ejek Rasya pura-pura tidak percaya. "Mau lanjut tornado? Histeria?"
"Nggak mau. Aku mau naik bianglala aja." Sapphire segera menggelengkan kepalanya.
"Yah, nggak seru!" Lagi-lagi Rasya pura-pura kecewa. Dia ingin menaiki wahana menantang dan menjerit-jerit bersama Sapphire sampai suara habis. "Rollercoaster?"
"Hayuk!" Sapphire langsung setuju.
"Mantap!" Rasya juga langsung bersemangat.
Mereka berdua bergandengan tangan, berjalan cepat menuju jalur khusus. Tidak ada antrian, wahana akan segera meluncur.
Sapphire dan Rasya duduk berdampingan. Mengenakan alat keselamatan dengan benar dan saling berpandangan. Keduanya saling melempar senyum antusias, Sapphire menggoyang-goyangkan kakinya dan menggenggam erat tuas pegangan.
"Siap?" tanya Rasya saat petugas memberikan aba-aba akan meluncurkan wahana.
"Siap!" Sapphire mengangguk yakin.
Suara teriakan demi teriakan menggema saat wahana mulai beroperasi. Sedikit demi sedikit, kecepatan bertambah dan posisi penumpang mulai miring mengikuti jalur.
Tak kalah dengan pengunjung lain, Sapphire juga berteriak sangat kencang. Sedangkan Rasya tertawa terbahak-bahak.
Mereka melalui jalur naik turun dengan kecepatan random. Selama permainan berlangsung, hampir tidak pernah tenang.
Setelah permainan selesai, mereka turun dengan perasaan bercampur aduk. Badan Sapphire gemetaran, dia tidak langsung turun. Menunggu beberapa saat hingga dia merasa tenang.
Rasya mengusap-usap punggungnya, memastikan gadis itu baik-baik saja meskipun senyum jenaka tercetak di wajahnya.
"Mau lagi?" ajak Rasya.
"Aku nyerah!" jawab Sapphire sedih.
Rasya tidak lagi mengejeknya. Dia mengajak Sapphire istirahat sambil makan siang. Sapphire langsung setuju dan mereka membeli air minum kemasan sambil berjalan menuju restoran.
Mereka memilih menu yang sama. Sembari menunggu makanan datang, keduanya mengobrol dan sesekali tertawa. Bernostalgia tentang masa lalu yang mereka lewati bersama-sama, ada banyak hal lucu yang terjadi.
"Kamu masih suka nangis nggak kalau alergi?" tanya Rasya setengah mengejek.
"Nggak ih! Aku udah jarang alergi." sela Sapphire manja sambil mengerucutkan bibirnya.
"Suka rumput laut tapi alergi. Kamu ingat nggak waktu nangis-nangis minta rumput laut pas aku makan?"
Sapphire memutar bola mata. "Itu ulah Kakak! Kakak tuh sengaja banget makan rumput laut di depan aku. Aku kan masih kecil waktu itu, makanya aku juga minta."
KAMU SEDANG MEMBACA
REDFLAG [17+]
RomanceSapphire sangat mencintai Raven. Pria itu treat Sapphire like a queen. Hubungan mereka sangat sempurna. Namun, satu hal yang tidak disadari oleh Sapphire, bahwa Raven memiliki banyak rahasia. Raven tidak sebaik yang dia kenal selama ini. Raven adala...