REDFLAG - 64
Kencan pertama di lapangan golf berjalan lancar. Sapphire dan Asher memiliki banyak kesamaan: pekerja keras, optimis, dan ambisius. Selain itu, mereka sama-sama memiliki prinsip bahwa keluarga harus menjadi prioritas utama setelah pekerjaan.
Mengobrol sepanjang hari menumbuhkan rasa nyaman dan ketertarikan yang sama. Pasangan itu merencanakan pertemuan berikutnya di acara amal.
Sapphire dan Asher adalah peserta yang cukup sering menghadiri acara amal, meskipun awalnya mereka tidak saling mengenal.
Sebelum keduanya dekat seperti sekarang, mereka beberapa kali hadir dalam acara yang sama.
Acara amal bukan hanya sekadar pertemuan yang menunjukkan kemuliaan hati seseorang dalam berbagi. Dalam acara tersebut, dikenal juga sebagai ajang memperluas koneksi, bertemu kolega, saling mengenalkan bisnis, dan berakhir dengan bekerja sama.
Di sini, mereka berdiri bersama para tamu yang hadir, menghadiri acara amal bergengsi yang diselenggarakan di ballroom hotel.
Para tamu hadir dengan busana terbaik mereka, bersosialisasi sambil menikmati hidangan lezat dan musik klasik yang dimainkan oleh orkestra.
Sapphire mengenakan gaun biru yang elegan, sementara Asher tampil gagah dengan setelan hitam. Keduanya berjalan berdampingan, menarik perhatian banyak tamu karena pesona dan kedekatan mereka.
Sebagian besar tamu saling mengenal satu sama lain, terutama keluarga-keluarga pebisnis sukses. Semua orang mengenal mereka, mengincar, dan membicarakan mereka.
Kehidupan para pebisnis tidak begitu jauh berbeda dengan selebritas. Kedua profesi itu berteman baik, saling berkaitan, dan mendukung.
Sapphire tampak menikmati acara tersebut. Senyumnya tak pudar dari wajahnya. Sesekali, dia dan Asher saling bertukar pandang lalu melempar senyum.
Setelah berpisah dengan kolega, keduanya mengobrol santai. Lalu, kolega lain datang menghampiri, mereka mengobrol, dan berpisah. Siklus ini berulang sepanjang acara.
"Sapphire, Asher, senang sekali bertemu dengan kalian di sini. Kalian terlihat luar biasa malam ini. Aku tidak menyangka kalian bersama," kata Jonathan, salah satu pebisnis sukses yang telah membangun beberapa perusahaan dalam bidang pembangunan mal, hotel, dan rumah sakit yang tersebar di beberapa kota.
"Terima kasih, Jonathan. Acara ini sangat mengesankan. Bagaimana dengan Anda? Proyek mal Anda terdengar sangat menarik," balas Sapphire dengan senyum anggun.
"Ya, terima kasih. Proyek ini adalah salah satu yang terbesar yang pernah saya tangani. Kami berencana untuk membuatnya menjadi pusat perbelanjaan dan hiburan terbesar di kota ini. Saya sebenarnya ingin membicarakan sesuatu dengan kalian berdua." Jonathan menghentikan seorang pramusaji dan mengambil dua gelas sampanye untuk diberikan kepada Sapphire dan Asher.
"Tentu, Jonathan. Kami selalu terbuka untuk mendengar peluang baru," jawab Asher dengan berwibawa, menerima gelas tinggi dari Jonathan, dan mereka bertiga bersulang.
Senyum puas tercetak di wajah Jonathan. Dia memang sedang mengincar keduanya untuk bekerja sama. "Bagus sekali. Saya berpikir untuk mengajak kalian bekerja sama dalam proyek ini. Saya yakin kolaborasi kita akan membawa proyek ini ke tingkat yang lebih tinggi."
"Itu ide yang menarik, Jonathan," ucap Sapphire antusias.
Asher melanjutkan dengan anggukan kecil. "Saya setuju. Ini bisa menjadi peluang besar untuk kita semua. Mari kita atur pertemuan lebih lanjut untuk membahas detailnya."
"Luar biasa! Saya akan mengatur pertemuan secepatnya. Saya sangat bersemangat melihat apa yang bisa kita capai bersama."
Mereka bertiga melanjutkan percakapan dengan antusias, berbicara tentang visi mereka untuk mal tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
REDFLAG [17+]
RomanceSapphire sangat mencintai Raven. Pria itu treat Sapphire like a queen. Hubungan mereka sangat sempurna. Namun, satu hal yang tidak disadari oleh Sapphire, bahwa Raven memiliki banyak rahasia. Raven tidak sebaik yang dia kenal selama ini. Raven adala...