REDFLAG - 47

2.4K 259 42
                                    

REDFLAG - 47

Banyak yang berubah selama ini. Raven telah menjelma menjadi seorang pria pembisnis yang sukses di bidang F&B. Beberapa restoran dan lounge yang dia kelola selama satu dekade sukses besar bahkan mengalahkan usaha Hadi di bidang Ritel.

Tania dan Hadi sangat bangga pada Raven. Keinginan Raven untuk terjun di bidang makanan dan minuman awalnya di anggap oleh kedua orangtuanya sebagai pengalihan Raven dari patah hati. Meskipun nanti dia gagal, Hadi dan Tania masih memiliki beberapa bisnis yang bisa dilanjutkan oleh Raven.

Mereka tidak pernah menyangka jika Raven akan sukses seperti sekarang ini. Berkat kerja keras dan fokus pada usaha yang dia geluti, dan di dongkrak dukungan dari orang tua, Raven benar-benar sukses di bidangnya.

Hubungan Raven dan kedua sahabatnya masih terjalin erat hingga sekarang. Mereka sering berkumpul di salah satu restoran atau longue milik Raven.

Isaac sukses mendirikan sebuah firma hukum miliknya. Sedangkan Owen menjadi penerus di perusahaan keluarga.

Di akhir pekan yang panjang, sekadar melepas penat. Ketiga orang itu minum-minum sambil berbagi cerita. Mengulang kembali memori bertahun-tahun lalu, sebuah kisah manis dan pahit yang mereka lalui bersama-sama.

"Firma gue makin hari makin rame soal kasus cerai. Bosan gue menangani kasus itu-itu aja." keluh Isaac. Berkali-kali ingin memecat bawahannya, tetapi pada akhirnya dia menurut begitu saat karena biaya yang dikeluarkan oleh klien sangat fantastik.

"Lo yakin udah bosan menangani kasus perceraian? Duit lo udah banyak?" ejek Owen tersenyum meremehkan.

"Itu yang gue rasain! Tiap kali gue mau nolak, ada aja tuh yang menawarkan biaya fantastis. Gue nggak bisa nolak!"

Owen dan Raven tertawa lebar. Sepertinya sahabat mereka yang satu itu akan terjebak dalam waktu yang lama dalam kasus yang sama.

"Firma hukum lo terbaik, kerjanya sat set. Makanya orang-orang yang mau cerai berbondong-bondong datang ke lo. Mereka cuma perlu mengeluarkan sejumlah uang, setelah itu bebas dari pasangan menyebalkan!" jelas Raven sambil manggut-manggut.

Raven mulai mabuk, dia minum cukup banyak hari ini. Kadang dia menyengir lebar dan wajahnya mulai memerah. Owen dan Isaac saling berpandangan, mereka juga merasakan hal yang sama. Masalah akhir-akhir ini cukup berat dan menguras tenaga.

"Ngomong-ngomong, Minggu lalu Luciana kontak gue. Katanya dia mau cerai lagi sama suaminya." cerita Isaac sambil menggelengkan kepala.

"Kawin cerai melulu itu anak," kekeh Raven bercanda.

"Kali ini ...," Owen menepuk-nepuk bahu Raven, "Kalau dia sudah resmi cerai, coba nikahin. Kalau lo dan dia nantinya bercerai, berarti itu cewek nggak bener. Tapi, kalau bertahan selamanya, dia cinta sama lo."

Isaac tertawa lebar, "Yakin lo dia cinta sama Raven?" ejeknya. "Kalau cinta, dia nggak bakalan ninggalin Raven."

Owen tertawa lebar dan membenarkan. "Kali dia udah sadar."

"Sialan!" maki Raven tidak terima menjadi bahan ejekan kedua sahabatnya.

Ketiga pria bujangan itu hingga saat ini tidak pernah berhasil menjalani hubungan serius dengan gadis-gadis yang dikencaninya. Sehingga di antara mereka belum ada yang menikah.

REDFLAG [17+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang