REDFLAG - 39

2.2K 190 25
                                    

REDFLAG - 39

Hubungan dua tahun yang selama ini berjalan sempurna berakhir mengenaskan.

Sapphire berbaring lemah di tempat tidur dengan wajah bengkak dan penampilan super berantakan. Gadis itu tidak tahu bagaimana caranya sampai di rumah Ganendra yang selama beberapa tahun ini menjadi walinya.

Air matanya tidak bisa lagi keluar. Mulut terkunci rapat. Pikiran melayang-layang, tidak menemukan konsentrasinya.

"Sapphire,"

Mauren panik saat menyambut kedatangan Sapphire. Sapphire yang dia kenal sebagai gadis ceria, tiba-tiba datang seperti kehilangan kesadarannya. Dia meraung keras, memeluk Mauren dengan erat dan tidak sanggup bercerita.

Mauren mengajaknya langsung ke kamar untuk menenangkan diri. Gadis itu hanya mengatakan hubungannya dengan Raven telah selesai. Mauren tidak mengorek informasi lain, hanya fokus untuk menenangkan gadis itu.

"Makan dulu yuk? Supaya perut kamu hangat," bujuk Mauren dengan lembut. Mengusap pelipis Sapphire dan menyingkap rambut yang menutupi wajahnya.

Sapphire diam saja. Tidak menolak maupun menerima. Pandangan sayu dan lurus namun kosong. Dia tidak membutuhkan apapun saat ini. Pikirannya masih melayang-layang. Tidak merasa lapar meskipun terakhir makan siang tadi.

"Mommy, kakak sakit?"

"Kakak num obat?"

"Iya, Sayang. Yuk, bujuk kakaknya makan."

Si kembar ikut repot. Mereka menaiki tempat tidur Sapphire dan mendekat ke wajah gadis itu. Penasaran dengan ekspresi wajah Sapphire yang berbeda dari terakhir kali bertemu.

Biasanya Sapphire akan heboh dan menggendong mereka, mencium berkali-kali, mengajak bermain dan membawa mainan.

"Kakak makan yuk," ajak Scarlett dengan lembut sambil mengusap-usap kepala Sapphire seperti yang dilakukan Mauren.

"Obat yuk," Star tidak mau kalah, melakukan hal yang sama dengan penuh perhatian.

Sapphire menolak, dia menggeleng lemah. Akhirnya Mauren hanya memberikan air hangat agar dia tidak dehidrasi.

Untungnya Sapphire tidak menolak. Dia menghabiskan setengah gelas dan kembali berbaring.

Mauren yang pengertian, membiarkan Sapphire menenangkan diri dan mengajak kedua putrinya untuk tidur. Hari kian larut, Sapphire membutuhkan istirahat agar esok pagi tubuhnya segar kembali.

Sapphire tetap pada posisi yang sama setelah beberapa saat Mauren dan kedua putrinya pergi. Air matanya menetes, lalu dia menangis sesenggukan.

Tubuhnya lemah dan tidak berdaya. Dia akan ketiduran saat suara ceklekan pintu kamarnya terbuka. Suara kedua balita tadi kembali terdengar, mereka menutup pintu sedikit kasar lalu berlari menaiki tempat tidur.

"Kakak sakit?" tanya Star penasaran.

Scarlett menarik selimut yang menutupi wajah Sapphire dan mendekatkan wajahnya. "Kakak nangis? Kakak mau es klim?"

"Es klim?" Adiknya langsung tertarik. Es krim dapat mengubah suasana hati menjadi lebih baik.

"Heum, es klim."

Sapphire diam saja. Lalu kedua balita itu buru-buru turun dari tempat tidur dan keluar kamar. Sapphire tidak tahu apa yang akan mereka lakukan.

Beberapa saat kemudian, kedua balita itu kembali dengan es krim di tangan masing-masing. Star memberikan satu untuk Sapphire, mengajak gadis itu makan bersama.

REDFLAG [17+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang