REDFLAG - 55

1.8K 183 11
                                    

REDFLAG - 55

Raven tidak pernah menyangka akan bertemu dengan Sapphire secara kebetulan ditengah kerumunan pengunjung dari berbagai negara dengan beragam warna kulit.

Sejujurnya tidak sepenuhnya secara kebetulan. Dua hari yang lalu Raven datang menyusul mereka secara diam-diam.

Raven tidak tahu keajaiban jenis apa apa yang dia peroleh setelah turun dari gunung beberapa hari yang lalu.

Ponselnya banjir notifikasi dari teman-temannya setelah Raven menghilang dua hari. Owen dan Isaac sibuk hampir setiap jam mengirimkan pesan serta menelepon. Mengabarkan tentang pernikahan Sapphire yang batal.

Raven mengira mereka hanya bercanda. Sampai akhirnya Isaac marah-marah sambil mengutuk Raven. Lalu mereka mengirimkan alamat rumah Ganendra di Milan. Keluarga itu pergi berlibur menggunakan private jet.

Tanpa persiapan yang matang, Raven langsung memesan tiket tanpa memikirkan apa yang akan dilakukan di sana. Raven hanya ingin melihat Sapphire, tidak sabar menunggu wanita itu pulang. Dia juga ingin memastikan bahwa wanita itu tidak bersama Zayyan lagi.

Cukup sulit menemukan alamat mereka di Milan. Namun, Raven berhasil mengantongi informasi penting itu, semua berkat kebaikan Isaac dan Owen. Raven berhutang budi pada kedua sahabatnya tersebut.

Raven tidak bisa gegabah. Sedikit saja melakukan kesalahan, kepalanya akan melayang. Raven cukup nekat datang langsung ke alamat yang diberikan oleh kedua sahabatnya. Namun, dia hanya bisa memandang dari kejauhan. Raven yakin, mansion itu dijaga ketat dan kamera pengintai ada di mana-mana.

Raven ingin menenangkan pikiran sambil menyusun rencana. Berjalan-jalan ke Duomo bersama para turis. Secara tidak sengaja bertemu dengan Sapphire dan adik-adiknya.

Raven tidak tahu jika keluarga Ganendra adalah keluar besar dengan beberapa anak. Si kembar yang dulu terakhir kali ditemuinya berusia sekitar empat tahun, kini telah beranjak remaja.

Meskipun Sapphire menunjukkan sikap dingin seolah mereka tidak saling mengenal. Jauh di dalam lubuk hati Raven sedang bergembira. Akhirnya, dia mendengar suara Sapphire. Suara yang sangat amat dia rindukan selama ini.

"Lo udah ketemu Sapphire?"

Raven menerima panggilan dari Isaac. Lelaki itu sangat penasaran dengan perkembangan Raven.

"Lo berisik banget sumpah!" Raven mengumpat namun Isaac tertawa terbahak-bahak di seberang sana.

"Gue lagi mengintai," jelas Raven mengalah.

"Mengintai apa? Lo udah ketemu Sapphire belum?"

"Udah,"

"Apa katanya?"

"Seperti nggak kenal,"

Isaac kembali terbahak-bahak. Sangat puas dengan sikap yang ditunjukkan oleh Sapphire. "Di mana?"

"Gue tutup dulu, sekarang mereka lagi siap-siap mau pergi." kata Raven. Tanpa menunggu respons dari seberang, langsung menutup telepon.

Raven menyewa sebuah mobil untuk mengintai keluarga itu. Bersembunyi di balik susunan tanaman yang tertata rapi.

Raven melihat mereka mengenakan setelan seragam dengan riasan anggun. Sebuah Limousine terparkir di depan pekarangan mansion yang Raven sendiri tidak menyangka mereka memiliki bangunan tua itu di sana.

Limousine itu melaju pelan dan pagar besi yang tinggi dan kokoh menutup secara otomatis. Raven merunduk sampai Limousine itu melewatinya. Kemudian bergegas mengikuti mereka cukup jauh dari belakang.

REDFLAG [17+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang