Sapphire memutar badannya dan berjalan lunglai menuju pintu utama begitu mobil Raven hilang dari pandangannya. Dia menyemangati dirinya sendiri, Raven sedang sibuk Sapphire harus mendukung kekasihnya tersebut.
Lagi pula, Raven pergi bukan untuk bersenang-senang. Dia sedang bekerja untuk masa depan mereka. Perlahan senyum Sapphire terukir lebar, Raven adalah sosok pekerja keras.
Sapphire akhirnya bersenandung riang, langkahnya menjadi ringan. Mendorong pintu dan masuk ke rumah. Wajahnya berseri-seri, nanti Sapphire ingin mendengar cerita dari Raven, apa saja yang dilakukan lelaki itu hari ini.
"Kayaknya lagi senang banget,"
Langkah Sapphire mendadak berhenti. Dia menganga lebar, lalu menjerit kencang. "Kak Rasyaaaaa ...,"
Sapphire berlari menubruk lelaki itu dan memeluk kencang sambil tertawa bahagia. Kedua tungkainya melilit pada pinggang Lelaki itu. Lelaki yang dipanggil Rasya itu terkekeh dan membalas pelukan Sapphire tidak kalah erat.
Setelah puas berpelukan melepas rindu, Sapphire dan Rasya melonggarkan pelukan dan membuat jarak. Mereka saling berpandangan dengan senyum berbinar-binar.
"Kakak kapan datang? Kakak nggak ngabarin," tanya Sapphire antusias.
Rasya terkekeh dan mengajak Sapphire duduk. Sapphire yang sangat antusias siap mendengarkan cerita Rasya, sepupunya yang hanya terpaut satu tahun lebih tua darinya.
"Kakak baru kemarin malam sampai," jelas Rasya.
"Kakak sudah lulus beneran?"
"Sudah,"
"Wah, keren!" puji Sapphire. "Setelah ini Kakak kerja?"
"Iya,"
"Kakak nggak pergi-pergi lagi, kan?"
Rasya menggeleng sambil tersenyum kecil. "Nggak,"
Sapphire sangat puas mendengarnya, dia memeluk Rasya sekali lagi. "Kakak tinggal di sini aja. Aku kangen tahu! Lama banget kalau pergi. Aku nggak ada temen," Gadis itu mengerucutkan bibirnya dan Rasya tertawa sambil mengusap-usap bahunya.
"Kakak udah balik," bisik Rasya menenangkan.
"Tetap aja, kita nggak ketemu empat tahun!"
Rasya tertawa lebar, "Apa kegiatan kamu selama ini? Katanya kamu kuliah," tanya lelaki itu dengan penasaran.
"Iya, aku nggak punya kegiatan, nggak punya teman. Jadinya aku kuliah. Supaya nanti bisa kerja."
Rasya manggut-manggut dan bangga pada sepupunya tersebut. "Kamu gagal nikah ya?" ejeknya melanjutkan.
"Ih, itu nggak termasuk gagal tahu!"
"Termasuklah,"
"Aku, kan, nggak cinta sama Om Ganendra. Lagi pula, Om Ganendra udah menikah sama orang yang dia cintai. Udah ditungguin sepuluh tahun. Mereka udah punya anak kembar, tapi sekarang mereka di Itali."
"Oh iya? Sama Om Ganendra juga tinggal di sana?"
Sapphire menggelengkan kepalanya, "Bolak balik Italia. Om Ganendra kerjanya di sini, terus tiap bulan ke sana. Sibuk banget sekarang,"
"Serius?"
"Iya," jawab Sapphire membenarkan.
"Effort banget." ringis Rasya. "Kenapa nggak pindah ke sini?"
"Tadinya malah di Bali, terus tiba-tiba pindah ke Italia."
"Udah lama di sana?"
"Iya, udah lumayan. Pisah mulai Ibu Mauren hamil sampai lahiran,"
KAMU SEDANG MEMBACA
REDFLAG [17+]
RomanceSapphire sangat mencintai Raven. Pria itu treat Sapphire like a queen. Hubungan mereka sangat sempurna. Namun, satu hal yang tidak disadari oleh Sapphire, bahwa Raven memiliki banyak rahasia. Raven tidak sebaik yang dia kenal selama ini. Raven adala...