Catatan!
Jika ada kesamaan baik nama, latar, alur, atau mungkin jalannya cerita, itu hanya kebetulan semataHargai sebagai sesama penulis maupun pembaca, dilarang plagiat, no copy paste
Hard word / typo bertebaran
Sider's jauh-jauh sana
Jangan lupa vote komennya, bikin author seneng gak susah kok
_____________________________
______________________________________________Seorang remaja lelaki mengendarai motornya di jalanan malam yang sepi
Menghiraukan hujan yang membasahi daerah sana, lelaki itu berhenti di tengah jalan dan menepikan motornya
["Tuan, maaf menganggu tapi dari laporan, lokasi tempat Tuan berada saat ini sedang mengalami gangguan, seseorang mencoba mencuri barang-barang milik Tuan di sana"]
"Selesaikan, aku akan segera ke sana" Balas lelaki itu dari earphone di telinganya
["Baik Tuan"]
Begitu panggilan berakhir, bersamaan dengan sebuah mobil hitam muncul di susul 5 orang yang mengendarai motor sport
Seseorang keluar dari mobil itu
"Wahhh.. Ternyata benar-benar ada pemiliknya ya? Tapi bagaimana mungkin hal besar seperti itu di kelola oleh bocah ingusan seperti mu?" Ujar pria itu terheran, seraya berjalan menghampiri lelaki ituLima pria lainnya berjaga-jaga di belakang pria itu
"Hei, kau sepertinya harus di ajari sopan santun ya? Ada orang yang lebih dewasa yang harus kau hormati, asal kau ta--"
Greepp
Kreteekk
"Argghhh"
Pria itu memekik kesakitan saat lelaki tadi dengan santainya mencengkram tangannya dan langsung di patahkan begitu saja
"Tuan Besar!"
Lima pria lainnya tentu langsung mengarahkan senjata mereka ke arah lelaki itu
"K-kau--"
"Sopan santun? Rasa hormat? Kedua hal itu akan ku berikan pada orang yang benar-benar pantas untuk di beri rasa hormat, kau, yang bahkan adalah awal kehancuran 'mereka' ingin aku menghormati mu? Dalam mimpi" Tegas lelaki itu menatap tajam pria yang tengah terduduk memegangi tangannya
"Apa yang kalian lihat? Cepat habisi dia!" Titah pria itu
Lima pria lainnya langsung menembakkan senjata mereka ke arah lelaki itu, tapi lelaki itu dengan gesit terus menghindar
Yang lebih mencengangkan, lelaki itu bahkan bisa bergerak dengan cepat dan menumbangkan lima pria tadi
"K-kau.. Dasar monster!"
"Sebut aku apapun yang kau mau, karena aku tidak peduli"
Mengarahkan pistol di tangannya dan segera menarik pelatuk tersebut
Doorr
Pria itupun tergeletak tak bernyawa
"Cih, anjing menjengkelkan hanya bisa mengotori kawasan ku" Gumam lelaki itu seraya beranjak pergi
Karena motornya ikut menjadi korban penembakan, ia terpaksa berjalan kaki menuju tempat persembunyian nya
Tapi di tengah jalan ia mendengar suara yang tak asing di tanah tempatnya berpijak
"...." Lelaki itu menatap datar tanah yang ia pijak
'Brngsk! Dasar tidak berguna! Begini saja tidak tau jika kawasan ini di sabotase' lelaki itu menghela nafas kesal
Ia memutuskan untuk menatap langit malam yang mulai menampakan taburan bintang dan juga sinar bulan itu
"Di kehidupan selanjutnya, jika ada, aku berharap bisa bertemu seseorang, seseorang yang bisa dan mau menerima jati diriku sendiri" Ujarnya pelan
Tit
Tit
Tit
Tit
Tiittt
Duaarr
Tempat itu meledak
Tak menyisakan apapun, semuanya hancur dan terbakar habis bahkan lelaki tadi terlempar jauh ke jurang gelap yang ada di sana
'Dari kejadian ini, aku kembali belajar, untuk tidak sembarangan mempercayai orang lain, bahkan jika itu keluarga terdekat sekalipun, jika ada kehidupan selanjutnya aku tidak akan pernah percaya pada siapapun lagi'
Setelahnya gelap
__________________________
_____________________
_____________
________'Aku berharap, bisa merasakan apa itu keluarga, dan bisa tau apa arti rumah yang sesungguhnya'
Cerita baruku tentang transmigrasi, mohon baca deskripsi dengan baik ya THIS GENRE IS BROTHERSHIP NOT BL
Mohon di pahami jangan salah lapak ya
Just for information, kedepannya akan ada banyak tokoh yang muncul
So bye bye
KAMU SEDANG MEMBACA
[Transmigrasi] Peluru Kedua [End]
Teen FictionJudul sebelumnya : Transmigrasi Rio X Ano Season kedua "Done" Rio Adi Pratama Saat sedang dalam perjalanan pulang ke kediamannya di saat yang sama terjadi sebuah kecelakaan yang membuat nya tiada Bukannya menuju tempat terakhir nya ia justru berpin...