RXA 19

6K 442 27
                                    

Catatan!
Jika ada kesamaan baik nama, latar, alur, atau mungkin jalannya cerita, itu hanya kebetulan semata

Hargai sebagai sesama penulis maupun pembaca, dilarang plagiat, no copy paste

Hard word / typo bertebaran
Sider's jauh-jauh sana
Jangan lupa vote komennya, bikin author seneng gak susah kok
__________________________________________________________
__________________________
_____________________
_____________
________


Di Mall.

"Abang, kita perginya mencar ya. Nanti kumpul lagi di sini kalau udah selesai"

"Ya"

Seperti ucapan Yudis beberapa waktu lalu. Mereka berempat kini berpencar mencari barang yang ingin mereka cari.

Sedangkan tanpa sepengetahuan mereka bertiga, Keano pergi ke tempat penjualan suku cadang. Ada beberapa hal yang ingin Keano rakit untuk jaga jaga siapa tau bukan bahaya datang kapan saja.

Selesai membeli beberapa barang, Keano sedikit teralihkan saat melihat penjualan buket bunga mawar di sana. Jadi Keano memutuskan membeli satu.

Saat hendak kembali Keano melihat ada toko ponsel, sempat berpikir menimang rencananya hingga akhirnya Keano pergi membeli beberapa ponsel.

(Orang kaya mah bebas ye (↑ω↑))

Selesai dengan urusan nya, niat awal Keano memang hendak kembali.

Duukk

Tapi di tengah jalan bahunya di tabrak seseorang hingga membuatnya mundur beberapa langkah.

"Perhatikan jalan mu bocah, apa kau gunakan mata untuk berjalan?"

Keano mendongak menatap datar pria paruh baya berjas hitam yang terlihat menatapnya tak kalah datar.

"Maaf" Dengan ogah-ogahan Keano memutuskan untuk menyudahi kesalahpahaman itu.

"Hmm, lain kali perhatian jalanmu. Ka--"

"Tunggu, almamater itu... Kau bersekolah di SMA Harapan?" Pria tadi terlihat menyadari almamater yang di pakai Keano terlihat tak asing baginya.

"Hmm, seperti yang dilihat. Ken--"

"Apa kau yang jadi perwakilan lomba Antar Sekolah lusa?" Ujar pria tadi memotong ucapan Keano.

'Ni orang siapa sih? Ganggu jalan aja anj--'

Keano sedikit mendengus pelan, memasang wajah malas dan berucap
"Iya, apa ada sesuatu?" Ujarnya.

"Tidak ada, aku hanya ingin memberi sedikit bocoran. Aku di pilih sebagai salah satu juri di lomba itu. Ku harap kau tidak mengecewakan ku" Ujar Pria tadi seraya menepuk kepala Keano beberapa kali lalu beranjak pergi.

"Apaan sih? Gaje banget. Main tepuk tepuk segala lagi" Gerutu Keano seraya menatap sinis ke arah Pria tadi.

Di rasa tidak lagi ada urusan, Keano melanjutkan perjalanan nya ke tempat titik pertemuan nya dengan yang lain.

Tanpa Keano sadari, Pria tadi menatap ke arah kepergian nya dengan tatapan bak buronan yang mendapatkan mangsanya.

"Milikku, dia jauh lebih cocok untuk di jadikan adik untukku, Kris, cari tau tentang pemuda itu" Ujar pria itu kepada bodyguard nya.

"Baik Tuan Besar"

"Mari kita lihat, apakah kau bisa membuatku kagum atau hanya tertarik?" Pria itu kembali meneruskan jalannya menuju mobilnya. Lalu pergi meninggalkan area Mall.

[Transmigrasi] Peluru Kedua [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang