RXA 32

3K 255 14
                                    

Catatan!
Jika ada kesamaan baik nama, latar, alur, atau mungkin jalannya cerita, itu hanya kebetulan semata

Hargai sebagai sesama penulis maupun pembaca, dilarang plagiat, no copy paste

Hard word / typo bertebaran
Sider's jauh-jauh sana
Jangan lupa vote komennya, bikin author seneng gak susah kok
__________________________________________________________
__________________________
_____________________
_____________
________

20 jam

1200 menit

72.000 detik

Dan tepat hanya 20 jam tempat target yang menjadi sasaran utama nya rata dengan tanah. Jangan tanyakan keadaan nya sekarang. Sudah sangat jelas terlihat tubuhnya yang terluka dan jangan lupa warna darah yang tercetak jelas pada pakaiannya.

Biarpun pakaiannya hitam tapi itu membuat orang-orang yang ada di dekatnya bisa mencium bau anyir ada padanya.

Dengan paksaan, pemuda tadi, Keano. Ia menaiki motornya setelah selesai mengurusi target keluarga nya. Ia akan kembali ke mansion sebentar untuk mengganti bajunya, baru setelahnya ia akan beranjak ke rumah sakit yang sebelumnya ia datangi.

Pikiran Keano kembali menerawang saat dimana ia mendengarkan pengakuan dari target pertama nya yang mengatakan jika mereka semua adalah suruhan dari gadis bernama Ella. Dan yang membuatnya kesal sekaligus geram karena ternyata mereka semua di ancam akan di laporkan pada pihak berwajib. Tapi karena mereka tidak mau akhirnya mereka menuruti kemauan gadis itu.

Sebenarnya mereka sendiri tidak mau melakukan tindakan sembrono seperti ini. Karena mereka hanya bergerak untuk menjual barang ilegal secara tersembunyi saat malam hari. Mereka tidak di bayar untuk membunuh orang-orang tak bersalah ataupun yang tidak ada masalah bagi mereka.

Setelah mendengar penjelasan nya membuat Keano akhirnya memutuskan melepaskan mereka. Lagipula ia mendapatkan informasi di mana Antagonis itu berada. Ia lebih menginginkan benda itu dari pada yang lain.

Tapi siapa sangka, pemimpin bahkan bawahan target pertama nya malah ingin menjadi bagian darinya. Mereka bahkan rela akan melakukan apapun yang Keano inginkan asalkan mereka di bebaskan dari gadis itu.

Tentunya itu termasuk sebuah kesempatan emas untuk Keano. Ia menerima mereka dan mereka juga menerima nya.

Singkat cerita Keano akhirnya sampai di rumah sakit tadi tepat pukul 21.00 malam.

"Pasien atas nama Keano ya, dia ada di ruangan VVIP. Dari lorong itu jalan terus ke depan lalu belok kiri, di sana ruangannya Tuan..."

"Terimakasih"

Perawat yang bertugas di bagian resepsionis terlihat menatap kikuk ke arah Keano yang langsung beranjak tanpa menjawab pertanyaan nya.

Sedangkan Keano ia menyusuri ruangan rumah sakit itu dan mengikuti petunjuk dari perawat tadi, hingga akhirnya ia sampai di ruangan yang di maksud.

Di sana ia melihat bocah yang semalam ia selamatkan belum sadar, mungkin. Ia memutuskan menunggu karena seorang perawat sedang memeriksa perkembangan nya. Hingga tak lama perawat tadi keluar dari ruangan dan berpapasan dengan lelaki yang sebelumnya bersamanya.

"Oh Tuan, kau kembali. Kebetulan dokter ingin mengatakan sesuatu pada mu tentang keadaan pemuda di dalam, mari ikuti saya" Ujar sang perawat seraya beranjak diikuti Keano.

Sejenak Keano menatap ke arah seorang pria yang ia yakini salah satu bawahan target pertamanya, dan dengan kode mata pria itu mengangguk paham seraya beranjak mendekati pintu ruangan yang di datangi Keano dan berdiri berjaga di sana.

[Transmigrasi] Peluru Kedua [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang