Oke cukup 1 chapter aja MC gak keliatan. Chapter ini MC bakal muncul lagi.Udah sih gitu aja.
Happy reading
Catatan!
Jika ada kesamaan baik nama, latar, alur, atau mungkin jalannya cerita, itu hanya kebetulan semataHargai sebagai sesama penulis maupun pembaca, dilarang plagiat, no copy paste
Hard word / typo bertebaran
Sider's jauh-jauh sana
Jangan lupa vote komennya, bikin author seneng gak susah kok
__________________________________________________________
__________________________
_____________________
_____________
________.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Pemegang rekor tertinggi di perlombaan antar sekolah ini... Kepada ananda Keano Wijaya saya ucapkan selamat"
Suara riuh dan penuh tepuk tangan terdengar mengudara. Di ruang terbuka seperti taman kota itu baik para peserta lomba ataupun pembimbing mereka terlihat berkumpul semua. Tanpa terkecuali.
Pak Kepala Sekolah, Pak Reksa, terlihat menatap anak didiknya dengan bangga begitu mendengar pemberi tahuan dari pembawa acara.
"Kepadanya waktu dan tempat kami persilahkan"
Keano bangkit dari bangkunya dan berjalan menuju panggung di sana. Tepat di sana ada dua orang yang berprofesi sebagai pembawa acara dan satunya yang membawakan para pemenang lomba hadiah mereka.
"Selamat untuk kerja keras mu selama sebulan ini, maaf karena sudah membuat kalian salah paham dengan adanya lomba ini" Ujar sang pembawa acara seraya memberikan trofi yang ada di tangannya pada Keano.
"Don't mind it sir, i'm okay"
Keano hanya menyahut sebisanya, lalu ia menoleh ke depan dimana seorang fotografer ada di sana dan memberi aba-aba untuk berpose.
"Oke, like that... One.. Two.. "
Ckrkk
Keano sedikit tersenyum agar tidak ada yang menyadari dirinya sedang dalam mood yang buruk. Ya bagaimana tidak? Lomba Antar Sekolah yang di beritahukan di adakan selama dua bulan ternyata hanya di laksanakan sebulan sedangkan begitu selesai sekitar menunggu seminggu hasilnya sudah keluar.
"Sekali lagi maaf karena salah memberikan informasi, dan selamat saya ucapkan karena kamu meraih peringkat pertama di setiap ujian" Ujar sang pembawa acara dengan penuh penyesalan.
*Ini author pakai bahasa Indonesia karena gak sempet ganti translate. Kalau udah di revisi nanti author ganti pakai bahasa Inggris.
"It's okay sir, and thank you for the information"
Setelah menerima trofi, mendali, dan juga piagamnya Keano beranjak turun dan ia melangkah turun dari panggung dan kembali ke bangkunya.
"Selamat untuk kamu Keano, terimakasih sudah berpartisipasi untuk lomba ini. Saya ikut senang mendengar kamu memegang peringkat pertama di setiap ujian" Ujar Pak Reksa seraya menatap Keano dan menerima trofi yang di berikan Keano.
"Hmm, trofi nya di simpan saja. Di rumah tidak akan ada tempat untuk menyimpan nya" Ujar Keano menyahut seraya melepaskan medali yang bertengger apik di lehernya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Transmigrasi] Peluru Kedua [End]
Teen FictionJudul sebelumnya : Transmigrasi Rio X Ano Season kedua "Done" Rio Adi Pratama Saat sedang dalam perjalanan pulang ke kediamannya di saat yang sama terjadi sebuah kecelakaan yang membuat nya tiada Bukannya menuju tempat terakhir nya ia justru berpin...