→Hard word / typo bertebaran
→Sider's jauh-jauh sana
→Jangan lupa vote dan komennya, nyenengin author gak susah kok
→Setiap nama tokoh yang bermunculan jika ada kesamaan dengan nama tokoh cerita yang pernah kalian baca itu hanya ketidaksengajaan semata
__________________________
_____________________
_____________
________Seorang lelaki terbangun di ruangan gelap gulita, hampir tak ada penerangan sama sekali
Kecuali cahaya matahari dari ventilasi ruangan itu
Mendudukkan dirinya sebentar, lalu menatap heran tangannya yang gemetar ketakutan itu
"Masih hidup? Gue kira udah mati" Gumamnya seraya menatap tubuhnya yang penuh dengan luka
Dan belum juga punggungnya yang penuh dengan luka cambuk
Tak peduli dengan itu ia mencoba berdiri dan melihat ke arah kaca cermin rusak yang kebetulan ada di sana
"Eh? Ini.. Siapa?" Ucapnya terheran seraya memegangi wajahnya yang berbeda
Rio Adi Pratama, menatap heran pantulan cermin di sana saat menyadari wajahnya berbeda
"Ini siapa? Dan lagi gue dimana? Ini jelas bukan rumah lama gue, ya kali ada yang mungut mayat hidup kek gue, tapi ini..." Gerutunya seraya menatap setiap inci tubuhnya yang penuh luka
"Bukan luka ledakan, padahal seingat gue tubuh gue hampir hancur dan ke lempar ke jurang, masa yang ini utuh, siapa yang mungutin?" Gumamnya heran
Deeggg
Rio langsung memegangi kepalanya yang berdenyut sakit hingga membuatnya terduduk
"S-siapa.. Itu?" Tanyanya entah pada siapa
°•°•°•°•°•°•°•°
"Lo tuh udah berandalan, gak guna, pembawa sial lagi, liat temen gue luka gini lo bilang bukan lo pelakunya, terus siapa sialan?"
"Tau tuh, udah jadi pembully tetep aja gak mau ngaku"
"ANAK HARAM!"
"PEMBAWA SIAL!"
"Keluarganya aja gak ada yang mau bantu, jelas banget kan lo anak haram?"
"Anak gak guna! Dapet nilai sempurna aja gak bisa, liat abang mu itu! Mereka aja bisa dapet nilai tinggi setiap semester, kamu dapet nilai merah terus, mau di taro mana muka keluarga ini?"
"Pergi! Gue gak punya abang kek lo! Lo itu bukan sodara gue, abang gue, bahkan keluarga gue juga bukan! Lo cuma anak haram yang numpang disini!"
"Jangan ganggu adik kamu itu, menjijikkan"
"Gue gak punya tuh adek pembawa sial kek lo"
"Basi, gue gak butuh maaf lo, udah telat"
"Mulai hari ini kalau kamu dapet nilai merah lagi jangan pernah berani sentuh makanan di rumah ini"
"Kalau bunda dapet panggilan dari sekolah lagi, jangan pernah mimpi bisa liat bunda lagi"
"Kamu pembawa sial! Kamu bukan anak bunda! Anak bunda bukan pembawa sial!"
°•°•°•°•°•°•°•°
Rio mengatur nafasnya saat rasa sakit yang terasa mulai menghilang
Ia lantas menatap kosong ke arah depan, ia mulai paham posisi raga yang ia tempati
Di fitnah, di jauhi, di caci, bahkan di benci oleh keluarganya sendiri, belum lagi di cap pembawa sial
KAMU SEDANG MEMBACA
[Transmigrasi] Peluru Kedua [End]
Teen FictionJudul sebelumnya : Transmigrasi Rio X Ano Season kedua "Done" Rio Adi Pratama Saat sedang dalam perjalanan pulang ke kediamannya di saat yang sama terjadi sebuah kecelakaan yang membuat nya tiada Bukannya menuju tempat terakhir nya ia justru berpin...