RXA 30

4.2K 324 22
                                    

Catatan!
Jika ada kesamaan baik nama, latar, alur, atau mungkin jalannya cerita, itu hanya kebetulan semata

Hargai sebagai sesama penulis maupun pembaca, dilarang plagiat, no copy paste

Hard word / typo bertebaran
Sider's jauh-jauh sana
Jangan lupa vote komennya, bikin author seneng gak susah kok
__________________________________________________________
__________________________
_____________________
_____________
________

Hari demi hari berlalu. Sudah ada tiga minggu Keano mengakrabkan diri dengan keluarga nya dan juga keluarga yang lain. Walau kadang ia jadi bahan rebutan karena di ajak menginap di Mansion salah satu mereka.

Meski begitu, tanpa sepengetahuan mereka semua, tak seorang pun tau jika Keano diam-diam menyelinap di malam hari untuk mengurus para hama yang mengincar keluarga nya. Keano akui yang di lakukan Antagonis wanita terbilang nekat. Tapi akan ia tunjukan jika dia bahkan bisa lebih nekat.

Teruntuk kondisi Keano semakin hari mulai membaik. Dia jarang bermimpi buruk lagi karena setiap malam jika ia ingin tidur ia harus tidur dengan salah satu keluarga nya (anggota). Dan cara itu cukup berhasil membuat Keano tidur lelap.

Hari mulai beranjak sore. Waktu menunjukkan pukul 15.54 yang berarti sebentar lagi menunjukkan waktu pulang. Ary terlihat menatap malas papan tulis di depannya. Ia tiba-tiba tidak minat mendengarkan penjelasan guru karena tadi di jam istirahat kedua Keano mengatakan jika ia akan pergi sebentar, tapi ternyata ia malah bolos.

Ingin rasanya ia memukul kepalanya sebagai bentuk kekesalannya. Tapi sayang itu hanya anggan. Ia mana berani melakukannya, yang ada bisa-bisa keluarga nya yang lain malah berbalik menghajarnya. Sedikit terbesit ia merasa iri melihat Keano yang begitu di perhatikan oleh keluarga nya bahkan yang lain. Tapi ia sendiri tidak memiliki alasan utama (khusus) yang di sampaikan jika di tanya kenapa dia merasa iri.

Ary hanya merasa tindakan mereka seolah sangat memperhatikan Keano. Bahkan akan hal-hal kecil selalu mereka perhatikan. Dan ia menginginkan itu. Tapi semua hal yang membuatnya merasa iri hancur saat ia tidak sengaja masuk ke kamar Keano dan menemukan semacam buku yang tertera beberapa coretan yang terbaca jelas olehnya.

......
'Kenapa mereka selalu seperti itu?'

'Aku tidak nyaman, rasanya seperti di penjara'

'Aku sudah mencoba untuk tenang, tapi tidak dengan hatiku'

'Hati? Aku bahkan harus menggunakan kebiasaan ku. Aku tidak bisa merasakan kasih sayang mereka'

'Kenapa? Kenapa aku tidak bisa merasakan nya? Apa karena perlakuan mereka dulunya.. Atau memang aku yang tidak memiliki hati?'

'Aku berharap bisa segera bebas dari kerangkeng emas ini'
......

Itu semua ia yakini pasti tulisan Keano. Tidak mungkin orang lain memiliki tulisan serapi milik Keano. Yang ia tau Keano memiliki kemampuan menulis yang unik, yang mana tulisan yang di buat terlihat seperti hasil ketikan.

Dan dari saat itu, ia mencoba secara tidak langsung mengajarkan apa itu bentuk kasih sayang pada Keano. Meski waktu nya tidak banyak, tapi setidaknya itu bisa menghilangkan rasa iri nya menjadi rasa nyaman melihat Keano bisa memahami dengan cepat. Walau tidak dengan responnya yang terlihat kebingungan.

Tak

"Adu.."

"Ary, jangan melamun. Dari tadi ibu panggil diam saja"

[Transmigrasi] Peluru Kedua [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang