RXA 20

6.4K 473 32
                                    

Catatan!
Jika ada kesamaan baik nama, latar, alur, atau mungkin jalannya cerita, itu hanya kebetulan semata

Hargai sebagai sesama penulis maupun pembaca, dilarang plagiat, no copy paste

Hard word / typo bertebaran
Sider's jauh-jauh sana
Jangan lupa vote komennya, bikin author seneng gak susah kok
__________________________________________________________
__________________________
_____________________
_____________
________

Di Luar Negeri. Tepatnya di LA.

Tepatnya perusahaan D'ara Company. Terlihat seorang pria sedang berada di kantor nya. Hari ini akan diadakan rapat seperti biasanya, tapi entah kenapa ia merasa gelisah. Seolah ada sesuatu yang mencuri miliknya.

"Tidak mungkin jika itu uang ku, bahkan sistem perlindungan perusahaan ini sudah di upgrade. Memangnya apa yang hilang sebenarnya" Gumam pria tersebut seraya menumpu wajahnya di atas kedua tangannya yang di tautkan dengan siku sebagai tumpuan di meja nya.

"Apa mungkin mobil? Tidak kalaupun ada yang mencurinya pasti aku tau. Ponsel? Bahkan sejak tadi benda itu ada di sini. Lalu apa yang hilang?" Pria tersebut merasa frustasi karena tidak tau akan rasa gelisah nya datang dari mana.

Tok

Tok

Tok

"Tuan Sean, mereka semua sudah berkumpul di ruang rapat Tuan"

"Aku segera ke sana"

Pria itu, Seandra Dhaneswara, terlihat bangkit dan beranjak menuju ruang rapat. Meski dalam hatinya masih terselimuti rasa gelisah.

'Kenapa hanya dia yang ada di pikiran ku? Apa mungkin dia yang kenapa-napa? Ku harap bocah itu tidak mengecewakan ku'

"Tuan Sean, maaf jika lancang, jika boleh tau kenapa Tuan mengajukan diri untuk menjadi Juri perlombaan Antar sekolah lusa? Apa ada masalah?" Sang sekretaris terlihat bertanya pada Atasannya.

"Dalam ujian itu akan ada satu pra materi tentang dunia industri. Dan itu tidak seharusnya di kerjakan oleh anak sekolah. Aku sendiri datang untuk menilai langsung kinerja mereka. Lagipula aku sendiri heran kenapa ujian seperti ini di lakukan" Sahut Sean menjawab.

"Begitu ya, dari yang ku dengar ujian ini di berlakukan untuk mencari para generasi muda yang akan di terjunkan ke dunia industri ataupun Universitas. Mungkin itu maksud dari di bentuknya Ujian seperti ini" Celetuk Sang sekretaris.

"Mungkin begitu, baiklah kembali bekerja"

"Baik"

'Bocah, jangan sampai kau mengecewakan ku. Karena suatu saat nanti kau akan menjadi bungsu Dhaneswara'

————

Indonesia. SMA Harapan.
Di ruang OSIS.

Hari ini sudah memasuki jam istirahat pertama. Tapi sejak tadi Kasa merasa cemas karena Sang adik tak kunjung bangun. Ia khawatir sesuatu yang buruk terjadi pada adiknya hingga ia memutuskan untuk berjaga di dekatnya. Tidak masalah tugasnya menumpuk, ia bisa menyelesaikan nya dengan cepat nantinya. Yang terpenting sekarang adalah adiknya.

Sedangkan di alam bawah sadar Keano.

Anak itu terlihat sedang berada di sebuah kebun bunga Lavender. Ia tidak sendirian di sana ada orang lain yang kini tengah berbaring di pangkuannya.

"Makasih udah mau gantiin gue di sana. Gak tau apa yang kejadian kalau gue tetep mati tanpa perubahan"

"Ngomong doang mati, lu kira gue ke sini juga gak mati apa. Gue sebenarnya males buat bantuin tapi gak bisa nolak. Asal lo tau gue gak ada niatan buat ngerubah keadaan keluarga lo, gue cuma mau bantu nyelesain masalah keluarga lo doang"

[Transmigrasi] Peluru Kedua [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang