Catatan!
Jika ada kesamaan baik nama, latar, alur, atau mungkin jalannya cerita, itu hanya kebetulan semataHargai sebagai sesama penulis maupun pembaca, dilarang plagiat, no copy paste
Hard word / typo bertebaran
Sider's jauh-jauh sana
Jangan lupa vote komennya, bikin author seneng gak susah kok
__________________________________________________________
__________________________
_____________________
_____________
________Masing-masing dari mereka mendongak saat sesuatu terlihat.
"Ambil, biar agak enakan dikit"
Keempatnya menerima dengan senang saat Keano menyodorkan satu bungkus coklat masing-masing untuk mereka. Oke, itu berfungsi cukup baik karena mereka langsung melupakan rasa takut mereka.
"Di makannya nanti, kalian masuk duluan ke dalam. Itu yang lain udah nungguin" Keano berucap sembari menunjuk ke arah belakangnya di mana kediaman Maulana berada.
Keempat nya menoleh dan seketika itu juga mereka langsung berlari menghampiri keluarga mereka masing-masing yang sudah standby menunggu mereka.
"Mama!"
"Bunda!"
"Ibu!"
Anna ibu dari Zayyan dan Rifki, Lina ibu dari Ary, dan terakhir Anindita Salsabila (Dita) ibu dari Kai. Ketiga wanita tersebut terlihat langsung memeluk anak-anak mereka yang sudah ada di depan mereka.
Mendengar kabar jika mereka terjebak masalah dalam perjalanan pulang membuat mereka semua cemas. Bahkan mereka sudah menangis saat bayang-bayang negatif muncul dalam benak mereka.
Beruntung semua itu tidak terjadi karena saat ini putra mereka sudah kembali ke pelukan mereka.
"Ary.. Kamu gak papa kan sayang? Ada luka gak? Gak ada cedera kan?"
"Kai... Kamu gak cedera kan? Ada yang sakit? Bagian mana? Bilang sama Ibu"
"Rifki.. Zayyan... Kalian baik-baik aja kan? Mereka gak ngapa-ngapain kalian kan? Ada luka? Mereka gak mukul kalian kan?"
Dari keempat anak yang saat ini dalam pelukan ketiganya, Anna adalah ibu yang paling cemas akan kondisi putranya. Terakhir kali kejadian seperti ini menimpa putranya, mereka pulang dengan keadaan tubuh yang terluka parah. Bahkan pernah sekali mereka membawa Rifki ke rumah sakit akibat luka yang ia dapat.
Tapi melihat kondisi kedua putranya pulang dengan selamat adalah sebuah keajaiban baginya. Ia akan sangat, sangat berterimakasih pada orang yang sudah menolong kedua putranya.
"Kami gak papa Bunda, tadi ada Bang Ano yang bantu kita selamat dari mereka semua" Sahut Zayyan mewakili yang lain.
"Bener kan gak ada luka?" Anna bertanya dengan cemas karena ia benar-benar takut terjadi sesuatu yang buruk pada kedua putranya.
"Enggak Bunda, justru kita ngerasa bersalah, karena ngelindungin kita Bang Ano jadi luka" Sahut Rifki.
Mereka yang ada di sana kompak menoleh ke arah Keano yang berjalan menghampiri mereka dengan dua bodyguard kediaman Maulana yang menenteng tiga buket bunga.
"Apa ada masalah?" Keano menatap heran saat wanita yang memeluk Rifki dan Zayyan terlihat menatap nya sedih melihat luka di wajahnya itu.
Cuma luka gores sih.
"Ayo masuk dulu Ibu, gak sopan kalau berdiri di sini" Ujar Kai yang membuat mereka akhirnya beranjak memasuki kediaman Maulana.
Dimana di ruang tengah ada Barra Maulana ayah dari Rifki dan Zayyan, Altares Cakrawala ayah dari Ary, dan Arjuna Erlangga ayah dari Kai tengah berkumpul membahas kejadian tadi dari informasi Fahri.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Transmigrasi] Peluru Kedua [End]
Teen FictionJudul sebelumnya : Transmigrasi Rio X Ano Season kedua "Done" Rio Adi Pratama Saat sedang dalam perjalanan pulang ke kediamannya di saat yang sama terjadi sebuah kecelakaan yang membuat nya tiada Bukannya menuju tempat terakhir nya ia justru berpin...