[42] Rio x Ano [Season 2]

686 76 25
                                    


Beberapa hari sebelumnya.

"Kami mendapatkan laporan jika terjadi penyerangan pada Kediaman Wijaya, Cakrawala, Erlangga, Dhaneswara, dan Maulana. Penyerangan itu memang tidak menyebabkan pertumpahan darah, tapi dari yang kami selidiki pihak musuh melemparkan semacam gas penenang pada siapapun di sana. Dan ada satu tabung gas berisi gas yang mampu memanipulasi pikiran orang yang menghirupnya"

"Memang tidak berbahaya ataupun mengancam nyawa, tapi karena hal tersebut membuat mereka melupakan satu orang yang pernah mereka temui. Itu laporan dari Force Tuan"

Mengenai para keluarga teman-temannya yang tidak mengingat nya memang sudah Keano duga akan terjadi.

Dan diri nya juga mengetahui jika gadis dengan nama Miya itu adalah dalang dari semua kekacauan itu.

Alasan apa dan kenapa Miya melakukan nya?

"Dengan mereka melupakan nya, bocah itu pasti akan menyalahkan Nana dan menganggap nya pembawa sial. Aku sudah mengatakan nya semenjak awal bukan? Siapapun yang berteman dengan Nana akan menerima nasib buruk, apapun itu mereka pasti akan ku pastikan membenci Nana"

Miya bekerja sama dengan ibunya sendiri untuk merebut tahta tertinggi pada Kediaman Yudistira. Yang mana julukan Wanita terhormat pada Keluarga Yudistira adalah julukan tertinggi yang pernah di kenal oleh kalangan masyarakat.

Mereka berdua berniat merebut posisi tersebut dengan menyingkirkan Nana. Karena semenjak adanya Nana banyak hal-hal baik yang selalu berdatangan pada Yudistira itu sendiri, dan Nana di anggap sebagai pembawa keberuntungan oleh mereka.

Hal tersebut tentunya membuat keduanya jengkel karena berkali-kali mencoba rencana mereka selalu berakhir ampas. Tak ada satupun rencana mereka yang berhasil karena Nana yang di jaga ketat oleh keluarga Aidan.

Dan karena kedatangan Keano ketika itu membuat Miya memutar otak dan memilih menghancurkan pilar milik Nana yang selalu melindungi nya.

Yang tak terduga nya Miya dan ibunya adalah Sekutu dengan pihak Utsman yang saat itu sedang menyabotase Kediaman Yudistira. Hal tersebut semakin memudahkan mereka untuk melancarkan aksinya dan berfikir jika rencana mereka 99% telah berhasil.

Dengan ekspresi wajah bak tak memiliki kehidupan tubuh Keano di seret paksa ke sebuah ruangan. Yang mana tiga rekannya yang lain ternyata juga ikut serta di seret namun berada pada ruangan yang berbeda.

Di sisi Nana.

Nana terlihat bergerak gelisah ketika melihat Keano dan tiga orang rekannya di bawa pergi dari tempat tersebut.

"Bukankah aku sudah mengatakan nya berkali-kali? Harusnya kau sudah dari dulu menyerahkan nyawamu, karena kau menolak maka aku akan mengambil satu persatu orang terdekatmu. Harusnya kau mengerti bahasa ku bukan? Nana"

Nana terdiam sesaat sebelum akhirnya menundukkan kepalanya.

Utsman yang melihat anaknya terdiam tak bersuara tentunya di buat tersenyum kemenangan karena kembali berhasil mencuci otak Nana. Dirinya tidak begitu mahir dalam bertarung namun dirinya memiliki kemampuan memanipulasi pikiran orang lain agar merasa terpojok ataupun bersalah.

'Nana, jangan terpengaruh dengan ucapannya. Ku mohon, sudah cukup kau bertahun-tahun di siksa secara mental oleh pria tak bertanggung jawab itu. Kau juga manusia, kau berhak bahkan pantas mendapatkan kebahagiaan'
Aska diam-diam mengepalkan tangannya karena di situasi seperti ini ia selalu tidak bisa ikut bergerak. Ia selalu harus diam menunggu instruksi selama orang lain menyelesaikan pekerjaan mereka.

[Transmigrasi] Peluru Kedua [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang