RXA 27

4.5K 366 19
                                    

Catatan!
Jika ada kesamaan baik nama, latar, alur, atau mungkin jalannya cerita, itu hanya kebetulan semata

Hargai sebagai sesama penulis maupun pembaca, dilarang plagiat, no copy paste

Hard word / typo bertebaran
Sider's jauh-jauh sana
Jangan lupa vote komennya, bikin author seneng gak susah kok
__________________________________________________________
__________________________
_____________________
_____________
________

Melihat para anak mereka sibuk dengan dunia mereka masing-masing membuat kedua pihak keluarga melakukan diskusi tentang siapa yang melakukan kesalahan fatal 18 tahun dulunya.

"Dari yang di selidiki ia hanya orang asing dari Mafia kelas bawah. Namanya masih di rahasiakan tapi ini termasuk petunjuk besar untuk kita" Jelas Riki seraya memberikan berkas yang di perlukan oleh kedua keluarga tersebut.

"Rekan ku sudah mencari keseluruhan datanya dan dia bersembunyi cukup cerdik di sana, tapi mungkin butuh waktu antara dua atau lima hari lagi hingga ia di temukan. Rekan ku juga bukan termasuk orang yang bisa di remehkan" Sambung nya seraya memperlihatkan ponselnya yang berisikan data para Mafia kelas bawah.

"Ini sudah lebih dari cukup boy, terimakasih sudah membantu sejauh ini" Sahut Ethan seraya menatap putra keduanya itu.

"Apapun untuk baby"

"Mafia kelas bawah ya? Aku akan mencari tau ini dengan rekan tambahan ku, aku belum bisa memastikan datanya akan tiba dengan keadaan utuh karena untuk dapat datanya saja butuh nyawa sebagai taruhan nya" Ujar Dani yang sejak tadi menyimak.

"Hmm? Memangnya siapa rekan mu itu?" Heran Albian karena setau nya putra keduanya tidak mungkin turun tangan ke dunia seperti ini.

"Terbilang seperti mantan Mafia sih, namanya kalau tidak salah ingat Gilang namanya" Jawabnya.

"Hmm, asal itu membantu itu udah cukup, jangan terlalu memaksakan diluar kemampuan kamu" Sahut Albian.

"Di mengerti"

"Untuk sementara, apa tidak masalah jika kita membiarkan Arcan sementara di dunia luar? Aku takut dia hilang" Ujar Tia dengan cemas.

"Tenanglah dear, aku bisa meminta anggota ku untuk melindungi nya diam-diam. Kau tidak perlu khawatir, kejadian dulu tidak akan kembali terulang" Ujar Ethan menenangkan istrinya itu.

"Aku hanya khawatir dia kenapa-napa..."

"Ekhem, maaf kalau memotong pembicaraan tapi satu yang ingin saya beritahu selama dekat dengan Arcan sebagai Keano" Ujar Dani sedikit berdehem agar atensi mengarah padanya.

"Apa itu? Katakan langsung jangan bertele-tele" Ujar Deon menyahut.

"Dulunya Arcan sebagai Keano itu tidak pernah ingin di lindungi ataupun di jaga, ia bisa menjaga dirinya sendiri bahkan saat berhadapan dengan orang-orang berbahaya diluar sana ia justru berlari melawan mereka" Jelas singkat Dani.

Hening sempat melanda tempat itu hingga suara Riki mengudara.
"Apa maksud mu? Adikku tidak sekuat itu untuk melawan orang lain bahkan melebihi batas, dia memiliki kelainan pada fisiknya. Dia tidak akan bisa bertahan lama bahkan jika sudah mendapatkan kekerasan fisik dalam jangka panjang. Bahkan dokter sempat menjelaskan jika dia hanya memiliki kesempatan hidup hingga 20 tahun. Jangan bercanda"

"Aku tidak bercanda, aku melihat dengan mata kepala ku sendiri, bahkan aku pernah mendengar cerita dari adik kelas ku yang di tolong olehnya sewaktu berhadapan dengan musuh keluarga mereka" Sentak Dani yang meyakinkan lawan bicara nya.

[Transmigrasi] Peluru Kedua [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang