[41] Rio X Ano [Season 2]

367 49 4
                                    

"Dengar dengar orang-orang dari Diamond Rose itu di paksa bekerja. Mereka sudah seperti budak saja"

"Ya, itu sendiri yang di perintahkan Tuan Utsman. Kau sendiri paham kan siapa saja yang sudah mati karena menentang nya?"

"Hmm, sekitar lima belas orang kan? Benar-benar menyedihkan"

Keano mendengarkan dengan cermat percakapan dua orang penjaga yang sedang bertugas mengawasi kinerja mereka. Meskipun begitu tangannya tetap bekerja dengan baik yang berkutat dengan sekrup dan baut di sana.

"Hei, Hati-hati dengan pekerjaan mu. Benda itu bisa meledak dan menghabisi nyawa mu begitu saja"

Keano sesaat menoleh ketika seorang penjaga memberikan instruksi padanya.
"Aku akan melakukan nya dengan hati-hati, terimakasih instruksi nya Tuan"

Keano kembali fokus dengan beberapa alat di tangannya. Sementara mata dan telinganya tak henti menatap sekeliling dengan teliti dan hati-hati.

Matanya melirik ke arah Ethelwyn yang bertugas tak jauh darinya. Merasa tak ada yang melihat Ethelwyn memberikan kode tangan padanya.

'Terlalu ketat. Penjagaan di sini jauh lebih ketat dari dugaan ku, aku tidak bisa bertindak terlalu cepat. Aku butuh 24 jam untuk menganalisa tempat ini sepenuhnya, dengan diameter sekitar 50 dan keliling 700 Km. Bangunan ini sangat luas dan sangat ketat, akan sulit jika harus bertindak cepat'

—·——·——·

Telinga Keano bisa mendengar suara sebuah obeng yang di benturkan ke arah pipa besi, layaknya sedang memberikan kode morse padanya.

'Penjagaan di sini benar-benar menakjubkan. Aku tidak sabar...'

Diam-diam Keano tersenyum penuh makna sebelum akhirnya sebuah senyuman indah tersemat pada wajahnya.

"Tuan, bagian di sini sudah ku service. Apa ada bagian lain yang perlu ku perbaiki"

"Ya, ada di sebelah selatan. Ayo ikut aku"

'.... Menunggu tempat ini berubah menjadi lautan darah... Utsman ya? Aku 100% yakin dia adalah dalang segala masalah yang terjadi di sini'

Keano menatap ke arah Ethelwyn yang masih bekerja dan memberikan kode tangan padanya.

'Tetap fokus dan jangan lengah'

Melihat anggukan singkat darinya membuat Keano beranjak mengikuti perginya penjaga tersebut.

────༺♡༻────

Dua hari setelahnya. Empat hari sebelum misi penyelamatan.

Setelah pergantian shift Keano dan ketiga rekannya kembali ke kos mereka dan mendengarkan beberapa instruksi dari Keano.

"Setelah ku amati, denah untuk ke ruang kendali cukup rumit karena penjagaan di sana jauh lebih ketat dari perkiraan ku. Jadi... Alex, bagaimana dengan tugasmu?" Keano menekan ear piece tersembunyi di telinganya yang terhubung dengan anggota Black Beast dari jauh.

“Aku sudah menyelesaikan bagian CCTV nya, benda itu akan error selama Theo masih mengirim virus dalam sistem komunikasi mereka. Kami akan bertugas dari jauh”

"Jadi besok, Ahsan dan Livingston, aku ingin kalian pergi ke ruang kendali untuk melakukan tugas di sana. Ethelwyn, kau tetap di luar dan bekerja sambil mengawasi sekitar jika sudah mendapat sinyal dari mereka berdua kau harus langsung memberikan kode padaku. Dan sampai saat ini pertemuan kita" Tukas Keano memberikan penjelasan.

[Transmigrasi] Peluru Kedua [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang