Setelah menghabiskan banyaknya waktu untuk bermain-main, malam itu keempatnya sepakat untuk menginap di apartemen Keano.
Lagipula mereka malas pulang, sementara itu sesekali Zayyan akan terus menarik-narik Keano tanda meminta perhatian darinya.
Saat mereka sudah di apartemen, Keano sesaat melihat jam tangan nya yang menunjukkan pukul 12 malam. Lalu dirinya membereskan laptop dan beberapa berkas yang ia kerjakan barusan, lalu dirinya beranjak ke kamarnya.
Sebelumnya, ia memeriksa setiap kamar teman-teman kecilnya untuk memastikan mereka sudah tidur atau belum.
Kamar Ary.
"Dia ini... Sama sekali tidak berubah" Keano memasuki kamar Ary, dan menghampiri nya yang saat itu sedang tertidur dalam posisi tengkurap.
Dengan hati-hati dirinya membenarkan posisi tidur nya dan menyelimuti nya.
Kamar Rifki & Zayyan.
".... Haishh... Aku yang punya bangunan ini rasanya seperti aku yang bekerja di sini" Gumam Keano seraya memasuki kamar keduanya yang terlihat sangat berantakan.
Bahkan keduanya tertidur dalam posisi di luar dugaan, yang mana Rifki tidur terbalik (bagian kepala buat kaki, bagian kaki buat kepala) dengan kepala yang menjuntai ke bawah. Teruntuk Zayyan dirinya terlihat tertidur dalam posisi menungging.
"Jika mereka tidur bersama memang sering seperti ini ya?" Gumam Keano seraya melihat keduanya yang kini sudah tertidur dalam posisi normal.
Keano sesaat membereskan beberapa barang-barang nya lalu mematikan lampu kamar tersebut dan menyalakan lampu tidur di sana.
Kamar Kai.
"Hmm? Di mana anak itu?"
Keano menatap bingung tempat tidur di kamar Kai tidak ada siapapun. Hanya ada sprei dan selimut acak-acakan di sana.
Keano lantas memasuki kamar tersebut dan menelusuri beberapa sudut kamar. Dan ia sedikit speechless melihat Kai ternyata terlelap pulas di lantai sebelah tempat tidurnya.
Pantas tidak terlihat.
".... Hahh benar-benar di luar dugaan"
Dengan hati-hati Keano memindahkan posisi tidur Kai lalu menyelimuti nya. Ia juga sempat membereskan beberapa barang di kamar tersebut yang sedikit berantakan.
Baru setelahnya ia beranjak ke kamarnya.
Kamar Keano.
Keano membaca beberapa berkas di tangannya di bantu cahaya dari lampu tidur di meja kerja nya.
"Yudistira? Bukankah ini nama marga milik Aska? Apa mungkin... Sebentar, sebelum aku menjalankan misi ini ada sebuah pemberitahuan jika aku mengalami transmigrasi ke buku novel ini. Mungkin ada suatu petunjuk lagi"
Keano beralih pada rak buku miliknya dan mencari buku sekolah miliknya. Begitu ketemu ia langsung membawa nya ke meja kerja nya lagi.
"Bab Ending? Apa maksud nya ini?" Keano menyerinyit heran melihat di balik halaman yang sebelumnya ia baca ternyata ada beberapa coretan lagi. Tapi yang menjadi teka-teki adalah di saat ia melihat jika coretan yang tertulis kali ini terpotong potong.
Banyak sekali kata-kata yang hilang dari ringkasan tersebut. Dan itu sedikit membuat Keano kebingungan.
" 'Mati' 'Nana Alexis' 'Teror' 'Fitnah' 'Amnesia' 'Racun' 'Bungsu Yudistira' 'Sistem penjelajah' 'Anak' 'Ayah' 'Anak Angkat' dan terakhir 'Takdir Akhir Cerita' "
"Kesimpulannya beberapa kata-kata disini menjelaskan tentang kelanjutan dari cerita SMA Harapan ini. Sebenarnya cerita ini ada berapa bagian? Dari yang ku ingat di kehidupan sebelumnya memang aku tidak membaca novel ini, tapi setidaknya teman-teman ku banyak yang menceritakan nya. Tapi mereka tidak membahas tentang ada pembagian bab ini"
KAMU SEDANG MEMBACA
[Transmigrasi] Peluru Kedua [End]
Teen FictionJudul sebelumnya : Transmigrasi Rio X Ano Season kedua "Done" Rio Adi Pratama Saat sedang dalam perjalanan pulang ke kediamannya di saat yang sama terjadi sebuah kecelakaan yang membuat nya tiada Bukannya menuju tempat terakhir nya ia justru berpin...