Keluarga Anderson, lebih tepatnya anak-anaknya, dikenal sebagai anggota yang sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Meski tinggal di dalam rumah besar semi istana yang sama selama bertahun-tahun lamanya, namun kehangatan mereka memang sangat kecil. Di samping banyaknya harta yang diwariskan orang tua dan pekerjaan bagus yang para elder brothers punya, mereka tidak pernah tahu caranya mengungkapkan kasih sayang kepada satu sama lain. Banyak amarah dan pertengkaran yang terjadi, menambah posisi luka lebih menganga di masing-masing hati anak Abraham.
Meski begitu, semuanya tiba-tiba saja berubah semenjak Emma divonis hidupnya tinggal tersisa enam bulan lagi. Dalam waktu setengah tahun itu, keluarga Anderson juga dituntut untuk semakin mengerti akan makna hidup mereka dan memperbaikinya.
Di samping itu, hubungan Emma dan Mr. Taylor semakin rumit, padahal mereka bukanlah sepasang kekasih Kondisi diperparah ketika Emma dianggap sebagai penghancur pernikahan Mr. Taylor dan kekasihnya Zoe, padahal dia atidak pernah melakukan apa-apa. Pasti ada sesuatu yang menyebabkan Zoe begitu marah kepada Emma.
Dengan takdir mematikan yang diucapkan Dokter Brennet, Emma sudah kehilangan harapan untuk bertemu pangeran menawannya di masa depan. Karena dia tidak tahu apakah jodohnyalah yang pertama kali menjemputnya atau justru malah orang tuanya. Namun, entah kenapa Mr. Taylor seolah menghantuinya hingga membuat harapan hidup itu datang lagi dan lagi.
Aku hanya ingin memiliki hubungan yang baik dengan semua orang. Bagaimana jika aku terlambat mengungkapkan semuanya? Nisanku tidak akan bisa berbicara, maka ajaklah aku bicara selagi lidahku masih sanggup bergerak. Dan kau, Mr. Taylor. Kita harus berbicara empat mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE ETHEREAL LEARN OF EMMA [COMPLETED]
RomanceWAKE ME UP WHEN I SLEEP 4. The Anderson family-more specifically their children-are known as siblings who are busy with their respective works. Even though they lived in the same large semi-palace house for many years, their warmth was indeed very s...