Emma : Mum? Dad?
Mum : Iya sayang, ini kami berdua.
Emma : Kalian... Ya ampun! Mum! Kau mirip sekali dengan Albert dan aku! Dad! Kau mirip sekali dengan Miller dan Alex! Ini beneran kalian?!
Dad : Hahaha... Benar, Nak. Ini kami.
Emma : Mana yang lain? Mana Alex?
Dad : Lihatlah. Mereka masih menangisi jasadmu.
Emma : Oh...
Mum : Kita datang untuk menjemputmu.
Emma : Tunggu. Ini semua nyata?!
Mum : Kenapa pula tidak nyata sayang?
Emma : Ya Tuhan... Mum, lihat! Albert... Dia menangis sampai segitunya...
Dad : Ya, Alex pingsan. Dia tak tahan melihatmu pergi.
Emma : .....
Mum : Emma? Kenapa diam?
Emma : ....
Dad : Nak?
(Miller : EMMAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!)
Emma : Itu Miller. Dia yang membuatku bertemu kalian. Aku bingung harus bersyukur atau malah mengutuknya.
Dad : Nak, lihat dad.
Emma : ....
Dad : Jangan pernah berpikir kami tidak pernah melihat perlakuannya padamu selama ini. Berkali-kali kami meminta Tuhan untuk menghidupkan kami kembali agar bisa melindungimu, tapi itu semua mustahil terjadi.
Mum : Kami sakit hati, Nak. Melebihi dirimu.
Dad : Kamu tidak sendirian selama ini, Emma. Kami selalu mengawasimu dan tingkah laku setiap anak-anak kami. Apakah mereka rajin pergi ke gereja, membaca Alkitab, atau berbuat baik dengan orang lain. Tak terkecuali Miller yang... sedari dulu... memang menolak kehadiranmu.
Emma : Dia membenciku, dad.. mum.. padahal aku juga anak kalian berdua.
Dad : Dia tidak membencimu. Sungguh.
Emma : Mana buktinya? Dia hanya bisa menamparku saja.
Dad : Kalau dia membencimu, dia tidak akan memukul-mukul kepalanya seperti itu. Tengoklah dia.
Emma : Ish.. baru menyesal tampaknya.
Mum : Emmaku...
Emma : Iya, mum.
Mum : Kamu adalah anak yang paling kami tunggu. Mum selalu ingin punya anak perempuan yang cantik, pintar, dan baik sepertimu.
Emma : Lalu kenapa mum pergi saat aku lahir?
Mum : Mum pergi bukan karena tidak mau mengurusmu, Nak. Tuhan sudah memanggil dan rasanya hati mum tenaaaang sekali karena impian mum sudah terwujud—punya anak perempuan. Kamu selalu diinginkan, Emma sayang. Kamu selalu didambakan. Kamu selalu menjadi penyemangat hidup mum. Kehamilan mum waktu itu cukup sulit sebab mum selalu sakit-sakitan. Tapi karena ingat ada gadis cantik yang harus melihat indahnya dunia, mum akhirnya hanya sanggup bertahan sampai kamu berhasil lahir. Dan ternyata ada anak tampannya juga, Alex. Bahagia sekali membayangkan menggendong anak kembar yang lucu-lucu. Hanya saja... takdir Tuhan tidak ada yang tahu, sayang. Mum juga diberitahu bahwa kalian berdua akan tumbuh menjadi seseorang yang bermanfaat. Jadi, mum pun pergi dengan hati yang gembira.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE ETHEREAL LEARN OF EMMA [COMPLETED]
RomanceWAKE ME UP WHEN I SLEEP 4. The Anderson family-more specifically their children-are known as siblings who are busy with their respective works. Even though they lived in the same large semi-palace house for many years, their warmth was indeed very s...