Wanita paruh baya itu meremas kertas yang baru saja dibacanya.
"Wanita gila!" Dia menggeram.
“Apa yang dia katakan kali ini?” Pria bermarga Fang itu memijat lembut bahu istrinya.
"Dia akan mengungkapkan masa lalu Xiaobao kita kepadanya"
Fang Zeshi terdiam.
“Untuk saat ini, jangan biarkan anak kita keluar rumah.”
Di Feisheng menatap dengan malas proposal di depannya. Ini adalah ketiga kalinya benda ini muncul dihadapannya.
“Kita tidak bisa mengabaikannya lagi, Dr. Di,” kata Guan Hemeng.
“Meskipun rumah sakit kita memiliki sumber daya yang kuat, menurutku menolak Nanyin Corp. bukanlah hal yang baik.”
Di Feisheng mengetukkan jarinya ke meja.
"Tidak ada masalah dengan proposalnya"
"Lalu?"
"Aku tidak suka CEO-nya"
"Maksudmu Nona Liao Jiqiao?”
Di Feisheng mengangguk.
"Dia licik dan mempunyai 1001 cara untuk mendapatkan keinginannya"
Fang Duobing yang sedang menemani anak-anak bermain di taman dikejutkan oleh tepukan di bahunya. Seorang wanita cantik berkacamata tersenyum padanya.
"Ada yang bisa saya bantu, Nona?"
Wanita itu tersenyum lalu menggelengkan kepalanya.
"Ah tidak, aku hanya penasaran kenapa kamu sendirian"
“Ah iya, relawan lainnya berhalangan hadir,” kata Fang Duobing. Wanita itu menatap papan nama di dada pemuda itu.
"Ah, aku Volunteer Fang," ucapnya sambil membungkuk.
"Fang-gege, ayolah!" Teriak salah seorang anak.
"Ah iya maaf aku harus pergi sekarang"
"Silahkan"
Wanita itu melihat pemuda itu berjalan pergi bersama anak-anaknya lalu melepas kacamatanya.
"Aku menemukanmu Fang Duobing," katanya sambil tersenyum lebar.
Li Lianhua yang akhirnya diperbolehkan berkeliling memilih pergi ke bangsal anak. Sudah berapa hari dia tidak ke sana dan meninggalkan Fang Duobing sendirian untuk bekerja.
"Fang Xiaobao..." panggilnya lembut.
Dia menemukan pemuda itu sedang tidur dengan tangan terlipat menjadi tumpuan, mengistirahatkan kepalanya.
Li Lianhua melangkah maju dan menoel pipi chubby-nya sambil tertawa kecil.Akibat keisengannya itu membuat pemuda itu menggeliat hingga terbangun.
"Li Lianhua..."
"Kausudah bekerja keras Xiaobao," ucapnya sambil membetulkan poninya yang basah oleh keringat. Kemudian menarik pemuda itu ke kamarnya.
"Tmani aku tidur ya? Aku takut sendirian."
"Kau rubah tua," dia mendengus geli.
Kemudian dia mengikutinya dan naik ke tempat tidur besar yang sangat cocok untuk dua orang. Tentu saja pemuda itu langsung melanjutkan mimpinya sedangkan Li Lianhua memilih membaca buku.
Hingga beberapa saat kemudian dia dikejutkan dengan suara beeping yang nyaring.
"Hah dia belum mengganti jam tangannya?" Ujarnya ketika menemukan sumber suara. Lalu meraih tangannya berniat melepasnya.
"Ini!"
Dia buru-buru menekan tombol darurat sampai Di Feisheng muncul dengan wajah panik.
"Li Lianhua, apa yang terjadi?!"
Pria itu menggelengkan kepalanya dengan cepat.
"Ada yang salah dengannya A-Fei,” ia menunjukkan smart watch Fang Duobing yang terus berbunyi.
Terdapat simbol bentuk hati berkedip merah dengan angka yang terus berkurang.
"Sial! Li Lianhua cepat hubungi Guan Hemeng" ucapnya sambil memberikan pertolongan pertama pada Fang Duobing. Ia menurunkan sandaran kasur dan mulai melakukan CPR.
Guan Hemeng datang dan menggantikan Di Feisheng naik ke atas tubuh Fang Duobing dan menekan dadanya sementara perawat lain mendorong brangkarnya. Mereka menghilang di balik IGD.
Li Lianhua menatap pintu IGD dengan cemas. Otaknya masih memproses apa yang terjadi. Pemuda itu masih baik-baik saja terakhir kali dia bertemu. Dari kejauhan terdengar suara nyaring dari sepatu hak tinggi yang beradu dengan lantai rumah sakit yang dingin. Terlihat seorang wanita paruh baya berjalan tergesa-gesa dengan seorang pria di belakangnya.
Di Feisheng yang menemani Li Lianhua bangkit dan membungkuk hormat.
"Tuan dan Nyonya Fang"
Mendengar nama itu, Li Lianhuan pun berdiri dan membungkuk hormat.
“Di mana XiaoBao kita?” Ada penekanan di setiap kata.
"Tuan Muda Fang masih di dalam bersama Guan" jawab Di Feisheng.
Li Lianhua merasakan tatapan tajam Nyonya Fang dan memilih untuk menundukkan kepalanya.
"Direktur Di, kita perlu bicara," kata Tuan Fang.
Pria itu mengangguk dan memimpin jalan ke ruangannya. Meninggalkan situasi canggung antara Nyonya Fang dan Li Lianhua.
"Saya sudah mendengar segalanya tentang Anda, Tuan Li"
"Ah iya,"
Tak lama lampu IGD padam dan Guan Hemeng keluar. Dia cukup terkejut melihat kedatangan Nyonya Fang.
"Madam He," katanya sambil membungkuk hormat.
"Bagaimana kabar XiaoBao-ku?"
"Ah, kita bisa membicarakannya di ruanganku."
Li Lianhua yang merasa tersisihkan hanya diam dan kembali duduk. Ia merasa diabaikan, entah disengaja atau tidak.
"Tuan Li" panggil sebuah suara yang membuatnya menoleh.
"Li-er?"
Wanita muda itu mengangguk. Lalu duduk di sebelah pria itu.
"Li-er, apa yang sebenarnya terjadi?"
Wanita itu tampak ragu-ragu untuk menjawab, namun ketika hendak berbicara, tindakannya dihentikan oleh Tuan Fang.
"Li-er siapkan helikopternya"
Wanita itu segera mengangguk dan melaksanakan perintahnya. Di Feisheng yang mengikuti dari belakang ditahan oleh Li Lianhua.
"A-Fei apa yang terjadi?"
Jujur saja, Di Feisheng tidak tega melihat Li Lianhua yang kebingungan sehingga ia hanya menepuk tangan pria itu untuk memastikan semuanya terkendali.
Nyonya Fang kembali dengan wajah yang tidak dapat dijelaskan. Kemudian mereka berdua pergi tetapi Nyonya Fang menghentikan langkahnya dan berbicara tanpa berbalik.
"Tuan Li tolong menjauhlah dari Xiaobao kami"
Fang Duobing mencoba membuka matanya yang terasa sangat berat. Ia tidak tahu sudah berapa lama dirinya tertidur.
"Li..Lianhua.."
“Oh, kamu sudah bangun? Apakah kau merasa sakit?” He Xiaohui segera mendekati pemuda itu dan memegang tangannya.
“Di mana Li Lianhua?”
"Kau tidak akan melihatnya lagi"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hadiah Kecil Untukmu (Little Treasure for You)
Fanfiction"Seperti namamu, kau hadiah kecil bagi kami"