Chapter 12

314 42 2
                                    

Li Lianhua yang masih mengantuk menggerutu pelan saat mendengar ketukan di pintu rumahnya.

"Tunggu!"

Ia bangkit dari tempat tidur dan berjalan dengan terhuyung-huyung.

"Ada perlu a-!!!”

Matanya melebar saat melihat tamu tak diundang itu. Fang Duobing berdiri sambil tersenyum lebar.

"Maaf mengganggu tidurmu, Tuan Putri," godanya. 

Li Lianhua yang kehabisan kata-kata, melompat dan memeluk pemuda itu erat-erat.

"Xiaobao..." bisiknya lemah. Airmatanya mengalir tanpa henti. Sudah berapa minggu dirinya tidak mendengar suara cheerful pemuda ini.

Fang Duobing tertegun namun membawa tangannya untuk mengelus punggungnya.

"Aku kembali, Li Lianhua" dan pria itu mengangguk sebagai jawaban.

"Kupikir kamu tidak akan kembali"

Fang Duobing melepaskan pelukannya dan menangkup pipi pria itu.

"Bagaimana aku bisa meninggalkanmu?" 

Li Lianhua tersenyum dan menarik pemuda itu masuk.

“Jadi apa yang membuatmu datang jam segini?  Jika A-Fei tahu dia akan membunuhmu!” katanya sambil tertawa.

“Aku kabur dari rumah!”

"Apa?!"

Pemuda itu mengangguk, “Aku tidak akan bisa melakukan apa yang kuinginkan jika terus berada disana. Kau tidak perlu khawatir, Li Lianhua.  Aku akan baik-baik saja,” dia memegang kedua tangannya yang kurus.

Hatinya hancur ketika mengetahui tubuh itu jauh lebih kurus dibandingkan terakhir kali mereka bertemu.

“Bagaimana denganmu? Apa kau makan dengan baik?”

Yang ditanya hanya mengangguk, jujur saja efek kemoterapi membuatnya kehilangan nafsu makan.

"Aku rindu masakanmu, Xiaobao”

"Kalau begitu aku akan memasak untukmu!"

Li Lianhua tersenyum tetapi kemudian berubah masam lagi, "Xiaobao jika kau melarikan diri dari rumah, di mana kau akan tinggal?"

"Hmmm aku akan memikirkannya nanti"

Pria itu turun dari tempat tidur lalu kembali dengan membawa kunci.

“Tinggallah di toko sementara. Aku meninggalkannya terlalu lama.” ucapnya memberikan kunci ke tangan Fang Duobing.

"Terima kasih. Kembalilah tidur."  Pria itu berbaring dan membenahi selimutnya. Mengusap kepalanya dengan lembut, tidak butuh waktu lama bagi Li Lianhua untuk kembali ke mimpinya.

Ia melihat jam yang menunjukkan pukul 4 pagi. Hanya beberapa jam lagi keluarganya akan mengetahui bahwa ia kabur dari rumah. Perlahan dia meninggalkan ruangan.

Di Feisheng yang melihat pemuda itu keluar menarik lengannya. 

“Fang Duobing, apa yang kamu lakukan di sini?!"

“A-Fei ceritanya panjang. Apa Guan-gege ada di sini?”

Dheg

Lidahnya terasa kelu untuk berbicara.

“Aku dengar dia menghadiri seminar internasional?”

"Siapa yang mengatakannya?"

“Dr.  Yun Biqiu”

Di Feisheng terdiam tanpa menyadari dia mengepalkan tangannya dengan erat.

“A-Fei? Apa itu benar?  HEI!"

Pria itu terdiam dan berbalik pergi, tetapi Fang Duobing mengikutinya di belakang sampai mereka tiba di ICU.

“A-Fei, apa yang kita lakukan di sini?  Gege pindah shift ke sini?” tanyanya bingung namun ia memberanikan diri mengintip ke jendela yang lebar.

Fang Duobing menutup mulutnya dengan tangannya. Kakinya tiba-tiba berubah menjadi jeli jika bukan karena Di Feisheng yang memegangnya dan membawanya duduk di kursi.

“G-gege… itu bukan dia, kan?!” dia bertanya tetapi Di Feisheng hanya diam. 

Air mata mulai menggenang di matanya dan jatuh seperti hujan. 

"Bagaimana bisa?"

“Dia… ditabrak di sekitar Rumah Sakit Baichuan beberapa minggu yang lalu.”

"Dia akan baik-baik saja kan?!" Pemuda itu memandangnya penuh harap tetapi dokter itu membuang muka.

"Aku tidak tahu. Benturannya sangat fatal sehingga salah satu ginjalnya harus diangkat.”

Kalimat itu membuat Fang Duobing anxious dan meremas dadanya dengan erat. Di Feisheng khawatir dan membantunya mengendalikan diri. Ia merasakan sengatan kecil di jantunganya beberapa kali. Keringat dingin membasahi hoodie yang ia kenakan dan tubuhnya terkulai di kursi.

"Kau baik-baik saja?"

Fang Duobing menarik hoodie-nya dan memperlihatkan benda kecil yang ditanam di sana. 

"Setidaknya benda ini berguna," ucapnya mengejek.

Fang Duobing menarik napas dalam dan menatap kamar rawat Guan Hemeng.

“A-Fei semuanya terasa aneh. Kau bilang kecelakaan gege beberapa minggu lalu .... Itu bertepatan dengan Dr. Yun bilang dia akan menjadi dokterku. Seolah dia sudah tahu kalau gege tidak akan melakukannya lagi.  “


Seorang wanita tanpa busana menatap bayangannya di cermin besar.  Ada bekas luka jelek yang tertinggal di perutnya. Dia menyentuhnya lalu ekspresinya berubah seketika.

Prang!!

Ia memecahkan cermin itu dengan gunting dan membuat refleksinya ikut retak. Kemudian menarik guntingnya sebelum menusukkannya ke foto di dinding ruangan itu.

“Semua orang yang berhubungan denganmu harus mati!  Dan sekarang giliran anakmu"

Hadiah Kecil Untukmu (Little Treasure for You)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang