Fang Duobing melirik ke arah ponsel pintar ditangannya. Akhirnya ia membeli benda itu dengan gaji pertamanya. Ponsel lipat miliknya akhirnya memilih diistirahatkan karna patah akibat kejadian tempo hari.
"Xiaobao"
Suara lembut yang khas itu membuatnya berbalik dan tersenyum lebar.
"Li Lianhua"
"Kau tidak lama menunggu?"
Pemuda itu menggeleng sebelum menarik lengan pria itu dengan semangat.
"Ayo!"
Keduanya berjalan bergandengan tangan menyusuri tepian jalan raya yang ramai sore ini. Bulan puncak musim gugur membuat orang-orang berjalan dengan pakaian tebalnya. Li Lianhua memakai syal yang dulu diberikan oleh Fang Duobing. Tentu saja pemuda itu menyadarinya dan senyumnya semakin mengembang.
"Aku jadi mengingat saat kita pertama kali bertemu" ucap Fang Duobing tiba-tiba.
"Ah kau benar. Ternyata sudah banyak waktu berlalu sejak hari itu."
Li Lianhua menyenderkan kepalanya di pundak pemuda itu. Jemari mereka masih bertautan dan semakin erat. Menikmati daun-daun yang berguguran di taman kota. Waktu terasa berjalan lambat bagi keduanya yang berbagi kehangatan. Fang Duobing membawa tubuh pria itu semakin dekat padanya dan merangkulnya erat.
"Xiaobao mungkin aku belum mengatakannya. Aku tidak pernah berpikir akan bisa melewati pergantian musim tanpa berpikir tentang kematian. Lalu tiba-tiba saja kau datang dan memberiku harapan. Tiba-tiba saja aku sembuh. Ini rasanya seperti mimpi"
Fang Duobing melihat pria itu menunduk memainkan jemarinya. Kemudian menarik pelan dagunya hingga keduanya bertatapan.
Li Lianhua memejamkan matanya tatkala merasakan sesuatu yang hangat menyentuh bibirnya. Tangannya memeluk tubuh pemuda itu memperdalam ciuman mereka.
"Li Lianhua...."
"Xiaobao"
Fang Duobing mengecup kening pria itu dengan lembut.
"Aku akan melakukan apapun untukmu Li Lianhua. Karna itu teruslah hidup juga untuk dirimu"
"Huwaaaaaaaa" jerit tangis kesakitan terdengar hingga keluar ruangan VVIP tersebut.
"Dr. Su pasien Zhang demam 39°" ucap Shi Shui memeriksa angka di termometer.
"Ini tidak baik." Ucap dokter paruh baya itu.
Shi shui menyuntikkan cairan obat penurun pas di infusnya. Hatinya berdoa semoga obat itu cepat bereaksi.
"Dr. Su Ini hasil lab nya" ucap Yang Yuchun.
"Demamnya karna infeksi"
Shi Shui menepuk-nepuk pelan mencoba menenangkan balita yang terus menangis tersebut.
"Dimana Xiaobao?" Tanya Yang Yuchun.
"Ia sedang off" jawab Shi Shui. "Aku akan menghubunginya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hadiah Kecil Untukmu (Little Treasure for You)
Fanfiction"Seperti namamu, kau hadiah kecil bagi kami"