Fang Duobing menatap secarik kertas yang baru saja ia bubuhi tanda tangannya. Sorot matanya tidak menggambarkan apapun. Ia menyodorkannya kembali pada lawan bicaranya.
"Terima kasih untuk bantuannya selama ini" ucapnya membungkuk dalam sebelum beranjak pergi.
Arah tujuannya sekarang adalah kamar rawat kekasihnya. Namun niatnya untuk memutar gagang pintu terhenti tatkala ia mendengar isakan lemah.
"A-Fei aku buta bukan?"
Ah.
"Ini hanya sementara. Aku sudah menyuruh Wu Yan untuk mencarikan donor mata" suara Di Feisheng terdengar jelas namun kau bisa merasakan keputusasaan di dalamnya.
Baru setelah Li Lianhua tertidur ia berani menampakkan dirinya. Ia melihat guratan lelah di kening pria itu. Ia pasti merasa tertekan dalam dunia gelap yang tanpa ujung. Fang Duobing meraih jemarinya yang terasa mengecil. Hanya beberapa hari namun pria itu kembali kehilangan beratnya. Sekarang pria itu kesulitan untuk tidur tanpa obat tidur atau penenang. Agaknya mentalnya tidak stabil sebab kebutaan matanya.
Diciuminya dengan lembut agar ia tidak membangunkan pemiliknya.
"Li Lianhua...." Panggilnya lirih.
"Maafkan aku"
"Mungkin memang kita tidak ditakdirkan satu sama lain. Kau hanya akan mendapat kemalangan jika bersamaku."
Fang Duobing mendekatkan wajahnya dan mengecup singkat bibir kecil itu. Lama ia pandangi wajah yang terpejam itu.
"Li Lianhua maaf jika cintaku membebanimu"
Fang Duobing berdiri lantai atas rumah sakit. Atap Rumah Sakit Jinyuan memiliki pemandangan yang menakjubkan dari atas sini.
"Apa maumu?"
Di Feisheng muncul dari balik pintu dan berdiri di belakang pemuda itu.
"Tolong jaga dia" ucapnya tanpa membalikkan badan.
"Tidak perlu mengajariku" Di Feisheng mendengus sebelum melanjutkan ucapannya. "Kau....ia akan membencimu"
Fang Duobing terkekeh pelan. "Lebih baik begitu"
Guan Hemeng akhirnya menemukan keberadaan sang adik yang masih setia menikmati detik-detik fajar yang akan menyingsing. Di tangannya terdapat secarik kertas yang sudah kusut.
"Didi jelaskan padaku maksud semua ini"
Guan Hemeng merasa gagal menjaga pemuda itu. Merutuki kecerdikannya yang berhasil mengelabuinya. Baru saja ia mendapati hasil pemeriksaan lanjutan sang adik yang sangat buruk. Ditambah dirinya diam-diam melakukan donor darahnya secara terus-menerus membuat kondisinya semakin menurun.
"Didi kenapa?"
Lama hingga akhirnya pemuda itu buka suara.
"Untuk menebus semua kesalahanku..."
Kesalahan?
Kesalahan apa yang kau maksud Fang Duobing?
Ketika pemuda itu tidak melakukan apapun
Apanya yg salah?
"Didi..."
Fang Duobing beringsut mundur ketika Guan Hemeng berjalan mendekat.
"Jangan mendekat Ge! Aku tidak ingin kau celaka jika berdekatan denganku"
Cahaya sang surya yang muncul terasa menyilaukan. Barulah pria itu dapat melihat dengan jelas kehampaan yang mendalam di dalam matanya.
Fang Duobing
Ia
Menyerah dengan hidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hadiah Kecil Untukmu (Little Treasure for You)
Fanfiction"Seperti namamu, kau hadiah kecil bagi kami"