Li Lianhua merasakan pergerakan pada jemari itu.
“Xiaobao?”
Perlahan kelopak matanya terbuka memperlihatkan iris matanya yang sayu. Li Lianhua dengan cepat menekan tombol darurat dan tak lama kemudian dia mendengar langkah kaki.
Guan Hemeng bergerak untuk memeriksa pemuda itu sementara Li Lianhua diminta keluar untuk memberinya ruang. Ia mengatupkan jarinya dan berdoa.
“Dia sudah sadar kembali.”
"Benarkah?"
"Mungkin butuh waktu dua hingga tiga hari sampai dia sadar sepenuhnya dan bisa dipindahkan ke bangsal biasa.”
Pria itu terus mengungkapkan rasa terima kasihnya dan benar saja, tiga hari kemudian, Fang Duobing dipindahkan ke ruang perawatan biasa.
"Fang Xiaobao"
Dia menutup pintu perlahan dan mengambil tempatnya di kursi di samping tempat tidurnya.
“Li Lianhua…” suaranya masih serak dan wajahnya masih pucat, Li Lianhua mendekatkan tangannya ke pipinya.
"Xiaobao, syukurlah kau sudah bangun," air matanya mulai jatuh.
“Li Lianhua, kau baik-baik saja?”
"Tentu saja. Aku sudah pulih dan itu berkatmu Xiaobao. Aku sangat berterima kasih"
"Aku bersyukur. Kali ini aku tidak mengacaukannya..." dia tersenyum lemah.
"Xiaobao..."
Fang Duobing terbatuk pelan, satu tangannya di dada, membelai tempat teman kecilnya berusaha keras untuk berdetak. Sudah berapa minggu sejak ia sadar tapi ia tidak mendengar ada keluarganya yg menjenguk. Ia merasa sedih. Kemudian teringat dengan kenyataan pahit yang ia terima. Mungkin saja Ibunya sudah mengetahuinya mengingat Jiao Liqiao bisa berbuat sesukanya.
'Hidupku hancur karna ayahmu!'
'Benar aku yang membunuh Ibu kandungmu!'
'Kau juga harus mati!'
Fang Duobing menelan ludahnya dengan susah payah. Nafasnya menjadi tidak teratur lagi.
Satu titik.
Dua titik.
Tiga titik merah berjatuhan di pahanya.
“Bernapaslah perlahan.”
Sebuah saputangan menyeka ujung hidungnya.
"Gege..." bisiknya.
Setelah darahnya berhenti dia mendorong kursi roda pemuda itu melewati koridor.
“Kau harus kembali ke kamarmu.”
Sejak pemuda ini terbangun setelah dua bulan koma, tubuhnya menjadi sangat rapuh. Akibat penyiksaan yang diterimanya dan luka infeksi, jantungnya mengalami komplikasi. Ia terpaksa menggunakan kursi roda karena luka dalam di pahanya yang merusak saraf di kakinya.
"Gege aku ingin menemuinya" pintanya membuat Guan Hemeng menghentikan langkahnya.
"Tidak boleh. Kau bisa saja disakiti olehnya!" Guan Hemeng menolak dengan tegas.
"Ge..." Fang Duobing meraih tangannya. "Aku harus menemuinya. Kumohon."
Guan Hemeng menatap pantulan keduanya di kaca. Ia bisa melihat tubuh adiknya yang semakin kurus. Pipi gembilnya sudah hilang dan matanya tidak lagi secerah dulu.
"Aku akan baik-baik saja. Aku janji."
"Baiklah tapi kita pergi bersama"
Fang Duobing menggeleng.
"Aku akan pergi bersama Dr. Yun. Ge tidak bisa mengabaikan pasienmu yg lain"
"Tapi kau juga pasienku"
"Maka perlakukan aku adil seperti yang lain"
Tentu saja Yun Biqiu menyanggupi permintaan Fang Duobing. Perjalanan menuji tempat Jiao Liqiao ditahan membutuhkan waktu satu jam dari Rumah Sakit Jinyuan. Yun Biqiu melirik Fang Duobing yang tertidur di kursi samping kemudinya. Ia menepikan mobilnya dan meraih selimut di jok belakang dan menyelimuti pemuda itu.
Sebuah tepukan pelan membuat Fang Duobing membuka matanya.
"Kita sudah sampai" ucap Yun Biqiu. Pria itu keluar duluan dan menyiapkan kursi roda Fang Duobing. Sebelum menggendongnya dan mendudukinya disana.
"Kau yakin?"
Pemuda itu mengangguk dan Yun Biqiu mendorong kursi rodanya memasuki gedung rehabilitasi.
Disinilah Fang Duobing berada dibalik kaca yang membatasi dirinya dan Jiao Liqiao. Ia melihat wanita itu nampak berantakan namun senyum liciknya masih sama.
"Tuan Muda Fang sungguh suatu kehormatan" ucapnya mengejek.
"Jiao Liqiao apa benar kau yang membunuh He Xiaolan?"
"Benar. Aku meracuninya dan membuangnya ke kolam"
Fang Duobing menutup matanya. Pantas saja peti mati bibinya dilarang untuk dibuka saat pemakaman.
"Kau juga yang membunuh Shan Gu Dao?"
Wajah wanita itu berubah menjadi dingin, "Tidak. Bukan aku. Sayang sekali is tidak mati ditanganku"
"Lalu siapa?"
"Di Feisheng"
Matanya melebar mendengar nama yang disebutkan olehnya.
"Jangan bilang Li Lianhua tidak memberitahumu? Oh astaga kau bersusah payah hingga lumpuh begini namun orang yang kau perjuangkan tidak mempercayaimu dengan rahasianya! Hahahahahaha!"
Fang Duobing teringat cerita yang Li Lianhua malam itu. Ia tertawa dalam hati. Bodohnya ia tidak sadar saat melihat pigura foto Shan Gu Dao dengan Li Lianhua.
'Li Lianhua...' batinnya nelangsa.
"Bagaimana kabar Fang Zeshi dan He Xiaohui?"
Dheg
Fang Duobing mendongak.
"Kau! Apa yang kau lakukan!" Ia menggebrak meja. Namun wanita itu tertawa semakin kencang. Aksinya membuat Yun Biqiu yang menunggu dari balik pintu merangsek masuk.
"Fang Duobing apa yang terjadi?" Tanya Yun Biqiu panik melihat celana pemuda itu berubah warna.
"Kau sudah janji! Tidak akan melakukan apapun!"
Dari jauh ia bisa mendengar suara televisi yang menayangkan berita skandal keluarga Fang.
"Kau yang ingkar janji Fang Duobing." Jiao Liqiao mendekatkan wajahnya ke kaca.
"Apa?..."
"Kenapa kau masih hidup?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hadiah Kecil Untukmu (Little Treasure for You)
Fanfiction"Seperti namamu, kau hadiah kecil bagi kami"