Tentu saja bekerja dengan kondisinya sekarang memberikan beban berkali lipat dari orang sehat umumnya. Tapi tidak satu kalimat terucap darinya mengeluhkan tentang lelahnya. Sikapnya yang sopan dan riang membuatnya dengan cepat beradaptasi dan disukai banyak staff lainnya. Tentu saja tidak semua memperlukannya baik. Beberapa dari mereka memberikan tugas banyak untuk ditangani seperti sekarang.
Shift-nya sudah habis dua jam lalu tapi ia masih setia didepan layar komputer. Jemarinya dengan lihai memasukkan data yang ada. Ia menegak air minumnya di botol namun tidak juga mengurangi rasa laparnya. Siang tadi ia hanya makan di kantin yang gratis untuk pegawai dan sekarang sudah pukul tujuh malam.
"Sedikit lagi....yak selesai!" Ia menyemangati dirinya. Merapikan mejanya sebelum check out absen. Ia singgah di depan vending machine untuk memberi roti untuk makan malamnya sebelum berjalan menuju mess karyawan dibelakang rumah sakit.
"Aku pulang..." Ucapnya menyalakan saklar lampu. Sepetak kamar dengan kamar mandi didalam. Melempar jaketnya asal dan membuka bungkus roti dan mengunyahnya perlahan.
Hening.
Hanya suara binatang malam yang terdengar. Besok hari minggu adalah jadwal kosongnya. Selain bekerja di rumah sakit setiap minggu ia akan membantu toko kue di sebrang rumah sakit sekedar membagikan flyer promo.
"Silahkan berkunjung"
"Toko kami sedang ada diskon kak"
"Ayo masuk lihat-lihat"
Tak jarang orang menolak untuk sekedar menerima flyer darinya atau tatapan tajam dari orang yang lewat. Sayangnya siang ini terik dan polusi kendaraan sedang tinggi.
Fang Duobing terlihat beberapa kali terbatuk dan menepuk dadanya.
"Hei bukankah dia yang diberita itu?"
"Penipu yang mengaku-ngaku anak orang kaya!"
"Astaga padahal wajahnya tampan tapi penipu"
"Kasian keluarga Fang kena tipu padahal anak mereka sudah lama mati"
"Jadi ia makan tidur gratis dong selama ini"
Fang Duobing mengulas senyum kecil mendengar bisik-bisik orang yang melewatinya tak jarang mereka juga menunjuknya. Rupanya keluarga Fang benar-benar menghapus dirinya bahkan melakukan pers dan mengatakan mereka merasa ditipu olehnya. Seketika skandal yang dibuat Jiao Liqiao tenggelam.
Tapi
Bohong jika ia mengatakan baik-baik saja. Seolah ia bangun dari mimpi indahnya menjadi tuan muda yang dilimpahi kasih sayang dan kemewahan. Ia menghapus air matanya dan kembali menawarkan.
Li Lianhua
Ia ingin membuktikan bahwa ia tidak salah memilihnya. Semangat hidupnya.
"A-Fei soal pernikahan....aku bersedia"
Setangkai mawar yang baru ia beli tadi terjatuh lunglai dari tangannya. Terlihat wajah Di Feisheng berubah gembira mendengar jawaban pria itu.
"Li Lianhua....."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hadiah Kecil Untukmu (Little Treasure for You)
Fanfikce"Seperti namamu, kau hadiah kecil bagi kami"