Li Lianhua tersenyum puas saat mendengar hasil pemeriksaannya. Ia sudah dinyatakan sembuh dari sirosis yang sepuluh tahun lebih membuatnya seperti mayat hidup. Itu artinya ia sudah tidak memiliki alasan untuk tinggal di rumah sakit lagi. Ia sudah sangat rindu dengan tokonya.
Matanya tertuju pada Fang Duobing yang sedang melayani para pembesuk di meja informasi. Senyumnya mengembang melihat pemuda itu bekerja dengan riang.
Ah Fang Duobing. Tanpanya ia tidak akan bisa bernapas selega ini. Tidur tanpa perlu menahan sakit. Semua karna pemuda itu berhasil mendapatkan donor untuknya. Tapi ada harga mahal yang harus dibayarnya dan sampai kapanpun ia tidak akan bisa untuk menebusnya.
!!!
"Fang Xiaobao!" Ia berhasil meraih lengan pemuda itu sesaat sebelum dirinya menyentuh lantai yg masih basah.
"Li Lianhua"
"Kau tak apa?"
Fang Duobing mengangguk dan tersenyum lebar. "Terima kasih" ia membantunya memperbaiki posisinya. Pandangan Li Lianhua jatuh pada tongkat jalan yang di pegangnya.
"Apa masih sakit?...."
"Tidak sama sekali. Kau jangan khawatir Li Lianhua." Ia menangkup tangannya.
Selalu saja seperti ini. Dirinya tidak ingin orang lain khawatir karnanya. Li Lianhua tidak habis pikir bagaimana bisa ia berhati sebaik ini.
"Fang Xiaobao aku ingin kembali ke rumah"
"Ah kau benar tak apa? Lebih baik disini dulu sampai kau benar-benar sembuh"
Li Lianhua menggeleng. "Aku sudah benar-benar sehat Xiaobao. Dokter mengatakan tidak ada penolakan apapun"
!
Ia terkejut saat pemuda itu tiba-tiba memeluknya.
"Syukurlah! Li Lianhua aku sangat senang mendengarnya" ucapnya terisak namun sedetik kemudian ia tersadar dengan tindakannya dan buru-buru melepas pelukannya.
'astaga aku kelepasan. Ingat dia sudah milik orang lain' batinnya mengingatkan.
Li Lianhua tertawa jemarinya menyentuh hidungnya. Kenapa bisa pemuda ini semanis ini.
"Ah ini kuncimu. Terima kasih sudah membiarkanku tinggal sementara disana"
"Kau lebih dari sekedar diterima Xiaobao"
"Hehe"
"Oh kau tinggal di mess belakang?"
Fang Duobing mengangguk. "Benar di kamar 107"
"Kau tidak pulang ke rumah? Ayah ibumu tahu kan kau bekerja?"
Fang Duobing terdiam sebelum mengulas senyum. Sepertinya pria ini belum mengetahui perihal keluarganya.
"Sudah kukatakan aku ingin mandiri lihat aku sudah besar!"
Li Lianhua tertawa mendengarnya. "Benar Xiaobao kami sudah besar dan bisa diandalkan"
Tiba-tiba seorang perawat menghampiri mereka.
"Tuan Li Dr. Di mencarai anda"
"Ah baiklah. Aku pergi dulu Xiaobao. Semangat kerjanya" ucapnya mengepalkan tangannya menyemangati.
Fang Duobing melambaikan tangannya hingga sosoknya tak lagi terlihat. Perlahan tangannya turun dan terkuai.
'Aku sudah tidak punya tempat pulang lagi...'
"Fang Gege kami merindukanmu!"
"Gege juga merindukan kalian" Fang Duobing sedikit meringis ketika anak-anak di bangsal anak memeluk kakinya. Hari ini ia membantu lagi di bangsal anak.
"Gege kenapa pakai tongkat"
"Gege sakit???"
"Huwaaa gege kenapa"
Fang Duobing mengusap kepala mereka satu persatu.
"Gege baik-baik saja. Kemarin gege jatuh dari tangga jadinya harus pakai tongkat dulu" ia tak tega membohongi anak-anak ini tapi ia tidak mungkin menceritakan kebenarannya.
Ia melirik Qiao Wanmian yang terdiam mendengar penjelasannya. Ah nampaknya gadis cilik ini tak semudah itu ia bohongi. Tepat sesaat ia berhasil menidurkan anak-anak yang lain, ujung apronnya ditarik.
"A-mian...."
"Huk...huk..hiks"
"Aaaaa A-Mian jangan menangis. Nanti sesak lagi" ia merengkuh gadis itu dan menepuk punggungnya. Namun tak lama gadis itu kesulitan untuk bernapas.
"Tuh kan sesak kan. Ayo tarik napas pelan-pelan" Fang Duobing mengusap dadanya pelan. Qiao Wanmian menurutinya hingga ia bisa bernapas normal kembali.
"A-Mian kenapa? Gege datang kok nangis?"
"Gege jahat. Gege pembohong. Mian tahu semuanya" cicitnya.
Ah. Tentu saja. Gadis cilik ini sangat update dengan berita terkini baik didalam maupun di luar rumah sakit. Belum lagi ia anak salah satu keluarga terpadang di Cina.
Fang Duobing membawa telunjuknya di depan bibirnya. "A-Mian jangan bilang-bilang yang lain yah"
Gadis 14 tahun itu mengelus kaki Fang Duobing. "Mian sedih melihat gege"
"Jangan dong. Gege baik-baik saja."
Gadis itu memeluknya dan menenggelamkan wajahnya di dadanya. Fang Duobing mengelus kepalanya.
"Wah A-Mian kita manja sekali. Apakah esok akan turun salju?" Ia mencoba bercanda namun dihadiahi cubitan di lengannya membuatnya mengaduh kesakitan.
"Fang Gege kenapa tidak bersama Li Gege? Apa kalian berantem?"
"Ah. Li Gege sedang sibuk dengan Fei Gege"
"Oiya Mian melihat mereka sering bersama akhir-akhir ini"
"Fang Gege cemburu?" Pertanyaan gadis itu membuatnya tersentak.
"Itu..."
"A-Mian lebih suka Li Gege bersama Fang Gege"
'Tapi itu mustahil kan? Li Lianhua akan menikahi A-Fei' monolognya dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hadiah Kecil Untukmu (Little Treasure for You)
Fanfiction"Seperti namamu, kau hadiah kecil bagi kami"