He Xiaofeng menatap pemuda di depannya dalam. Sulit sekali untuk membujuknya ikut makan siang. Ia sangat tak tega melihat tubuh kurusnya seolah ia tidak makan dengan baik dan disinilah mereka berada, di kantin Rumah Sakit. Fang Duobing enggan untuk pergi ke restoran manapun dan bersikeras untuk membayar makanannya sendiri.
"Fang Du-"
"Xiaobao" pemuda itu meralat ucapannya. "Namaku sekarang hanya Xiaobao."
He Xiaofeng tersentak. Baru kali ini anak itu berbicara dengan nada sedingin itu.
"Ah Xiaobao bagaimana kabarmu?" Ia bertanya dengan hati-hati.
"Baik"
"Ah begitu"
He Xiaofeng mengaduk-aduk seporsi nasi goreng di depannya. Diam-diam dia melirik pemuda itu yang nampak lahap menghabiskan mie instant-nya tanpa tersisa sedikitpun. Ia mengawang-awang hal apa saja yang sudah ia lewati selama ini?.
"Bibi- ah"
"Tolong tetap panggil aku Bibi Xiaobao" He Xiaofeng memegang tangannya.
Pemuda itu mengangguk kecik. "Baik jika anda memaksa"
He Xiaofeng tersenyum lebar. "Terima kasih"
"Soal pasien VVIP kenapa Bibi keluar dari situ?"
Ah kepolosan anak ini tidak berubah rupanya. Air muka He Xiaofeng menjadi sendu.
"Anak Bibi. Zhang Xiaoshi. Ia dirawat disini"
Ia bisa melihat wajah terkejut pemuda itu.
"Selama kehamilan tidak ada masalah sampai pada saat ulang tahunnya yang pertama. Xiaoshi kami tiba-tiba demam tinggi dan sulit turun. Dokter mengatakan bahkan ada kemungkinan ia memiliki kelainan darah langka."
Fang Duobing menatap cup mie nya yang sudah kosong. Ia yang sejak kecil sakit-sakit paham betul rasanya di usia belia harus berhadapan dengan jarum suntik.
"Kami diminta membawanya kesini. Rumah Sakit Jinyuan. Sebab Xiaoshi tidak memungkinkan untuk dibawa ke luar negeri"
"Tapi kudengar hanya perawat dan orang pilihan saja yang diperbolehkan untuk masuk" cicit Fang Duobing.
"Ah...itu semua karna Hui-Jie. Kau tahu bagaimana perangainya... Ia tahu kau bekerja disini...."
Pemuda itu paham. He Xiaohui tidak ingin ia sekedar untuk menatap keponakannya. Wanita itu benar-benar memutus hubungan mereka.
"Xiaobao...Bibi ingin minta tolong. Tolong bantu Bibi merawat Xiaoshi. Bibi tidak ingin kehilangan dia" He Xiaofeng terisak.
Fang Duobing bingung apa yang harus ia lakukan. Dengan gerakan kikuk ia mengelus bahu Bibinya. Sungguh disayangkan ketiga wanita keluarga Fang memiliki riwayat sulit untuk mempunyai anak.
Tapi ia sendiri takut jika ia muncul akan menimbulkan masalah baru bagi keluarga lamanya.
Notes :
HAI!
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445H!
Mohon maaf lahir batin!Maaf bru sempat up karna sibuk huhuhu
KAMU SEDANG MEMBACA
Hadiah Kecil Untukmu (Little Treasure for You)
Fanfiction"Seperti namamu, kau hadiah kecil bagi kami"